(17) selamat bergabung

114K 8.1K 24
                                    

"jangan jadi lemah. Bangun dan lawan dia"-S

***

Hening. Tidak ada yang bersuara lagi di sana. Semua orang terkejut sekaligus syok akan kehadiran seseorang. Seseorang yang jarang terlihat di kantin sekolah, dia adalah Alex. Pemuda itulah yang menahan tangan Axelle diudara. Syura pun sama terkejut nya.

"Jangan ikut campur," tekan Axelle kepada Alex. Sedangkan Alex menatap tajam Axelle. Suasana disana seketika mencengkam. Rasanya sulit untuk bernafas, itulah yang dirasakan oleh Syura dan yang lain.

Alex mengangkat sudut bibirnya, sehingga membentuk sebuah seringai. "Terserah gue," katanya.

Ughh, kok gini sih Batin Syura prustasi akan tingkah laku dua orang di hadapannya. Yang sialnya tampan.

Tidak ada yang bersuara, Alex dan Axelle, kedua orang itu juga tidak bersuara. Hanya saja tatapan mereka sangat tajam, setajam silet ... canda.

Seperti ada petir yang menyambar satu sama lain. Sampai ...

"Woi! Jangan tatap tatapan lah. Entar jodoh," celetuk seseorang.

Krikk krikk

Plak

"Awss, sakit bego!"

"Lagian sih. Lo bercanda gak tau tempat goblok!" Ucap pemuda yang berambut ikal dengan lesung pipi.

Suasana yang tadinya mencengkam sudah terlihat mulai mencair akibat dari kedua manusia tadi. Dan mereka mendapatkan tatapan tajam dari Alex dan Axelle. Yang membuat nyali mereka menciut.

Alex terkekeh. "lo banci," ejeknya. Alex senang sekali yang namanya memancing emosi lawan.

Axelle yang mendengar itu terpancing emosinya. Dan terjadilah adegan baku hantam disana. Disaat semua ribut, Syura menatap tak percaya kepada dua orang itu. Alex sudah memukul wajah tampan Axelle membabi buta. Tentu Axelle kalah, Karna sudah di pastikan Alex yang dikenal dengan kejam dan tak berperasaan itu yang menang.

Sekarang Syura tau dari mana julukan itu berasal. Tidak ada yang berani memisahkan mereka, Sampai disaat suara seseorang menghentikan semua.

"BERHENTI!"

Tangan Alex berhenti diudara ketika hendak memukul lagi wajah Axelle. Semua orang langsung mengalihkan pandangan mereka ke sumber suara. Disana terlihat Marvel yang memandangi mereka tajam.

"K-kepala sekolah?!"

"Abang," Gumam Syura.

***
Diruangan yang cukup luas, dengan kaca jendela yang cukup besar memperlihatkan bagunan bangunan yang ada disana. Marvel, dia duduk membelakangi kaca itu. Sedangkan dihadapan nya ada beberapa siswa siswi yang berada di sana Karna kejadian dikantin tadi.

Aura yang di keluarkan Marvel tak main main. Membuat nyali mereka menciut seketika.

"Jadi ... Siapa yang bersalah disini?" Tanyanya. Mereka yang mendengar pertanyaan itu pun langsung menunjuk satu sama lain.

Marvel menghela nafas. "Axelle," panggilnya. Axelle yang di panggil pun langsung menoleh menatap kearah Marvel.

"Kau menuduh orang tanpa bukti?"

Axelle menegang, ia hanya diam. Entah kemana nyali nya tadi yang besar. Sekarang rasanya aura yang dikeluarkan orang di depan nya ini sangat mendominasi.

"Syura," panggilnya lagi. Syura mendongak menatap Marvel. "Kau benar-benar membuly Diva?" Tanyanya. Syura menggeleng. Dan Marvel tau kalau adeknya itu tak berbohong.

"Kalian menuduh tanpa bukti? Dan melakukan kekerasan di sekolah? Dan kau Alex, kenapa kau jadi ikut ikutan?"

Alex hanya abai. Marvel sekali lagi menghela nafas nya. "Axelle, Alex, Syura. Kalian dihukum karna tlah membuat keributan disini," tegasnya. Ingin membantah tapi sudah ditatap nyalang oleh Marvel.

"Alex, bersihkan gudang olahraga. Axelle bersihkan toilet di kelas 11. Dan kau Syura, bersihkan perpustakaan di kelas 10"

Tidak ada yang membantah, semua diam. Marvel kembali membuka suara. "dan sisanya, kalian membersikan lapangan utama."

Semua terdiam. Ingat kan? Ingin membantah tapi tak mampu. Itulah yang dirasakan mereka semua.

"Bubar lah," perintah Marvel. Semua keluar menuju pintu.

"Kecuali kalian, Syura, Amanda, Ananda." Syura diam, dan Amanda dan Ananda pun berbalik lagi menghadap Marvel. Semua orang sudah keluar, dan hanya menyisakan mereka berempat saja disana.

Marvel yang melihat Amanda dan Ananda tegang pun menyuruh mereka untuk rileks saja. Sedangkan Syura ia hanya abai, seperti tidak ada yang sedang terjadi.

"Tenanglah, saya tidak akan memakan kalian," ucapnya, dia melihat lurus mereka, "saya disini ingin mengajak kalian bergabung di VIP T high school," lanjutnya.

Mereka bertika melotot lucu, termasuk Syura juga. "WHAT?!" teriak mereka bersamaan.

"Haha, jangan terkejut. Kalian sudah terkenal di sini, jadi tidak ada salahnya kan kalau kalian bergabung?" Nada bicara Marvel serius sekarang. Mereka bertiga terdiam dengan pikiran masing-masing. Sampai suara Syura mengalihkan atensi mereka.

"Saya mau," jawabnya cepat. Amanda dan Ananda melotot. Kemudian Syura memandangi mereka. "apa?"

"Lo serius?! Kita masuk ke jajaran VIP?!" Tanya Ananda antusias, "gue masih gak nyangka! Gue ikut! Gue mau!" Riangnya

Sekarang Amanda yang melotot horor melihat kedua orang itu, "gila ... Gue gak mau deh. Ribet"

Bibir Ananda berkedut, "ayo dong, yuk bisa yuk, lo kan cantik man, masa gak mau sih!" Rengeknya kepada Amanda.

Amanda menghela nafas. "okedeh. Saya mau."

"Yey!" Girang Ananda

Marvel yang melihat interaksi mereka pun hanya tersenyum tipis. Dan tanpa sengaja matanya dan Syura bertubrukan, kemudian Marvel tersenyum lembut. Dan dibalas senyuman tipis dari Syura.

Tangannya terulur untuk memberikan sebuah kartu yang ada di atas meja.

"Baiklah. Selamat bergabung."

Tbc
***

Hai! Apa kabar?

Jangan lupa votment ya! Biar Ais semangat up nya!

Follow IG aku! @aiutapu


Dia SAFARA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang