He Gu telah memanjakan Li Xiwei seharian, ayahnya berulang kali menghubungi namun ditolak.
Li Xiwei tak sengaja melihat ponselnya yang terus bergetar menimpali, "Pergilah, kau pasti punya banyak pekerjaan di perusahaan." "Aku akan menghubungimu bila sesuatu terjadi."
He Gu mengalah, pekerjaannya memang telah banyak tertunda belum lagi ayahnya yang mengamuk tentang dirinya yang meninggalkan pertemuan orang tua itu tanpa sepatah katapun.
"Hubungi aku bila terjadi sesuatu, aku akan kembali secepatnya." Li Xiwei mengangguk patuh menyaksikan punggungnya menjauh.
Demam Li Xiwei telah membaik, dokter mengatakan dia bisa pergi setelah menghabiskan tetesan. Di siang hari, He Gu mengirimkan sekretarisnya untuk mengantar makanan, dia masih memiliki pekerjaan yang harus di lakukan dan tidak bisa menemani.
Dalam bangsal ekslusif Li Xiwei duduk sendirian mengamati lingkungan luar melalui jendela, dia akan mencerna makan siangnya dengan berjalan-jalan disekitar taman Rumah Sakit. Ia terbiasa sendiri sebelumnya namun kini ada roti kukus kecil juga ayahnya memasuki hidupnya, mendesah pasrah, Li Xiwei menatap langit biru bertahtakan awan seputih susu.
Dari belakang, Li Xiwei mendengarkan langkah kaki mendekatinya, begitu dia menoleh seluruh tubuhnya menegang dengan nafas tersangkut di tenggorokan.
"Tu-Tuan He..." Dengan tergagap Li Xiwei membungkukkan dirinya, hormat. Siapa yang tidak kenal dengan sosok pria paruh baya ini, dia adalah ayah He Gu, He Zhengzen.
Ayah He tersenyum mendekat tapi tubuh Li Xiwei bereaksi dengan dua langkah ke belakang. Apa yang dilakukan Tuan He disini?
"Tenang xiao Wei, aku tidak akan melakukan sesuatu padamu. Aku hanya ingin tahu apakah benar kau mengandung bayi putraku?" Dalam ketidakberdayaan, Ayah He berharap.
Li Xiwei melihat Ayah He tersenyum sendu tak mampu untuk berbohong, "Be-benar, Tuan He, kumohon maafkan aku-aku akan pergi dari kehidupan He Gu jika anda mau-tapi jangan ambil anak ini dariku."
Dia tidak tahu apa yang mempengaruhi suasana hatinya untuk mengatakan sesuatu yang berani seperti itu, jika memang Ayah He tidak ingin melihatnya bersama He Gu, maka biarkan lah bayi ini bersamanya.
Dahi Ayah He berkerut kebingungan, apa yang membuat pemuda ini begitu takut padanya? Ia bahkan belum mengatakan apapun. "Xiao Wei, aku tidak akan meminta hal jahat seperti itu, aku ingin kau menikah dengan He Gu."
Li Xiwei telah mempersiapkan hasil terburuk dari pertemuan ini, namun siapa sangka bahwa Tuan He akan mengatakan hal seperti itu. Dia mengusap air mata dari pipinya, mendongak tidak percaya. "Me-menikah? Tuan, anda..."
He Zhengzen melangkah maju dan meraih bahu kurus Li Xiwei, "Benar, aku tidak peduli dengan latar belakang mu, aku hanya ingin bayi ini mendapat keluarga yang utuh seperti bayi lainnya, kau tidak ingin?"
Melambaikan tangan di depan dadanya, Li Xiwei menyangkal, "Aku ingin. Tapi... He Gu."
Pernikahan bukanlah hal sepele, meskipun He Gu penuh perhatian sebelumnya itu tidak menjadi jaminan bahwa dia juga menginginkan dirinya, hanya karena bayinya.
He Zhengzen, "Jangan khawatir dengan bocah bau itu, aku akan mengancamnya untuk menikahi mu. Mari kembali melepas jarumnya, kita akan pergi."
Tanpa memberi kesempatan tuk menjawab, Li Xiwei ditarik oleh Ayah He kembali ke bangsal, dokter tersenyum kearahnya melepas jarum dengan hati-hati. "Tuan He, ingatlah untuk tidak membuatnya terlalu lelah."
He Zhengzen mendengar nasihat dokter sekaligus sahabat lamanya dengan serius, jika bukan karena dia memberitahunya bahwa He Gu membawa seorang pria ke Rumah Sakit terutama hamil, dia tidak tahu seberapa lama putranya menyembunyikan hal ini. Dengan begitu ia memanggil He Gu ke perusahaan, dengan kepribadiannya, dia ragu bocah bau itu akan menghalanginya bertemu dengan calon cucunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Drowned by Sweetness
FanficLi Xiwei hanya ingin melepaskan status perawannya, tidak masalah dengan siapa itu. Tapi siapa sangka dia akan salah memasuki kamar dan berakhir dengan pria asing lainnya. Kemudian dia tahu bahwa pria itu merupakan bos besar, He Gu. Sekali lagi Li Xi...