6 : Humanity prejudice, and ancient stimulation.

141 12 4
                                    

Keduanya tak pernah saling mengerti bagaimana jalan persimpangan takdir mereka bisa bertemu di jalur yang sama, menatap satu sama lain bahkan tertawa bersama. Terkadang sesuatu juga tak perlu terlalu dipikirkan bagaimana asal mulanya, terlebih kalau keduanya berakhir bahagia.

Jawaban yang selalu bertambah, dan variasi pertanyaan yang selalu berdatangan juga. Bedanya semakin lama umur manusia, semakin kompleks juga pertanyaannya. Terkadang ada beberapa orang yang mendapatkan pengertian harfiah lebih awal, namun ada juga yang tak pernah ditanyakan seumur hidupnya.

Seperti halnya sebuah fibrasi baru dari saturasi perasaan manusia yang dirasakan oleh Kim Dokja, dan Yoo Joonghyuk. Dua orang yang bahkan tak pernah membayangkan akan dipertanyakan oleh fluktuasi kompleks yang sebenarnya sederhana yang disebut cinta.

Sebenarnya apa yang harus aku lakukan dengan perasaan ini?

Yoo Joonghyuk mungkin akan bilang untuk mengabaikan, dan memilih untuk mempercayai apa yang dirasakannya adalah suatu kebohongan fiksi karena kondisi yang memungkinkan saja.

Namun, Kim Dokja merasa tak bernilai, dan tak pernah pantas untuk hal baru yang ia pelajari. Mulai menyalahkan diri sendiri, serta mulai tenggelam pada percakapan satu arah dengan memori masa lalu.

Tidak ada orang yang terlahir benar, hanya ada orang yang belajar menjadi benar. Sama halnya dengan dua lelaki yang mencoba mengungkap kebenaran dengan menekankan kebohongan terlebih dahulu. Dualitas yang menjadi jembatan menuju jawaban membuat nilai abu-putih kebohongan menjadi beradu warnanya menjadi sedikit lebih cerah.

Bukankah normal mencoba melindungi diri sendiri dari mara bahaya asing?

Lagipula perasaan yang mereka rasakan baru, tak pernah terdefinisikan di otak mereka, tidak tau apa arti dan maknanya ataukah bagus tidaknya untuk mereka. Sebuah hal wajar menarik kebohongan atas perasaan mereka, dan lebih percaya pada penolakan kebenaran dari pada sebuah ukiran realita yang sebenarnya sudah jelas di mata mereka.

Sebuah reaksi kimia senyawa dalam tubuh yang sebenarnya sudah tercetak dalam DNA manusia sejak lama, sesuatu yang sudah tergolong sebagai hal yang kuno. Sudah ada bentuknya sedari purbakala, masa dimana manusia bahkan tak paham mengenai bahasa dan sastra. Kita tak pernah kekurangan informasi untuk pengetahuan yang sudah ada sedari lahir.

Manusia adalah mahluk yang pintar dengan abilitas adaptasi yang mengerikan, namun sebuah cara pikir struktural membuat mereka banyak ragu-ragu. Kim Dokja yang terdiam di kamar memikirkan tindakannya yang memalukan sambil diam-diam merindukan Yoo Joonghyuk tanpa mau mengakuinya, atau Yoo Joonghyuk yang secara sadar merindukan Kim Dokja namun tak bisa berbuat apa-apa.

Kebutuhan manusia itu tak pernah terbatas, termasuk pada hal-hal nonmaterial. Namun usaha yang dapat mereka lakukan terbatas, terbentur banyak pemikiran sendu negatif yang membuat mereka hanya memutuskan untuk berdiam di kamar untuk malam ini. Mereka akan mulai mengkasihani diri sendiri.

Afeksi alami, stimulasi meletup-letup yang menyebabkan dada sakit dan perut geli, perasaan aneh yang menjalar menciptakan gairah baru. Lalu, perasaan takut pada suatu yang bernama kesendirian.

"Sial."

Mulai menyadari kesalahan, keduanya melepaskan umpatan seperti kebanyakan orang di dunia ini yang juga melakukannya. Tindakan implusif karena suatu dasar masalah yang tak bisa diungkapkan oleh kata-kata. Kata kasar untuk membuat diri sendiri lebih baik, tapi masalah mereka bukanlah sesuatu yang dapat diredakan oleh satu, atau ribuan kata kasar dari yang paling kasar.

"Aku ingin melihat wajahnya sekali lagi."

Kenyataan yang menghantam mereka berdua secara perlahan, memperbesar semua posibilitas yang mengarah pada satu jawaban. Hanya satu titik, hanya satu sentuhan kecil yang nantinya akan terus berkembang menginterfensi semua kedudukan dalam pikiran mereka.

Sampai semua pikiran itu terlalu besar untuk ditampung dalan kepala maupun hati, meledak menimbulkan suatu kesadaran. Kesadaran yang membuat keduanya sekali lagi mengumpat pada kebenaran.

[ Congratulation you made it to realize, ]
[ Something new, yet ancient. ]
[ 'I love you' ]


•••

Rube note's :
Dont watch evangelion for your own good. But if you want see humanity turns into liquid then go on. Ive warned you.

LITTLE FANART FROM ME!!!

LITTLE FANART FROM ME!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

OUR READERRR

I only can draw headshots,,,,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

I only can draw headshots,,,,

Ukira Realita [JoongDok]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang