Li Xiwei gagal menemukan kebohongan dimata He Gu lebih dalam, "Aku juga mencintaimu." Balasnya pelan.
Dia tidak akan pernah lupa bagaimana sifat dingin He Gu pertama kalinya, rasa penghinaan yang dia berikan juga hangatnya cinta sebuah keluarga, bohong bila dia membencinya. Ia menyukai semuanya, terlebih lagi bila pria itu adalah He Gu.
Mendapatkan jawaban memuaskan, He Gu membawa Li Xiwei kedalam pelukannya, tak lupa memberikan ciuman kuat dan dalam pada pihak lain. Meski begitu, Li Xiwei merasa He Gu sangat berhati-hati kali ini seolah takut melukainya.
Dia ingin melakukan sesuatu untuknya kali ini, jemari ramping Li Xiwei menyusup kedalam kemeja lembab He Gu menggoda, melepaskan kancingnya satu persatu. Belum sempat ia bertindak lebih jauh, jeritan kecil dan ringan datang diantara keduanya.
"Ini.." He Gu memandang bola bulu lembut ditangan Li Xiwei dengan heran.
"Bisakah kita merawatnya?" Di hadapkan dengan tatapan memohon Li Xiwei, bagaimana dia bisa menolak?
He Gu tertawa pelan tak habis pikir, bagaimana keduanya bisa begitu menggemaskan?
"Tentu. Mari kita merawatnya." Dengan senyum cerah, dia melemparkan diri kembali dalam pelukan hangat He Gu.
Dia membereskan sisa kekacauan Li Xiwei di tubuhnya sebelum beranjak pergi. Tangan besar dan hangat He Gu mengelilingi dengan pas dan nyaman, keduanya berlama-lama kembali.
Ayah He menyaksikan kemesraan keduanya diam-diam dari balik semak bersama pelayan lain, hancur sudah harga diri putranya.
Demi menghindari kecanggungan, Ayah He dan mereka mengambil jalan pintas mendahului keduanya. Pria tua tersebut merapikan rambut dan bajunya yang terkena ranting-ranting pohon dan batuk dua kali menetralkan suaranya. Bibi Wang terkekeh pelan mendapati tingkah lucu tuannya.
He Gu dan Li Xiwei masuk beberapa saat kemudian seolah tidak ada yang terjadi. Usai makan malam, keduanya kembali ke kamar melanjutkan kegiatan yang tertunda.
Kucing kecil yang malang dikunci dalam ruang belajar, sementara keduanya bergulat dengan panas sepanjang malam.
Pagi berikutnya, keluarga tiga orang orang yang harmoni kembali. He Gu kembali disibukkan oleh pekerjaan, Li Xiwei dan Ayah He akan bermain bersama anggota keluarga barunya.
Bola bulu yang lucu itu diberi nama xiao Long oleh Ayah He, pertama kalinya He Gu mendengar ayahnya memanggil, ia tidak bisa berhenti berguling di lantai, tertawa sampai perutnya kram, pada akhirnya Ayah He menarik telinganya kuat-kuat.
Kucing kecil itu ditemukan Li Xiwei di hutan sebelumnya, kesepian juga kedinginan. Ia berjanji untuk merawatnya, tapi Ayah He lebih dulu memonopoli makhluk menggemaskan itu.
Sebulan setelah tinggal bersama mereka, xiao Long banyak berubah dibanding pertama kali ditemukan. Corak unik pada bulunya mirip dengan macan tutul di TV.
Li Xiwei rutin membawa xiao Long ke klinik untuk vaksinasi, tubuhnya berkembang drastis berbeda dengan kucing lain, bahkan kini ukurannya menyamai kucing dewasa lain, Li Xiwei kewalahan hanya menggendong bayi besar itu.
Beberapa terakhir ini Li Xiwei sering merasa kelelahan, dia berpikir ini adalah efek membawa xiao Long bermain setiap hari sampai akhirnya setiap pagi dia selalu mual dan muntah, He Gu membawanya ke Dr. Ou.
"Selamat, kalian akan menjadi ayah kali ini." Dr. Ou tersenyum bahagia menyerahkan lembar hasil USG Li Xiwei.
Sampai di rumah Li Xiwei termenung dengan tangan menyentuh perutnya, bisakah dia mempertahankan roti kukus kecil mereka kali ini? He Gu menenangkannya dengan suara lembut, semua pasti baik-baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Drowned by Sweetness
FanfictionLi Xiwei hanya ingin melepaskan status perawannya, tidak masalah dengan siapa itu. Tapi siapa sangka dia akan salah memasuki kamar dan berakhir dengan pria asing lainnya. Kemudian dia tahu bahwa pria itu merupakan bos besar, He Gu. Sekali lagi Li Xi...