BAB V

35 5 0
                                    


Semakin berjalan jauh, pepohonan yang berada di hutan sangatlah lebat membuat suasana mencekam. Mereka menjadi lebih waspada daripada sebelumnya. Tanah yang mereka pijak tiba-tiba bergetar layaknya gempa, namun itu terjadi berulang kali. Mereka meyakini bahwasanya itu perbuatan Monster Nian. Dan sesuai dugaan, munculah Nian yang turun dari puncak gunung. Berlari kencang mendekati mereka seakan ingin menyeruduk dengan kedua tanduknya yang panjang nan runcing.

Shuxin segera mengeluarkan selembar kertas mantra dan melayangkannya pada Nian. Mantra itu bekerja membuat Nian terpeleset dan jatuh berguling-guling ke tanah. Tak akan menyiakan kesempatan, Yibo menarik pedang dari sarungnya dan melesat mendekati Nian. Ketika akan menancapkan pedang, Nian itu mengamuk dan menghempaskan Yibo dengan tanduknya. Yibo terbang dan terhempas mengenai sebatang pohon. Shu Yu berlari mendekati Yibo berusaha melihat kondisinya.

Shuxin mengeluarkan beberapa kertas mantra  dan menciptakan belati-belati, lalu diterbangkannya menuju Nian. Namun sayang  sekali, belati tersebut berhasil dikembalikan oleh Nian dengan angin kencang yang ia ciptakan dari aungan layaknya singa.

"Awas!"

Yibo berada di depan Shuxin berusaha melindunginya. Ia mengayunkan pedangnya menangkis belati-belati itu tidak mengenai mereka berdua. Ada belati yang telah menancap ke batang pohon ataupun jatuh ke tanah. Tetapi Yibo mendapati goresan kecil di pipinya.

"Kita tidak bisa melawannya sendiri-sendiri. Kita harus menyatukan kekuatan sesuai rencana."

Yibo mengangguk membenarkan. Shuxin pun lekas mengeluarkan selembar mantra kembali  dan melayangkannya ke dada Nian. Yibo berancang-ancang sejenak lalu berlari sekencang mungkin hingga tak terlihat sosoknya dari pandangan Nian. Saat kertas mantra itu menempel di dada Nian, Yibo menghunuskan pedang tepat diatas kertas tersebut. Yibo segera menjauh dari Nian, sementara Nian sendiri berjalan mundur hingga menabrak bebatuan besar. Nian itu mengaum lebih buas daripada sebelumnya, pepohonan disekitar dibuatnya bergoyang. Yibo dan Shuxin terlempar beberapa meter dan terguling ke tanah. Hanfu Yibo dan Shuxin kini terlihat begitu lusuh, kondisi keduanya juga telah melemah karena terpontang-panting oleh Nian terus menerus.

Walaupun merasakan kesakitan, Nian berjalan perlahan menghampiri Yibo dan Shuxin yang masih dalam posisi tengkurap. Yibo memukul tanah karena menyesali perbuatannya tidak sempat mencabut pedang di dada Nian tadi. Ia pikir Nian akan segera tewas setelah ditancapkan pedang diatas kertas mantra.

"Aku lupa memberitahumu bahwa Nian juga dapat memakan manusia."

"Yang benar saja!"

Meskipun telah diberitahu Shuxin, Yibo telah pasrah pada nasibnya yang mungkin saja akan dilahap mentah-mentah oleh Nian. Padahal mereka telah berjanji kepada Liu Xiaoming. Apakah kali ini Yibo tidak dapat menolong orang lain lagi seperti di kala itu?

Shu Yu melemparkan belati yang didapatkannya dari tanah kearah Nian dan mengenai kaki bagian belakang. Nian menoleh ke belakang mencari gerangan siapa yang berani menyakitinya. Kini Nian beralih mendekati Shu Yu yang berdiri tegak menantang.

"Shu Yu! Pergi dari sana!"

Shu Yu tak mengindahkan teriakan Shuxin. Ia tak bergeming dari tempatnya. Tangannya mengepal dan tatapannya tak dapat dijelaskan. Entah hal apa yang merasuki Shu Yu hingga dapat melakukan adegan nekat demikian. Shuxin berusaha merangkak sedangkan Yibo berusaha berdiri dengan sedikit kesusahan.

"Jiejie, jika aku meninggal tolong kuburkan di tanah lapang Desa Huangshan. Aku sangat senang tidur di tempat luas namun dapat ditemani oleh banyak orang yang tertawa bahagia."

Shuxin mulai meneteskan airmata akibat ucapan Shu Yu yang seperti wasiat terakhir. Shuxin menggelengkan kepalanya lemah.

"Tidaaaak..."

Teriakan Shuxin membuat Shu Yu ikut meneteskan airmata. Badannya gemetaran tetapi nyalinya begitu kuat. Ia berusaha tetap berdiri tegap ketika Nian mengaum tepat didepannya. Kemudian Nian melahap Shu Yu dan menelannya hidup-hidup tanpa kunyahan. 

"Shu Yuuu..... Tidaaak..."

Nian menoleh dan kembali mendekati Shuxin yang telah dapat mendudukkan dirinya. Tenaganya perlahan mulai memulih, namun tidak akan sanggup melawan Nian. Yibo yang lumayan pulih tenaganya, berusaha melindungi Shuxin dengan merangkulnya. Mengorbankan tubuhnya untuk dilempar seperti sebelumnya atau dimakan terlebih dahulu oleh Nian.

Past Life for The FutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang