Chapter 2

800 64 5
                                    

Naruto mengenal Sasuke melalui sebuah turnamen, awalnya mereka berdua tak saling mengenal satu sama lain meski berada disatu sekolah yang sama, sampai akhirnya sebuah pertempuran mempertemukan mereka dan ajaibnya Naruto langsung terobsesi pada remaja bermata hitam itu. Sejak saat itu Naruto selalu mengganggu Sasuke setiap kali bertemu, karena sang blonde ingin selalu mendapat perhatian dari remaja raven.

Naruto tau, metode menandai mantis lain dengan mark adalah sebuah metode untuk memperbudak mantis yang lebih lemah, agar mantis-mantis itu mau tunduk di bawah pengaruh mantis pemberi mark secara paksa.

Tapi metode mark ini mempunyai kekurangan, yaitu tidak bisa dipakai untuk menundukkan mantis yang sama kuat dengan mantis pemberi mark, karena mark akan berubah tidak efektif. Mereka menyebut itu sama saja dengan metode bunuh diri, karena mark juga butuh kekuatan untuk bisa dikendalikan.

Masalahnya, Naruto tau bahwa Sasuke adalah salah satu dari 10 mantis terkuat di kota, jika mark yang diberikan padanya tidak berguna maka sama saja dengan ia buang-buang tenaga dan memberi Sasuke kesempatan untuk mengalahkannya.

***

"Kena kauuuu! Hiyahhhh!"

Sasuke mengeluarkan sisa tenaganya untuk menghajar monster berbulu hijau berjenggot. Monster besar itu roboh dengan lubang besar menganga di dada.

"Eighhhh..." Sas memegangi lehernya yang telah ditandai. "Mark pengganggu, tubuhku jadi sakit-sakitan."

Seandainya bukan karena mark itu, sudah pasti Sasuke bisa lebih cepat melumpuhkan monster.

***

"Bagaimana cara menghilangkan mark?" Sasuke sengaja menemui Neji untuk menanyakan seputar mark. Neji adalah tim sukses Sasuke, atau bisa dibilang Neji adalah manager Sasuke saat Sasuke mendaftarkan diri dalam sebuah turnamen mantis.

"Kau harus membunuh mantis yang memberikan mark itu kepadamu." Neji kebetulan sedang berjalan di taman mencari ketenangan, ia bertemu Sasuke yang sedang jalan-jalan juga, tapi wajah Sasuke tidak menunjukkan rasa senang. "Eee... apa kamu dapat mark, Sasuke?"

Sasuke memperlihatkan lehernya yang sudah diberi tanda.

"Mu-mustahil!" Neji membelalak, "...S-siapa yang berani melakukan itu padamu, orang itu pasti sudah gila!"

"Naruto si sialan itu."

"Kenapa kamu bisa dapat itu darinya, apa kamu kalah melawannya, padahal rank kalian hampir setara?"

"Aku pingsan," Sasuke melipat tangan di dada, matanya bergulir memandang ke arah kiri untuk mengingat-ngingat kejadian semalam, "...Dan kakiku terkilir."

"Jadi dia mengambil kesempatan dalam kesempitan, itu curang namanya!"

"Karena inilah sekarang tubuhku jadi sakit-sakitan, aku tidak bisa fokus melaksanakam misi harian."

"Selama kau tidak bisa membunuhnya kau akan selamanya memiliki tanda itu, satu-satunya jalan adalah kau harus membunuhnya!"

Sasuke terlihat berpikir, ia menatap Neji lekat seolah bertanya 'benarkah?'. Mata hitam itu juga menatap headband yang dikenakan Neji.

"Sasuke, ada apa?"

"Kenapa kau tidak membunuhku, padahal aku juga menandaimu?"

"Itu..." Neji teringat kembali tentang tanda di keningnya, dibalik ikat kepala berwarna abu, tanda pemberian Sasuke waktu dulu ketika ia kalah bertarung melawannya.

M A N T I S  |  (NaruSasu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang