Li Xiwei, "Ingatlah kata-kata Laozi, ini bukan seperti dia adalah satu-satunya pria tampan yang bisa berhubungan denganku. Lihat saja, aku akan membawa pria yang lebih tampan ke pernikahannya."
Wajahnya memerah, menyemburkan omong kosong di hadapan sahabatnya.
Fang Yuan, "Hentikan. Aku akan mengantarmu pulang, kau sudah mabuk."
Li Xiwei akhirnya mendapat pekerjaan baru namun hubungannya dengan sang pacar telah berakhir hanya karena dia menemukan pacar(P) yang lebih cantik darinya. Ini tidak seperti dia sulit mendapatkan one night stand di luar.
Li Xiwei telah di ambang batas sama sekali mengabaikan perkataan temannya, apapun yang terjadi malam ini dia harus memuaskan tubuhnya. Jadi dengan alasan ke toilet dia kabur ke lantai atas bar dan pergi ke kamar yang sudah di sewa. Pikiran Li Xiwei sedikit kabur tapi dia berusaha mengingat kamarnya, 09 dia ingat dan membuka pintu.
Petugas baru tampaknya melupakan kunci, dan ruangan itu terbuka dengan mudahnya, keadaan kamar yang temaram membatasi penglihatannya, tidak tahu siapakah pemilik bayangan hitam yang duduk di atas ranjang besar.
Pria itu memicingkan mata dengan wajah hitam, "Siapa yang mengizinkan mu masuk?" Auranya berat, nadanya berat dan jejak ketidaksukaan mengalir deras di setiap nada yang terucap tapi tubuhnya panas tak nyaman.
Li Xiwei, "...."
Mabuk mempengaruhi kesadarannya, dia terus melangkah maju dan mengaitkan lengannya di sekitar leher pria tersebut, aroma cologne menguar kuat dari ceruk lehernya. "Tuan, jangan khawatir, aku akan membayar mu dengan harga tinggi." Bisik Li Xiwei menggoda.
Pria itu, bagian mana dari diriku yang seorang pemain? "Jadi dia telah mengubah triknya. Tidak perlu membayar, aku akan membuatmu menyesal telah muncul di hadapanku."
Li Xiwei dilemparkan keatas ranjang sampai pagi hari.
Pagi harinya, cahaya emas lembut menerpa wajahnya, dia terbangun oleh jam biologisnya, hal pertama yang dia rasakan adalah kepalanya yang berdenyut nyeri. Apa yang terjadi tadi malam, dia tidak ingat apa yang dikatakan pria itu.
Li Xiwei, "Tunggu... Pria...???"
Benar saja, profil samping bak dewa tertidur lelap di sampingnya, bulu mata panjang dan alis pedang yang tajam, siapapun yang mendapat tatapan itu akan melunakkan lutut mereka. Dia bangkit segera terserang rasa sakit hebat di pinggang dan bagian bawahnya perih.
Monster apa yang punya senjata sebesar itu.
Dia dengan cepat memungut pakaian yang berserakan di lantai, saat akan memakai celananya cairan hangat juga lengket mengalir ke sela-sela pahanya.
Li Xiwei tidak tahu dari mana dorongan itu berasal, setelah meletakkan uang tunai di meja samping dia mengecup dahi pria tersebut. Seandainya pria itu bangun dan melihat tingkah cabulnya, dipastikan tangan besar itu menyentuh wajahnya yang berharga.
"Maafkan aku." Dia menyelinap pergi secepat kilat seperti tikus ketakutan.
Yang tidak pernah dia ketahui adalah pria yang tertidur dengan lelap sedang berpura-pura, jejak kehangatan masih samar di dahinya, dia menyentuh tempat tersebut dan tersenyum meremehkan.
Dia telah melihat berbagai jalang naik ke tempat tidurnya demi kekuasaan maupun informasi rahasia perusahaan tetapi baru kali ini musuhnya mengirimkan pria seperti itu, siapa yang tidak mendengar bagaimana dia menangis dan memohon dibawahnya. Sayang dia tidak akan mendapatkan apa yang diinginkan, bagaimanapun mereka sama-sama pria. Dan apa-apaan uang itu? Bahkan gaji perhari pelayan di rumahnya lebih besar daripada beberapa lembar kertas tersebut.
Dia menyunggingkan senyum ambigu di wajah yang tampan.
Li Xiwei tiba di apartemennya setelah perjuangan panjang, ketika dia merebahkan tubuhnya, panggilan Fang Yuan masuk menanyakan keberadaannya, "Kau dimana? Apa kau tahu kau telah memperpendek umurku karena mengkhawatirkan mu? Astaga Xiwei! Dimana kau sekarang?!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Drowned by Sweetness
FanfictionLi Xiwei hanya ingin melepaskan status perawannya, tidak masalah dengan siapa itu. Tapi siapa sangka dia akan salah memasuki kamar dan berakhir dengan pria asing lainnya. Kemudian dia tahu bahwa pria itu merupakan bos besar, He Gu. Sekali lagi Li Xi...