Modus (Seulrene //Winrina)

2.1K 85 10
                                    


GXG

Pulang sekolah

Willy merasa kesal karena karin terus ngebuaya di dalam kelas ,namun karin tetap saja tanpa menyerah menggoda willy

"Haii sayank ,sendirian ja boleh nggk abang tamvan ini temenin? "Goda karin kepada willy

Yang diajak bicara cuma diem sambil tetap melangkahkan kakinya menuju gerbang sekolah

"Sayank , will jangan gitu dong ,pulang bareng yuk "ajak karin mencoba membujuk willy

Si karin tetep kekeh membuntuti willy , namun willy yang merasa risih pun akhirnya bersuara

"Sudahlah rin lu duluan ja ,gue bisa naik taxi "

"Eitsss tidak bisa,tidak ada penolakan pokoknya kamu harus sama aku,"

Karina langsung menyambar lengan willy dan menuntunnya masuk kedalam mobil mewah milik karina,willy  hanya pasrah dengan kelakuan karin yang selalu saja membikin dia jengkel dan mau nggk mau winter harus ikutin kemauan karin

"Silahkan tuan putriku !” ucap karin terlihat sedikit membungkuk seperti sedang membukakan pintu untuk seorang putri mahkota"

“Apaan sih lo Lebay banget  ” ucap willy memukul lengan karin karena bersikap  berlebihan.

Karin hanya tertawa kecil melihat ada  sedikit senyuman tulus di wajah willy ,jarang jarang kan si willy senyumin karin

Setelah memastikan willy masuk ke dalam mobil, Karin langsung menutup pintunya setelah itu  berjalan memutar untuk masuk ke dalam mobilnya.

Sebelum menjalankan mobilnya si karin melirik gadis disampingnya ,lalu tersenyum tipis
“Safety first, ya sayank,” karin mengingatkan willy untuk memakai seat-belt sebelum berangkat.

Menyadari gadis disampingnya itu  cukup kesulitan memasang seat-beltnya, karin berinisiatif untuk membantu.

“Hmm… sorry,” ucap karin sebelum mendekat ke arah willy hingga tangannya mampu menjangkau seat-belt tersebut. Posisi wajah yang terlalu dekat membuat nafas keduanya tercekat.
Wajah Willy sudah dipastikan merah seperti kepiting rebus, dan tanpa disadari, wajah Karin juga menunjukkan semburat merah yang sama.

'Clik'

“maaf say emang kadang-kadang suka nyangkut seat beltnya,” karin bersuara memecah keheningan mereka setelah dengan tlaten si karin berhasil memasangkan seat belt  dengan baik.

Willy hanya mengangguk singkat menanggapi pernyataan karin

Karin  menunjukkan senyum evilnya,   kemudian mengacak rambut willy karena gemas.

'Deg '

Jantung willy sedikit berdetak lebih kencang ,dia memegang dadanya ,sudah dipastikan telinganya berwarna merah karena perlakuan manis karin

"Gws jantungku" gumam willy lirih

"Kenapa sayank?"tanya karina

"Hmm nngg-ak pa-pa kok "ucap willy terbata-bata

"Okey let's go beby ...! "Kata karin bersemangat

Mobil milik karin pun pergi melaju dengan kecepatan sedang, meninggalkan halaman sekolah.

Di dalam mobil hanya keheningan dan hanya terdengar suara mesin mobil.willy memilih memejamkan matanya ,sedangkan si karin sudah pasti lirik-lirik sampingnya tapi dia masih fokus nyetir .

Saat lampu merah karin pun menghentikan mobilnya dia melirik willy yang masih terlelap ,dengan sengaja tanganya menyentuh lembut surai willy merapikan anak rambutnya yang sedikit berantakan .tak sampai disitu tangannya menyentuh pipi willy yang lembut bak pantat bayi bikin willy sedikit menggeliat menggerakkan tubuhnya .

 Ae oneshot/TwoshotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang