歡!› terwujud.

2.2K 235 11
                                    

APDET APDET, SKSKSKS.

APDET APDET, SKSKSKS

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ִֶָ % start ›

DI SINI Jihoon berdiri sekarang, bersama dengan Junkyu yang berada di sampingnya di atas altar.

"Saya izin mencium kamu, ya?" dan setelahnya mereka berciuman di atas altar disaksikan dengan banyaknya orang yang tidak dikenal oleh Jihoon.

Semua ini bermula dari orang tuanya. Entah apa yang sudah dilakukan oleh Junkyu sampai-sampai berhasil mendapatkan dirinya, entah dirinya dijual atau apa. Yang jelas Jihoon merasa sangat rendah sekarang.

Selesai dengan semua acara, Jihoon memasuki ruang rias. Di sana hanya dirinya sendiri, Jihoon melihat pantulan cermin yang memperlihatkan dirinya menggunakan tuxedo berwarna hitam.

Bahkan untuk menangis saja rasanya tidak bisa untuk dilakukan. Sudahlah menjadi omega, diperjualbelikan oleh orang tua sendiri. Kurang sial apa lagi hidupnya? Bagi Jihoon jika saja dirinya terlahir sebagai seorang alpha ia dapat memilih takdirnya sendiri.

Hanya saja takdir dirinya sudah ditentukan dan tidak dapat memilihnya sekeras apapun ia mencoba.

"Jihoon?" Junkyu melihat Jihoon yang sibuk mengelap bibirnya menggunakan tisu basah yang tersedia di ruangan.

"Berapa harga yang kau bayarkan ke orang tuaku untuk membeli ku?" tanya Jihoon dingin ke arah Junkyu yang terdiam.

"Katakan! Akan aku ganti semua itu. Tapi tidak sekarang," kalimat diakhir sangat pelan untuk di dengar oleh telinga Junkyu.

"Saya tidak membeli mu, Jihoon." Balas Junkyu.

"Kita pulang, ya? Kamu sepertinya lelah," ketika Junkyu ingin meraih Jihoon untuk mendekat, anak itu justru menghindar dan menatap nyalang ke arah Junkyu.

"Kalau tidak membeli ku, untuk apa kau menikahi ku? Katakan, berapa banyak yang ditawarkan oleh orang tuaku!"

"Jihoon," Junkyu tidak menyerah untuk meraih Jihoon mendekat.

"Ku mohon katakan! Tolong bebaskan aku," matanya memerah. Ia menatap penuh mohon ke arah Junkyu yang tidak tahu harus mengatakan hal apa.

"Saya tidak membelimu, Jihoon. Saya hanya menolong kamu," ujar Junkyu.

Jihoon tertawa hambar, "menolong dengan cara memenjarakan aku? Itu yang kau sebut menolong tuan Kim?"

"Tidak-tidak, jangan memanggil saya seperti itu. Saya suami kamu," kata Junkyu.

"Tapi aku tidak ingin menikah atau memiliki suami!"

Entah alasan apa, Junkyu mengeluarkan sedikit feromon dirinya. Hal itu membuat Jihoon sedikit mengerutkan keningnya, dirinya sedikit tenang.

"Kita pulang, ya? Yang jelas saya tidak membeli kamu." Junkyu menarik pelan lengan Jihoon.

"Pembohong," ucap Jihoon pelan.

candy; kyuhoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang