09|Sembilan|

13 7 2
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh.

Sebelum baca boleh dong minta vote dan komen nya Biar makin semangat ngetiknya. Terima kasih(◍•ᴗ•◍)





Selamat membaca😊

Dimalam yang dingin terdapat pasangan suami istri yang baru saja pagi tadi mereka laksanakan ijab qobul. Keduanya berjalan santai mengelilingi komplek dekat rumah sambil melihat pemandangan langit malam yang sangat indah. Pasangan itu bernama Reyhan dan Alya.

Sebenarnya tujuan Reyhan mengajak Alya keluar agar gadis yang kini menjadi istrinya itu tidak bersedih lagi. Mereka sama-sama diam tidak ada yang memulai pembicaraan keduanya sama-sama gugup.

"Ekhem, eumm Arey sebenarnya kita mau kemana? Kok daritadi kita keliling aja? Mana pake diem-diem segala kan jadi canggung" setelah sekitar 10 menitan akhirnya Alya membuka suara, karna sedari tadi ia merasa kesal karna tak ada suara dari keduanya sama sekali.

"Sebenarnya saya ajak kamu keluar biar kamu bisa menghilangkan wajah sedih mu, tapi ternyata malah diam-diaman, yasudah kalau gitu maukah kamu ke warung makan sana untuk istirahat sejenak?" tanyanya sebari menunjuk ke arah warung makan pinggir jalan.

Alya tertawa kecil melihat Reyhan yang menggunakan bahasa baku kepadanya. "Boleh, Aya mau" Jawabnya sambil mengangguk.

Reyhan menatap sekilas Alya lalu fokus pada jalannya yang di depan. "Kamu kenapa tertawa? Apa aku salah ucap"

Tawa Alya seketika berhenti saat Reyhan menggunakan kata 'aku' ia terkejut? Tentu saja padahal baru beberapa detik lalu suaminya itu menggunakan kata 'saya' dan sekarang memakai kata 'aku'.

"Ha? Aya ga salah denger kan?"

Reyhan terheran dengan tingkah istrinya itu bertanya. "Maksud kamu apa Alya? ".

"E-eh engga kok, gapapa ayo kesana!" Reyhan tersenyum melihatnya.

Mereka berdua telah sampai di warung makan pinggir jalan. Lalu mereka duduk disana, yang dimana hanya beralaskan tikar.

"Alya kamu mau makan?" Alya mengangguk

"Mau makan apa?"

"Nasi goreng aja deh tapi jangan pedes, oh sama minumnya teh anget aja cuacanya lagi dingin soalnya hehehe"

"Siap! Tunggu sebentar ya" Sekilas Reyhan mengelus pelan kepala Alya. Alya yang mendapat perlakuan tersebut tersenyum di balik cadar hitamnya.

Reyhan pergi ke ibu penjual, "permisi bu, saya pesan nasi goreng dua, satu pedas satunya lagi tidak pedas sama teh angetnya dua, itu tempatnya di ujung pojok sana ya bu"

"Iya mas siap!"

"Terima kasih bu"

"Sama-sama mas"

Lalu, Reyhan kembali ke tempat dimana istrinya berada. Sesampainya di sana Reyhan melihat istrinya tengah menatap langit malam yang indah dimana langit cerah yang dihiasi oleh gemerlap bintang dan cahaya bulan.

Menuju Jannah [ Hiatus ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang