SAGAMA 24

600 22 0
                                    










24; Pengganti Morgan










***

























Dalam sebuah hotel mewah, jauh dari ramainya ibukota, beberapa cowok yang menculik Hana kemudian menidurkannya di sana.

“Gue mau kalian perkosa dia,” enteng seseorang. Orang yang sedari tadi menunggu kehadiran Hana di sana, Kayla Veronnia Barata.

Awalnya kedua cowok itu ragu, Kayla yang menyadari melempar segepok uang bernilai 10 juta. “Bonus, kalo kalian mau ikuti perintah gue.”

Menyesuaikan dengan apa yang di perintahkan, salah satu dari mereka memberanikan diri membuka baju yang di pakai Hana, memisahkan gadis yang tak sadarkan diri tersebut setengah telanjang.

Kayla tersenyum miring, setelahnya dia memilih pergi.

Meninggalkan sebuah alat perekam yang rencananya akan dia manfaatkan untuk membuat nama Hana jelek, Kayla akan meneror, dan mengancam gadis itu, seperti apa dulu ibu Hana lakukan pada mendiang Ibunya.

“Ini baru permulaan,” desisnya.

Sedangkan kedua cowok tadi, masih belum beranjak. Sedikit ada keraguan di diri mereka saat melihat rupa dari wajah Hana, pasalnya gadis yang akan mereka perkosa adalah adik dari seorang Jeffrey, musuh mereka di kampus.

“Lo aja deh, tangan gue baru sembuh. Males berhubungan sama Jef, lagian udah dapet duit juga, pergi aja deh kita.” Katanya, membujuk teman satunya yang memutar bola mata malas.

“Gue stay, mau cicipi dia, Lo duluan aja.” Cowok satunya tersenyum penuh arti, dari kilat matanya, dia sedikit tertarik dengan Hana. “Gue suka karena dia cantik, plus adeknya Jeffrey. Gue mau tahu seberapa sewotnya dia pas denger adeknya gue apa-apain.”

“Bangsat, Seon. Cari mati ?!”

Simirk. “Gak peduli,”

Cowok bernama Seon mendekatkan diri ke Hana, ingin mencium bibir cewek di depannya. Namun, mata Hana yang terbuka membuatnya terkejut. Termasuk temannya juga, Hendry. Si teman jadi urung untuk meninggalkan Seon, dia mendekat dengan raut sedikit panik.

“Anjing! Udah bangun.”

“Lebih bagus, gue lebih suka main waktu cewek di bawah gue sadar.” Ujarnya ngawur.

Sepertinya otak Seon memang sudah gila, Hendry berdecak. Tanpa ba-bi-bu Seon melayangkan ciuman pada bibir Hana. Cewek yang masih belum menyadari dirinya dalam bahaya, Hana berusaha memberontak, memukul kepala cowok yang tanpa sopan santun mencium bibirnya.

“Manis,” Kata Seon.

Sejenak dia membiarkan Hana bernafas, membuka kemeja dengan terus memperhatikan wajah Hana yang ketakutan. Hana beringsut menghindarinya, beranjak lari namun justru Hendry ikutan menahan lengan Hana.

Hana terpojok, ketakutan. “Gue mohon... Lepasin gue, gue gak kenal kalian, lepasin gue, gue mohon... gue mohon...”

Seon tidak menggubris perkataan menyedihkan Hana, dia kembali menggeret Hana untuk ke tempat tidur, sedikit membanting tubuh ringan Hana yang semakin membuat gadis itu bergetar takut.

SAGAMA √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang