Fajar menyingsing, menyilaukan kedua mataku suara kicauan burung turut membangunkan ku dari aktivitas tidurku
"Gemini, bangun nak! Fourth datang kemari pengen nemuin kamu"ucap ibuku yang berada di depan pintu kamarku
"Fourth? tumben sekali" batin ku, sahabat ku itu jarang sekali datang menemuiku sepagi ini. Harusnya dia tau bahwa aku tidak akan bangun sepagi ini
"Gemm!! Bukain pintunya, ini aku fourth"
Belum beberapa menit aku bangun, pria konyol itu sudah ada di depan kamar ku? Dia mau apa sepagi ini.
Dengan malas aku meninggalkan kasur empuk ku, mencoba mempertahankan kaki ku agar tidak jatuh dan membukakan pintu untuk pria itu, sejujurnya aku sangat mengantuk.
"Ada apa sih fourth! Kok datang sepagi ini" ucapku dengan nada malas, mataku masih terpejam
Bumm, tubuh fourth tiba tiba saja menyambar diriku, dia memelukku terlalu kencang hingga tubuh kami sampai jatuh ke lantai
"Selamat ulang tahun gemini!!"
Aku sedikit terkejut, dia memelukku terlalu erat, respon tubuhku mendadak sulit dimengerti
"Fourth!! Kau peluk aku sampai jatuh gini cuma buat ngucapin ulang tahun doang?"
"Hehehe, aku cuma mau jadi orang pertama yang ngucapin secara langsung"
Pelukan fourth semakin erat, entah mengapa aku merasa ada sesuatu yang bergejolak dari tubuhku, dengan panik aku mendorong fourth dengan kasar
"Kamu ngapain sih? Jangan peluk aku kaya gitu!!"
"Eh maaf, kayanya aku terlalu berlebihan"
"Mending kamu pulang deh, aku masih mau tidur" ucapku sembari berjalan dan menjatuhkan tubuhku ke kasur tidurku
"Hari ini aku mau rayain ulang tahun kamu di rumah mu, gapapa kan gem?" Bisik pria itu, ia membaringkan tubuhnya tepat di sebelah ku
"Iya boleh" mataku masih terpejam
"Trus cewe mu gimana?"
"Ajak dia juga dong, masa di hari ulang tahunku pacar ku gak diundang?"
"Aku cuma mau buat acara kecil buat kita berdua aja gem"
Kata yang di ucapkan fourth membuatku sedikit terganggu. Apa dia pikir aku ini hanya miliknya? Lagi pula siapa dirinya? Mengapa dia menganggap bahwa hanya dia yang berhak atas diriku. Aku lantas bangun dan menatap mata fourth dengan tajam
"Fourth! Kita bukan anak kecil lagi, kau gak bisa selamanya anggap aku ini temanmu satu satunya.maksudku, aku juga punya kehidupan dengan orang lain. Aku punya pacar loh. Harusnya kamu paham"
"Maaf. -Salah ku. Lanjut aja tidurnya, nanti aku bangunin lagi" ucapnya sambil meninggalkan kamar
Tatapan mata fourth berubah drastis, sebelumnya matanya begitu berbinar saat mengucapkan selamat kepadaku, tapi setelah aku berkata seperti itu pandangannya menjadi kosong, sorot matanya begitu sayu. Aku jadi merasa bersalah, sepertinya nada bicaraku terlalu tinggi tadi.
***
Udara begitu tajam menusuk lapisan kulitku, ku buka mataku karena merasa udara hari ini sangat dingin. Begitu kagetnya diriku saat aku melihat dari jendela kamar ku warna langit yang begitu gelap, kulihat jam dinding kamar menunjukkan pukul 07 malam. Aku tidur terlalu lama hingga malam
Dengan ritme kaki yang tergesa-gesa aku menuruni anak tangga menuju kelantai bawah mencari sosok sang ibu, namun yang aku temukan hanyalah sosok pemuda kecil yang sedang asik bersenandung kecil sambil memasak sesuatu di dalam dapur
KAMU SEDANG MEMBACA
Alternatif Universe Of GeminiFourth
Historia CortaBerisi beberapa kisah geminifourth yang aku karang sendiri isinya murni hanya fiksi semata NSFW 🔞+ same sex relationship jadi yang homopobic harap menjauh harap bijak dalam membaca, jika kalian merasa masih minor dimohon untuk tidak keras kepala s...