°21°

342 41 11
                                    

Junkyu merebahkan tubuhnya yang lelah di kasur. Ia menghela napas panjang, merasa berat setelah seharian penuh belajar tanpa henti. Miss Han, gurunya yang terkenal perfeksionis, menambah daftar materi yang harus dipelajari, membuat Junkyu terpaksa pulang larut. Hari ini ia nyaris tak punya waktu untuk sekadar bernapas lega.

Sudah empat hari berlalu sejak perbincangannya dengan Junghwan, dan entah kenapa, tiba-tiba saja Hyunsuk beserta yang lainnya juga mulai meluangkan waktu bersamanya.

Mereka bahkan membawakannya makan siang ketika ia tak pergi ke kantin, bukan hanya Junghwan saja tetapi mereka yang lain juga melakukan hal yang sama. Junkyu tak mengerti dengan tingkah mereka, bahkan Haruto dan Jaehyuk yang selalu menyebalkan pun tiba-tiba saja bertingkah demikian

Meskipun Junkyu merasa bingung dengan sikap mereka, ia tetap berterima kasih pada mereka karna membawakannya makanan bahkan mereka membantunya untuk menjauhi Bona.

Terkadang, ia menghabiskan waktu makan siangnya bersama mereka di atap sekolah. Junkyu tidak tahu mengapa mereka memilih makan siang di atap sekolah bersamanya ketimbang makan di kantin, padahal Junkyu sudah berkali-kali menegur mereka namun mereka nampaknya tak begitu peduli.

"Hah... lusa lomba udah mulai, tapi badan gue rasanya remuk," gumamnya, merasa lelah baik secara fisik maupun mental.

Setelah beristirahat sebentar, ia pun bangkit perlahan dari kasur sambil merentangkan tubuhnya yang kaku sebelum memutuskan untuk membersihkan diri di kamar mandi.

Tak lama setelah itu, Junkyu keluar dengan handuk di lehernya, rambutnya yang basah perlahan dikeringkan. Ia berjalan perlahan menuju kasur dan mengambil lembaran materi lombanya yang ia letakkan diatas meja, ia pun duduk ditepi ranjang sambil membaca lembaran tersebut

Namun, tiba-tiba lampu kamar padam. Segala sesuatu di sekitarnya menjadi gelap gulita. Junkyu langsung terdiam, tangannya mulai gemetar dan keringat dingin mulai mengucur dari pelipisnya. Kegelapan bukanlah hal yang bisa ia abaikan.

Perasaan takut pun perlahan menjalar yang membuat napasnya menjadi pendek dan tak beraturan. Lembar materi yang dipegangnya jatuh ke lantai, wajah Junkyu pun nampak mulai memucat. Junkyu berniat untuk berjalan menuju pintu kamar dengan langkah tertatih, namun tubuhnya terlalu lemah untuk menopang dirinya.

Junkyu pun jatuh berlutut, kakinya terasa lemas bahkan tubuhnya gemetar hebat sehingga membuatnya tak bisa bergerak. Junkyu menyentuh dadanya ketika rasa panik dan sesak napas mulai menguasainya, kegelapan seakan menekan semua udaranya.

Junkyu berusaha mengulurkan tangannya kearah knop pintu. "Ke--luarkan aku... tol-ong," bisiknya lemah

Suaranya hampir tak terdengar di tengah kecemasan yang mendalam. Suara ketukan pintu mengalihkan perhatiannya. Meski tubuhnya lemas, harapannya sedikit bangkit mendengar suara yang akrab dari balik pintu.

"Jun? Lo didalam?". Suara Yihyun terdengar menggema

Junkyu berusaha menyeret tubuhnya untuk mendekati pintu, meski setiap gerakan terasa berat.

"Junkyu, jawab gue. Lo didalam kan? Kim Junkyu" ujar Yihyun dengan suara yang lebih keras, membuat Junkyu merasa sedikit lebih tersadar.

Lampu tiba-tiba menyala kembali, memenuhi ruangan dengan cahaya yang kembali memberikan Junkyu rasa tenang. Napasnya perlahan kembali normal, tubuhnya yang tadinya kaku mulai melonggar. Ia sudah bisa mengendalikan tubuhnya dan perlahan mendapatkan energi kembali.

Junkyu nampak tersadar ketika mendengar kembali ketukan di pintu, ia pun bangkit perlahan. Ia nampak merapikan diri dan menyeka keringatnya di depan pintu sebelum akhirnya membukanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

(SLOW UP) °Love My Way° |Junkyu x All|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang