Page 2

56 9 0
                                    

Kau dan otak cemerlangmu

Ketika jam sudah menunjukkan hampir tiba waktunya makan siang dengan bangga dan senyum yang mengembang Keyra membawa kotak berisi makan siang untuk sang suami. Keyra bahagia sekali karena berhasil membuat bento dengan sempurna, ia berusaha sangat keras untuk itu. Jari telunjuknya bahkan masih berbalut plaster ketika mengemaskan barang bawaannya.

Dengan langkah yang berani Keyra memasuki ruangan sang suami. Melirik sekilas Jey akhirnya membubarkan orang-orang yang semula berbicara dengannya. Melihat perlakuan sang suami Keyra semakin senang dan langsung ingin memeluk serta memberikan kecupan pada sang suami yang sayangnya langsung Jey tolak dan menjauhkan tubuh keduanya.

Mengangkat bahu, Keyra sudah terbiasa akan penolakan yang Jey tunjukkan. Ia bahkan sudah pernah mendapat perlakuan yang lebih parah daripada itu sebelumnya, mulai dari ungkapan ketidaksukaan hingga makian menjadi makanan Keyra sehari-hari. Lelah berdebat yang pasti tidak akan ada akhirnya, perempuan itu lebih memilih menghidangkan masakan yang ia bawa ke atas meja dan mengajak sang suami untuk merapat.

"Sudah waktunya makan siang, ayo kemari. Aku membuatkannya special untukmu."

"Iya sangat special hingga saat selesai memakan itu aku akan berakhir di rumah sakit."

Keyra menghela nafas, "Kau selalu berperangsaka buruk padaku Jey, aku tidak sejahat itu."

"Tidak sejahat itu tapi minggu lalu aku bulak balik toilet setelah memakan masakanmu jika kau lupa.

"Kau kasar sekali."

"Aku tahu kau lelah menghadapiku maka segeralah pergi, hidupmu akan lebih berwarna serta bahagia jika terlepas dariku. Banyak pria di luar sana yang akan menerimamu, percaya padaku."

"Tapi aku hanya menginginkanmu."

"Dan aku tidak menginginkanmu." Final Jey dan kembali duduk dikursinya.

"Kau tau aku tidak akan memakan itu, buang lalu pergilah. Kau selalu mengusikku."

"Kau selalu membuang makanan, itu tidak baik Jey. Masih banyak ornag di luar sana yang kesulitan hanya sekedar untuk makan." Ujar Keyra dengan wajah memelasnya.

"Akan lebih baik aku seperti mereka daripada harus memakan masakanmu." Lagi jawab Jey tidak perduli.

"Sungguh? Baiklah jika itu yang kau inginkan."

Keyra meraih tasnya dan mengambil ponsel.

"Hallo, Dad, Apa Daddy sedang di kantor? Ah, syukurlah. Tidak, hanya saja aku memasak banyak untuk makan siang. Sekarang aku sedang berada di ruangan suamiku, bisakah Daddy kemari untuk makan bersama. Iya, ini terlalu banyak untukku dan Jey. Jika memungkinkan Daddy juga bisa mengajak kak Calvien, kak Arel serta kak Icco kemari. Oh, Daddy harus segera pergi dengan para kakak? Ah, baiklah Dad. Sampai jumpa, aku akan memasak untuk kalian di lain waktu. Iya, aku juga akan mengunjungi Mommy."

Jey tersenyum penuh kemenangan karena melihat kegagalan dari sikap Keyra yang selalu saja kekanakan. Senang rasanya melihat wajah tengil itu akhirnya mengerut dan terlihat ingin kembali merapikan makanan yang ia bawa, namun belum sempat Keyra menyimpun semua Calvien tiba-tiba datang.

"Apa aku terlambat?"

Senyum Keyra langsung mengembang dan berlari memeluk sang kakak, "Aku senang sekali kakak kemari, ku kira kau akan benar-benar mengabaikanku."

"Kau ini, sudah menikah masih saja manja. Malu dengan suamimu."

"Biarin." Keyra semakin erat memeluk dan membawa sang kakak menuju tempat dimana makanan di letakkan.

Rewrite The Stars #MILER3 (Mini Book) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang