OBSESI FELIX

terima/tolak?

Pagi pagi sekali, Salomon datang menjemput Laurent,ya mau tidak mau Laurent harus ikut.

Saat perjalanan ke sekolah Salomon memberhentikan mobil nya di taman.
Ia menyuruh Laurent turun pertama dan pergi duduk di kursi taman itu.

Sebelum turun Laurent sempat protes,tetapi di tenangkan oleh Salomon.

Laurent kepo setengah mati,ia menebak nebak apa yang dibawa Salomon di belakangnya.

Bunga?
Coklat?
Atau jangan-jangan senjata,untuk memaksa nya untuk menerima cinta nya.

Salomon berlutut di hadapan Laurent, Laurent terkejut.

Salomon mengeluarkan sesuatu dari belakang tangan nya,sebuah kalung Cristal.

"Aku ingin melamar mu sekali lagi,jika memang kau menolak ku untuk kedua kali nya,aku akan menyerah,aku tak ingin memaksakan cinta ku kepada dirimu".

"Lau mau kah engkau menjadi milik ku?,jika iya terima kalung ini,jika tidak jatuhkan kalung ini".

"Duh bagimana ini ",ia merasa sesak,se akan akan ia di himpit sesuatu,ya perjodohan dan soal perasaan Salomon,entah mengapa saat salomon menyatakan cinta waktu itu,ia mulai melupakan rasa yang pernah ada pada diri nya.tetapi ia harus menerima cinta Salomon,jika Georgio merubah keputusan nya dan setuju untuk menjodohkan nya,ia sudah memiliki lelaki yang memang ia pernah sukai.

"Jadi gimana lau"tanya Salomon,ia menundukan Kepala nya se akan akan ia akan di tolak.

"Ya"

"Ya??? Serius lau"

"Ya serius"ia mengambil kalung itu, sesegera mungkin Salomon berdiri dengan senang,ia memasangkan kalung itu di leher jenjang milik Laurent.

"Aku tak percaya,kau sudah menjadi milik ku lau".

"Ya".walau tak yakin untuk berpacaran, Laurent memaksakan ekspresi nya untuk terlihat senang.

Ia memang tidak bisa menolak pesona Salomon,ia sangat tampan,pasti juga banyak gadis menyukai diri nya.

****

Saat tengah berbaring di kasur nya ia memikirkan apa yang terjadi mengapa rasa nya begitu janggal.

Frustasi bergelut dengan pikiran nya, Laurent menutup mata nya dan menjelajahi alam bawah sadar nya.

"Emmm"Laurent merentangkan kedua tangannya dan melihat ke arah jam.

Sudah pukul lima sore,gawat dia belum mandi.

"Aku harus mandi,aku harus mandi"ucap nya tergesa-gesa.

Jika Laurent tidak mandi 2/3x dalam sehari tubuh nya akan bereaksi, bintik-bintik merah akan ada di tubuh nya dengan begitu Georgio dan rosefany akan mengetahui bahwa diri nya tidak mandi.

Dalam keluarga hazle,mandi adalah hal wajib yang tidak boleh di lewat kan, karena kondisi tubuh keturunan hazle berbeda dengan keturunan lain nya.

*Iyahj gue tau kok keluarga lu pickme wkwkwk*

Hidup lah seperti apa yang dikatakan Barbie
*Untuk apa mandi,mandi tidak membuat kita cantik*

****
Sudah 3 bulan Laurent dan Salomon menjalani hubungan spesial,namun yang membuat Laurent aneh,kedua orang tua nya tidak menyinggung tentang perjodohan.ia sedikit lega, tapi dia selalu over thingking.

Minggu pagi yang cerah.
Hembusan udara pagi membuat mood siapa saja akan menjadi lebih baik.

Ruangan yang di penuhi oleh aroma yang sangat soft untuk di hirup,ruangan yang bersih,tertata dengan rapi membuat Laurent betah di kamar nya berhari hari.

Pagi ini Laurent memutuskan untuk joging pagi bersama Salomon dan melakukan aktifitas lain nya setelah joging.

Orang tua Laurent sampai saat ini seperti yang Laurent ketahui tidak mengetahui hubungan nya dengan Salomon, apa ini memang benar atau bagaimana.

Penampilan Laurent kali ini lebih girly,ya gak mungkin dong joging pakai hodie.

Laurent berangkat dari mansion nya dan berjanjian di taman untuk ketemu.

Salomon melambaikan tangan nya.

"Hei aku disini".

"Ok"

Laurent berlari ke arah Salomon,mereka berbincang bincang sebentar,oh ya selama mereka berpacaran Salomon kerap kali memberikan hadiah kepada Laurent dan Laurent menolak beberapa.

*Yg pasti bukan asli dari Salomon sih hihihi*.

Setelah selesai joging, Laurent mandi.ia harus segera bersiap siap ia lagi-lagi di undang di acara pesta keluarga Salomon.

Ia mengenakan dress paling mahal menurut nya warna nya begitu indah, warna hazle dengan corak khas keluarga nya, pertama kali ini ia memakai dress itu semenjak kedua orang tua nya memberikan kepada nya 3 tahun lalu, perubahan badan Laurent tidak begitu terlalu besar.

Ia memoles wajah rupawan nya dengan make up tipis ala ala Korea.

Ia di jemput oleh supir pribadi Salomon, dalam perjalanan ia memikirkan Salomon ia tersenyum tipis saat tingkah lucu Salomon merasuki pikiran nya.

Dulu ia berjanji akan melupakan Salomon, tapi nyata nya tidak bisa susah sekali,kini ia kembali membuka hati nya pada orang yang sama,rasa nya ah..seperti Melayang layang di angkasa.

"Nyonya,ini sudah sampai"ucap bapak-bapak kumis itu pada nya, seketika pikiran yang di isi Salomon buyar.

"Oh iya terimakasih"

"Sama sama"supir itu turun dan hendak membuka pintu mobil itu.

Laurent terlebih dahulu membuka pintu nya.

"Agak laen dia ini bah"batin si supir yang kini tengah kesal,namun wajah nya tersenyum.

"Dekorasi nya lumayan"batin laurent.

"Kau sudah datang babe?".

"Seperti yang kau lihat"Ini dia sifat Laurent memiliki dua kepribadian ganda,saat di perjalanan ia tersenyum saat memikirkan Salomon,eh orang nya di depan mata malah ia cueki.

"Hehe.Aku kira kau orang lain, soal nya penampilan mu tampak berbeda "ucap Salomon sembari menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Biasa aja"ucap nya cuek.

"Mau disini terus "ucap Laurent lagi.

"Haha iya silahkan masuk tuan Puteri ku"ucap Salomon yang sembari mempersilahkan Laurent untuk masuk.

Laurent tetap mempertahankan wajah datar nya, padahal ia ingin sekali tersenyum.

"Lucu"batin nya.

***
MC membacakan protokol acara,acara selanjutnya adalah berdansa.

Laurent tentu menolak,tetapi dengan senyum maut Salomon ia luluh.

"Aku harus pegang yang mana Mon"ucap Laurent yang kebingungan,ia malah memegang leher Salomon,hal itu membuat tamu tertawa kocak.

"Hahahaha "

"Hei mengapa tertawa,aku sudah malu disini".

"Tidak apa apa aku ada disini babe"

Salomon menuntun jari lentik laurent untuk memegang area tertentu,mereka berdansa dengan lagu orang orang Romawi,ya kali shutdown.

Saat acara selesai Laurent tampak kelelahan dan Salomon peka akan hal itu ia membawakan air mineral dan jus untuk Laurent.

"Terima kasih"

"Sama sama".

5 menit kemudian Laurent merasa aneh,kepala nya berdenyut denyut tatapannya nya kini rabun,serta tubuh nya juga terasa panas.

Ia merasa dibawa seseorang ke suatu tempat,ia merasakan ia di dorong ke dinding,yang membuat tubuh nya hampir kehilangan keseimbangan,dengan sisa tenaga ia mendorong seseorang itu,tapi nihil ia tetap saja hampir tersungkur.

TBC