08 | The Sulivan Heritage

1.5K 184 20
                                    

Paginya, Junghwan izin keluar rumah, meninggalkan Yoshi yang masih bergelung selimut.

Informasi kemarin itu sungguh mengganggu pikiran Junghwan nyaris semalaman. Pasti ada yang tidak beres!

Kenapa bisa begitu? Tempat sarapan kemarin ramai, tapi tidak ada yang sadar kalau anak sulung keluarga Sulivan duduk di sana. Begitu Junghwan memberi tahu Yoshi, tiba-tiba saja sosoknya hilang dan digantikan sosok lain.

Lalu saat Junghwan melihatnya di Galantis Bakery, Junghwan mulai berpikir kalau dia mungkin memang sering bepergian di daerah sini. Orang-orang banyak melintasinya, tapi kenapa tidak ada yang menyeretnya ke Hotel Sulivan untuk dapat klaim hadiah sayembara?

Apa nominal hadiahnya kecil? Makanya orang-orang tidak tertarik?

Junghwan mengedarkan pandangan, mencari penjual koran di Jalan Rapsodi. Ia pernah melihatnya saat menemui Asahi dua hari lalu, seorang anak laki-laki yang menawarkan koran hingga larut malam.

"Korannya, Bang? Ada berita tahunan Sulivan, berita pembobol toko yang diburon, plus daftar orang hilang terbaru." Anak laki-laki itu langsung menawarkan dagangannya ketika melihat Junghwan mendekat.

"Berapa?"

"Ceban aja bang."

Junghwan mengambil lembaran uang dari saku celana. Pertukaran barang dan uang terjadi, lalu perhatian Junghwan segera teralihkan pada headline berita di salah satu halaman.

 Pertukaran barang dan uang terjadi, lalu perhatian Junghwan segera teralihkan pada headline berita di salah satu halaman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wah, beneran masuk koran, batin Junghwan mengingat perkataan ibu penjual lilin semalam.

Junghwan membaca sekilas tentang laporan acara mengenang Jihoon Sulivan yang dihelat malam kemarin. Kemudian ia loncat baca ke bagian Sejarah Hotel Sulivan:

══════════════════

Hotel Sulivan. Didirikan oleh Cristian Sulivan pada tahun 1963 dengan gaya Victoria. Terletak tepat di distrik hiburan malam yang belum banyak penginapan, menjadikan Hotel Sulivan sebagai hotel pilihan nomor satu kala itu, baik bagi warga setempat maupun turis asing.

Cristian Sulivan berpikir untuk terus mempertahankan hotelnya hingga beberapa abad mendatang. Untuk itulah, Cristian membuat aturan pewarisan Hotel Sulivan yang berbunyi, "Turunkan takhtamu saat si sulung berusia seperempat abad."

Yang artinya, Hotel Sulivan akan diwariskan ketika anak pertama dari pemiliknya telah berumur 25 tahun. Bahkan jika yang mewariskan masih hidup sekalipun, kepemilikan Hotel Sulivan tetap harus berpindah.

Pada tahun 1990, Hotel Sulivan resmi berpindah nama ke anak tunggal Cristian, pemuda tampan bernama Jelano Sulivan.

Tiga tahun setelahnya, Jelano dikaruniai anak laki-laki yang ia beri nama Jihoon Sulivan. Empat tahun kemudian, Jihoon menyandang status sebagai kakak dari Junkyu Sulivan.

Room 609 (hwanshi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang