Mereka pun mulai makan dengan tenang sampai Justin melihat ke arah Lexa dan bertanya suatu hal.
"Cil katanya lo kelas 10 ya tapi kok nggak sekolah" tanyanya heran.
"Owh iya kak soalnya Lexa baru pulang dari rumah sakit jadi gak dibolehin sekolah dulu sama daddy nya Lexa" jawab Lexa setelah selesai mengunyah makanannya.
"Terus lo ngapain kesini kalo sakit" kata Rey.
"Hehe Lexa cuma bosen kak" jawab Lexa sambil melihat Rey.
"Terus orang tua lo tau gak kalau lo ada disini?" tanya Rey memastikan.
"Nggak" jawab Lexa menggelengkan kepalanya dengan raut wajah polos seperti tidak melakukan kesalahan.
"Kita anter" sahut Bara yang sedari tadi diam mendengarkan.
"Hah kak Bara mau anter siapa?" tanya Lexa bingung sambil melihat Bara.
"Maksudnya tuh nanti pas selesai makan kita bakal anter lo pulang" jelas Rey.
"Owhh gitu tapi gak usah deh kak takutnya Lexa ngerepotin kalian lagi" jawab Lexa tak enak.
"Lo tuh gak ngerepotin kok karna lo udah gue anggap sebagai adik gue sendiri" kata Rey menjelaskan sambil mengelus rambut Lexa karna kebetulan dia duduk disebelah kanan gadis itu.
"Ya udah karna kalian maksa jadi Lexa mau deh hehe" jawab Lexa terkekeh lucu.
"Yee si bocil siapa juga yang maksa" delik Justin pada Lexa tapi tak urung dia menahan gemas melihat Lexa yang sangat imut.
"Oh iya kok kalian disini sih kenapa gak sekolah, kalian bolos yaa" tuduh Lexa sambil memicingkan matanya dimana itu membuatnya terlihat menggemaskan.
"Eh hehe lo tau aja kalo kita bolos cil" cengir Justin.
Sedangkan Lexa hanya mendengus pelan dan lanjut memakan makanannya dengan tak nyaman karna sedari tadi dia merasa selalu diperhatikan oleh dua cowok berwajah datar itu yang tak lain Raffa dan Al.
"Nah makanan Lexa udah abis tinggal bayar aja deh" ucap Lexa dan langsung mengambil dompet di kantong roknya.
Saat membuka dompet tersebut ternyata tak ada uang sepeserpun. Seharusnya dia mengecek isinya dulu tadi sebelum membawa nya pergi.
"Aduh gimana nih Lexa gak punya uang" panik Lexa.
"Lah lo gimana sih cil,bawa dompet tapi ga ada isinya sama sekali" kata Justin heran.
"Lexa lupa cek isinya tadi kak" balas Lexa dengan suara yang sudah bergetar karna menahan tangis.
"Eh udah lo jangan nangis, tuh udah dibayar sama Raffa sekalian sama makanan lo juga" beritahu Rey saat melihat gadis dihadapan nya akan menangis.
"Emangnya gapapa ya kak?" tanya Lexa dengan perasaan lebih tenang.
"Iya lo santai aja cil, buat bayar makanan segini aja ga akan buat duit nya si Raffa habis" kata Justin.
"Yaudah kalau gitu makasih ya kak Raffa" ucap Lexa sambil tersenyum manis.
"Hmm" jawab Raffa dengan sangat singkat.
Lexa yang mendengar balasan dari Raffa yang seperti itu pun tidak masalah, mungkin dia sama kayak abang kalau ngomong suka irit, pikirnya.
Setelah selesai dengan drama kecil tersebut akhirnya mereka mengantar Lexa pulang dengan Rey yang membonceng Lexa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Lexa
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM BACA!! Leana Aura gadis panti asuhan yang mempunyai sifat polos, lugu, dan baik hati bertransmigrasi ke tubuh Lexa Anastasya Mahendra gadis yang dikenal dengan sebutan queen bullying di sekolahnya. Up sesuai mood author