Choi Seungyeon

99 22 15
                                    

Dabin memasuki kelas bersama Kade, baru saja menginjakkan kakinya di dalam, Dabin bisa mendengar semua perempuan (- Kim Seohyeon, Jung Daeun, Seo Yeonhee) membicarakannya. Dabin yang awalnya badmood karena mantannya Kamden jadi tambah badmood.

"Wah, gue bisa cium baunya wanita murahan. Lihat itu, pacaran sama Kamden, duduk sama kembarannya, tapi ada cowo lain yang pernah mampir ke rumahnya, katanya itu trainee idol."

"Wah, yang trainee idol itu bakalan susah, sih. Dabin bener-bener merusak masa depannya."

"Dia tubuhnya bagus, pasti dia godain semua cowo, Jiho salah satu korban PHP-nya dia."

"Aiihh...." lirih Dabin sambil menggaruk lubang telinganya. "Btw, lo tau tentang Choi Seungyeon?" tanyanya ke Kade.

"Ah, kenangan buruknya Kamden itu, mah," jawab Kade tidak niat.

"Ceritakan, kalau parah bakal gue urus. Jangan anggap masalahnya selesai, kemarin tuh anak ngechat Kamden," ucapnya sambil membuka kaleng minumannya, lalu meminumnya sampai habis.

"Dulu waktu Kamden masih pacaran sama Seungyeon itu pernah diajak ke bar. Bayangin aja anak dibawah umur diajak ke tempat begituan, pastinya trauma, lah."

Dabin mengangguk paham. "Terus?"

"Kamden hampir diperkaos sa-"

Dabin meremas kalengnya, membuat Kade menghentikan ceritanya.

"—ma Seungyeon di bar. Parahnya, besoknya dia sebar rumor kalau Kamden mau memperkaos dia. Setelah kejadian itu, Kamden mohon-mohon ke Mama sama Papa buat pindah daerah sini, sambil nunggu surat pindahan, Papa bawa Kamden ke psikiater."

Dabin mengusap air matanya, playing victimnya bukan main, ini lebih ke pencemaran nama baik. Tidak bisa dibiarkan, Dabin harus memberinya pelajaran jika bertemu, awas saja.

00.30 PM

Kamden rebahan diatas kasurnya setelah berjam-jam belajar, hatinya hampa, akhir-akhir ini keadaannya juga mencekam, sudah mau ujian, dapet chat dari mantan, ada rumor nggak enak tentang Dabin pula. Kamden pusing, kenapa selalu ada masalah ketika menjelang ujian?

Katalk!

____________________________

Choi Seungyeon

• Kamden, gue tadi belanja
  bahan makanan, besok mau
  gue bawakan bekal?
• Bakalan gue anterin ke
  sekolah lo, deh.

G, Dabin sdh bwkn bkl. •

• Ah, gue baru tau kalau pacar lo
  bisa masak.
• Pokoknya besok gue ke sekolah lo.

____________________________

Kamden mengabaikannya, lagian tidak jelas sekali tiba-tiba mau membawakan bekal. Tidak dulu, bekal dari Dabin lebih enak walaupun lauknya sederhana, karena dibuat menggunakan cinta, kikiki.

"Apaan sih gue, hahaha. Gue jadi kangen sama Dabin." Kamden membuka galerinya, melihat semua fotonya Dabin entah itu foto yang sendirian atau bersamanya. "Kangen Dabin... dia sudah tidur apa belum, ya?"

Kamden membuka chat roomnya Dabin, ternyata terakhir dilihat 15 menit yang lalu, pasti sudah tidur duluan menunggu chatnya. Tapi, Kamden akan tetap mengirim chat, toh, itu bisa dibalas besok.

Katalk!

Waahh, ternyata belum tidur!

____________________________

내꺼양 <3

Dabin, kamu sudah tidur? •
Atau kamu sudah bangun? •

• Aku barusan ngecek kulkas.
• Besok aku bawakan nasi gurih,
  sosis keju, telur gulung, sama
  kimchi jjigae. Gimana? Mau?
  Atau mau makan di kantin aja?

Maaauuuu, itu menu komplit banget! •

• KAMDEN PAKAI TANDA SERU? 😱

Sudah, jangan lebay. •
Tidur sana. •

• Okaaayyy. 😘😘😘😘😘
• /Send a picture/
• Siap memimpikan Kamden.
• Good Night!

Good Night too, My Princess. •

____________________________

Kamden terkekeh, dia membuka foto yang dikirimkan Dabin barusan, tangannya reflek mencubit layarnya, Dabin sangat menggemaskan saat memakai bandana telinga domba bertanduk.

••••

Dabin membuka kotak bekalnya, membuat Kamden semakin ngiler lihatnya. Kamden menuangkan saos tomat dan cabai, lalu mulai memakan sosis bersama nasinya, begini saja rasanya nikmat. Dabin tersenyum, berasa lihat suami lagi makan masakan istri, batinnya.

"Enak?" tanya Dabin, padahal bisa dilihat sendiri kalau menu makanannya itu biasa saja.

"Enaaak, apalagi kalau dicampur. Sebentar, ya." Kamden memasukkan semua lauk kedalam nasinya, lalu menutup kotak makannya dan mengocoknya sampai semua tercampur. Tampilannya sih jadi tidak appetizing, tapi warna dari kimchi membuat makanannya menggoda. "Sini cobain, aku suapin."

Dabin membuka mulutnya, begitu makanannya sudah masuk kedalam mulut, dia mengunyahnya. Matanya membulat lebar, ternyata rasanya benar-benar enak.

"Enak, kan? Ayo makan bareng-bareng." Kamden memberikan sendok ke Dabin. Memang Kamden ini terkadang tidak peka, padahal Dabin maunya disuapin. :")

"Kamden~" Seungyeon memasuki kelas tanpa izin dari murid kelas 12-3.

Kamden be-rolling eyes, dia merangkul Dabin untuk melindunginya sekaligus membuat Seungyeon cemburu. Kamden nih heran, ini kan jam sekolah, masa Seungyeon tidak sekolah?!

"Ih, makanan apa, nih? Tampilannya kek makanan anjing." Seungyeon menepis kotak makannya Dabin, lalu meletakkan miliknya diatas mejanya Kamden. "Mendingan ini aja, gue bawakan Goongjoong Tteokbokki."

Kamden memukul mejanya. "Aiissh, memangnya lo siapa sampai berani gini sama gue?"

"Kenapa lo gini? Gue kan cuma mau kasih be-"

"Lo itu sudah bikin risih anak sekelas, ngotorin kelas, nyakitin hatinya Dabin, mana bisa gue diem?" Kamden mengusak rambutnya frustasi, biasahlah orang lapar.

"Ngapain lo khawatir sama cewe yang cowonya ba–"

"Bacot, mendingan lo bersihin kelas, habisitu balik ke sekolah lo. Ayo, Dabin." Kamden menarik tangannya Dabin pergi dari kelas, membuat Seungyeon merasa malu, apalagi ketika salah satu murid kelas 12-2 memberikan sapu untuknya.


[✔] Awkward (Na Kamden)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang