05

404 89 43
                                    

Hanya ada keheningan di dalam mobil, Taehyung yang fokus menyetir dan Tzuyu yang sibuk bergelut dengan pikirannya.

"Mau kemana?" Tzuyu akhirnya membuka suara, hati nya bergemuruh saat melihat Taehyung dari samping, benar-benar tampan.

"Terserah" Padat dan singkat, yang membuat Tzuyu semakin bingung adalah, kenapa Taehyung memberanikan diri datang ke rumah nya?

"Maafin omongan Mingyu tadi ya kak? dia emang kaya gitu" Jauh dari lubuk hati sebenarnya Tzuyu merasa tak enak, tapi hati nya juga sangat sakit saat Taehyung menyalahkannya begitu saja.

Taehyung berdehem, dalam ekor mata nya ia melirik Tzuyu yang sedang tertunduk, memelintir ujung sweater nya.

Kenapa tingkah gadis itu membuat Taehyung gemas?

Tidak, lupakan.

"Ke pasar malem mau gak?" Tanya Taehyung memastikan, bisa saja gadis itu akan menolak, mana mungkin orang kaya mau di ajak pergi ke pas-

"Mau kok!" Mata Tzuyu berbinar, sudah lama sekali dia tak pergi ke pasar malam, bukan tanpa sebab, Ayah nya melarang, takut jika ada orang jahat yang ingin macam-macam.

Sedangkan Taehyung menggeleng pelan, tak habis pikir dengan kegirangan Tzuyu, padahal baru tadi ia melihat gadis itu merengek di pelukan Ayah nya.

Taehyung bergerak gelisah saat mobil tiba-tiba memelan, padahal kaki nya sama sekali tidak menginjak rem.

"Kok berhenti?" Tanya Tzuyu dengan wajah polos nya.

Taehyung tak menjawab, dia mencoba menghidupkan mobil kembali...

"Kamu tunggu sini bentar, saya mau ngecek mesin"

Tzuyu mengangguk, mengamati gerak-gerik Taehyung yang sudah keluar dari mobil.

Jam sudah menunjukkan pukul 7, jalanan di sini juga sangat sepi, pasar malam jarak nya juga masih jauh. Tzuyu berdoa, semoga saja mobil nya tidak mogok.

Tzuyu menoleh saat Taehyung memanggilnya kewat kaca mobil, "kenapa kak?"

Wajah Taehyung terlihat sangat gelisah, "Turun bentar"

Entah kenapa walau hanya dengan kata-kata lembut seperti ini membuat Tzuyu hampir terbang ke langit ke tujuh.

Tzuyu membuka pintu mobil, menghampiri Taehyung yang sedang berkacak pinggang.

"Kamu bawa HP gak?" Tanya Taehyung dengan mimik wajah yang serius.

Tzuyu menggeleng, "enggak, HP aku di rumah, tadi lowbat"

"Ck, HP saya juga lowbat" Taehyung menendang bebatuan yang ada di situ, merasa sangat kesal.

Tzuyu yang di buat bingung pun bertanya, "emang nya kenapa?"

Taehyung tidak menjawab melainkan menunjuk mobil dengan wajah pucat nya, jika tau seperti ini Taehyung pasti sudah dari awal akan memakai motor nya.

Meskipun motor tua, tapi motor itu tidak pernah sekalipun merengek dan berhenti di jalanan, tidak seperti mobil orang kaya seperti ini, mudah sekali merengek.

"Mobil nya mogok ya kak?" Tanya Tzuyu maju selangkah, membuat Taehyung dengan cepat mundur, bar-bar sekali anak ini.

"Ya gak usah deket-deket, saya gak budeg"

Tzuyu mengernyit, tangan nya terangkat untuk menyentuh pelipis Taehyung, "Kakak kalo marah keringetan ya?"

Mata Taehyung terkunci pada satu titik, puppy eyes Tzuyu yang sedikit basah, gadis itu sungguh menangis karena nya? tapi kenapa harus sesakit itu? kenapa Taehyung merasa sangat bersalah?

My Dear TutorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang