Tidak ada yang lebih indah daripada kesederhanaan itu sendiri, banyak sekali teori yang mengatakan bahwa rumah besar berisi keluarga tidak harmonis, dan rumah sederhana berisi keluarga harmonis. Tapi kedua teori itu tidak berlaku untuk Taehyung. Apalah arti kedua nya, selagi ia masih bersama sang ibunda tersayang, harmonis akan selalu melingkupi dirinya.
"Pancake di meja beli dimana kak? tadi bunda cicip, enak banget" Tangan si wanita paruh baya itu masih berlumuran selai strawberry, mengarahkan pandangan ke anak semata wayangnya yang baru saja keluar kamar dengan keadaan rambut setengah basah.
Menyusul kehadiran sang ibunda yang duduk di kursi meja makan.
"Gak beli bun, tadi di buatin sam—"
Belum sempat meneruskan pembicaraannya, sudah di potong terlebih dahulu oleh Taeyeon. "Sama Jisoo ya? aduh, emang bener bener menantu idaman"
Menghela nafas, rupa nya Taeyeon belum mengetahui realita "menantu idaman" yang dia idam idamkan itu seperti apa.
"Bukan dari Jisoo. Tzuyu yang buatin, anak yang aku les in baru baru ini"
Entah kenapa senyum sang ibunda langsung memudar, menatap Taehyung yang sibuk mematik rokok di belah bibirnya. Taehyung memang perokok, tapi tidak se aktif itu, dia hanya akan menjadi pasif saat ada hal hal yang mendesak.
"Yah kirain Jisoo. Tapi boleh juga rasa nya, sedep, sering sering dong" bunda menyengir, kembali memasukkan potongan pancake ke mulutnya.
Taehyung hanya menanggapi dengan senyuman tipis, jadi teringat perkataan Siwon sebelum dia pulang tadi.
~~~
"Kakak jalan dulu ya, bunda ati ati dirumah. Kalo ada apa apa langsung call aja"
"Iya sayang, salam buat Mama Papa nya ya"
Mendekap erat tubuh bunda nya, Taehyung berjalan meninggalkan rumah sederhana serta seisi nya, walaupun tidak ada yang lebih berharga kecuali bunda nya sendiri.
Hari ini hari minggu, tidak ada jadwal les untuk Tzuyu, jadi hari ini Taehyung memanfaatkan waktu nya untuk berkunjung ke rumah Jisoo.
Jisoo, Jisoo, Jisoo.
Wanita itu terus saja ada di pikiran nya, sekalipun Tzuyu sempat hinggap sejenak, tapi ternyata wanita itu tetap menjadi pemenang nya.
Sudah sampai di perkarangan rumah Jisoo, seperti biasanya, mengagumkan. Oh, tunggu sebentar, mobil itu?
"Loh bro? di undang juga lo?"
Tepat sekali, Jaehyun dengan setelan formal nya berjalan menghampiri Taehyung yang baru saja melepas helm nya, melakukan tos antar pria.
"Hooh, gua juga cuma sebentar doang, abis ini balik" Bohong sekali, padahal Taehyung berencana untuk seharian ada di perkarangan ini, tapi niat nya ia urungkan saat melihat beberapa keluarga sedang berbincang bincang di halaman rumah Jisoo.
Presetan dengan undangan ulang tahun mama Jisoo.
"Kok masih duduk di motor? ayo turun, udah ditungguin mama sama yang lain" Jisoo datang, terlihat sangat menawan dengan balutan dress putih di tubuh ideal nya. Senyuman yang selalu ia rindukan.
"Aku mau ngasih ini, kado dari bunda sama aku, gak seberapa tapi mohon diterima ya" Taehyung menyodorkan paper bag dark blue yang sengaja ia gantungkan di stang motornya, kembali memasang helm ke rambut pekat nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dear Tutor
Short Story"Aku suka sama kakak" -Tzuyu "Saya gak akan pernah bisa" -Taehyung