Bukan primadona sekolah, tapi banyak pria yang mengantri menjadi tambatan hati seorang Chou Tzuyu. Lihat saja, kantin sekolah hari ini sangat penuh akibat kehadiran Tzuyu, bukan tanpa alasan, ini termasuk momen langka, Tzuyu bahkan jarang sekali pergi ke kantin.
"Bener-bener the power of Tzuyu nih kayak nya" Sindir Dahyun saat menyadari semua pandangan sedang menatap ke meja makan mereka berdua.
Tzuyu hanya tersenyum kaku, ia merasa tak nyaman dengan pandangan mata yang berusaha menatap nya.
"Selow aja kali, mereka gak bakal makan lo kok" Sebenarnya Tzuyu tau jika ini hanya lah trik Dahyun agar mereka berdua tetep stay di kantin.
"Kamu bukan nya udah punya pacar?" Tanya Tzuyu saat melihat Dahyun berkedip kepada salah satu siswa.
Dahyun meringis, "Ya emang udah, emang nya kenapa? salah ya kalo gue kedipin satu cowok aja?"
Tzuyu hanya menggeleng pelan, sahabat nya yang satu ini memang termasuk play girl di sekolahan.
Sesuatu terlintas di pikiran Tzuyu, hukuman nya sudah selesai dan hanya tinggal di serahkan. Tzuyu jadi membayangkan wajah ceria Taehyung saat tau jika ia sudah menyelesaikan tugas nya.
"Lo jangan senyum-senyum dulu deh Tzu, di sini banyak buaya" Dahyun memperingatkan sedikit berbisik.
Tzuyu mengedarkan pandangan nya, benar juga apa kata Dahyun.
"Eh btw si Kiming mana sih?" Tanya Dahyun, bukan nya apa-apa, tapi sedari istirahat tadi, Mingyu sama sekali belum terlihat.
Pucuk di cinta ulam pun tiba, dengan kata-kata legend nya Mingyu datang, menggebrak meja dan mendudukkan pantat nya tepat di samping Tzuyu.
"Adek manis~"
Sedikit menjijikkan memang.
"Idih, jibang"
"Jibang apa Hyun?" Tanya Tzuyu sedikit memicingkan kepala nya.
Bukan Dahyun yang menjawab tapi Mingyu, "Pacar nya Dahyun, Jimin bangkrut"
"Hah? emang Jimin jualan apa?" Duh, Mingyu lupa kalau Tzuyu susah di ajak bercanda.
"Gak usah di dengerin, orang gila dia"
"Oh oke"
Tzuyu kembali berkutik dengan pikiran nya, ia belum selesai berhalu rupa nya.
"Tuh cowok pada kenapa sih kok pada ngeliatin Tzuyu?" Tanya Mingyu sedikit berbisik kepada Dahyun.
"Kayak gak tau aja sama cowok di sekolah ini" Ucap Dahyun di lanjutkan dengan seruputan pop ice nya.
Mingyu menatap tajam satu persatu siswa yang ada di sana, "Rumah sakit atau kuburan?" Santai tapi menajam.
Hanya butuh lima detik untuk membuat kantin kembali sepi, jangan heran, Mingyu memang seperti itu, ia menjabat sebagai ketua klub taekwondo, sebuah tatapan saja berhasil membuat nyali pria lain menciut.
"Loh? kok sepi?" Tanya Tzuyu saat menyadari tidak ada lagi orang selain mereka.
"Karna Mingyu gak mau kalo lo di liatin cowok lain" Celoteh Dahyun membuat Mingyu menatap nya tajam.
"Gimana?" Budeg atau pura-pura budeg?
"Mingy-"
"Dahyun bilang, guru les lo gimana? baik gak?" Sebuah pengalihan topik yang luar biasa.
Mingyu mengisyaratkan Dahyun untuk diam, "gue bongkarin ke Jimin kalo lo suka godain cowok lain!" Ancam Mingyu sedikit berbisik dan membuat Dahyun mati kata.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dear Tutor
Short Story"Aku suka sama kakak" -Tzuyu "Saya gak akan pernah bisa" -Taehyung