Chapter Six

81 11 0
                                    

"Belajar terus, kita ngajak lo kesini buat nongkrong, Az. Bukan liatin lo belajar anjir." Ujar lelaki yang akrab disapa Vincent itu dengan ekspresi wajah kesal.

"Tau nih, dari tadi cuman kita berdua doang yang ngomong, nimbrung kek, apa perlu gue bakar semua buku lo dulu?" timpal Kavin ikutan kesal.

Ya gimana gak kesal coba, dari tadi mereka berdua doang yang ngobrol sementara Azka? sibuk dengan buku-bukunya.

"Mau nimbrung apa, kalian pembahasannya cewe terus." Ucap Azka tanpa mengalihkan pandangannya.

Bukannya Azka gak mau nimbrung, mau kok dia, cuman pembahasan kedua sahabatnya ini sama sekali gak masuk di Azka yang anti cinta-cintaan. Percaya gak percaya Azka masih jomblo dari jaman zigot sampai sekarang. Lelaki itu tidak pernah pacaran, tapi kalau ditanya pernah suka sama cewe gak? pasti jawab iya, cuman gak sampai tahap cinta-cinta amat lah.

Kenapa gak di tembak? simple saja, Azka mau fokus bahagiain bunda dulu. Bagi Azka kebahagiaan bunda itu nomor satu dari segalanya. Bunda adalah hidupnya, pokoknya Azka ini bucin bangetlah sama malaikat tak bersayapnya ini.

Berbeda dengan kedua sahabatnya yang suka sekali Gonta ganti pasangan, terutama Vincent, lelaki ini sampai dijuluki buaya darat oleh orang-orang.

"Lah kaya gak tau pembahasannya cowo aja lo. Eh bentar, lo masih suka cewe kan Az?" tanya Vincent dengan tatapan mengintimidasi.

Azka menghela napas kemudian menatap lelaki itu, pertanyaan ini lagi.

"Masih. Gak pacaran sama lawan jenis belum tentu belok, Vin." Jawab Azka tenang diangguki Kavin.

Kavin kemudian memukul bahu sahabatnya itu, "goblok banget sih. Azka beda sama lo, dia nih tipe cowo yang sekalinya jatuh cinta bakal tetap sama satu orang, gak kaya lo yang setiap perempatan ada cewe lo disana." Ucap Kavin membuat Vincent menatap tajam lelaki itu.

"Cermin di rumah lo kurang? apa perlu gue beliin buat lo pakai ngaca?"

Kavin memutar kedua bola matanya malas, "gue udah tobat babi."

Seketika Vincent langsung membuat gestur ingin muntah, "tobat apaan, kemarin gue liat lo godain adik kelas ya."

Azka memijat keningnya pusing, dua orang ini astaga, sehari gak berantem kayanya langsung meriang deh.

"Udah, udah. Sesama buaya gak boleh saling bertengkar. Mending bahas yang lain aja. Udahin dulu itu bahas cewe-cewe kalian, pusing tau gak gue dengarnya." Ucap Azka menengahi.

Kedua lelaki itu mendengus kemudian beralih menatap Azka, "bahas apaan?"

"Apa aja asal bukan cewe."

Kedua lelaki itu mengangguk, "tapi simpan dulu tuh buku-buku lo. Kita gak mau ya kalau cuman kita berdua doang yang ngomong."

"Iya, iya." Balas Azka kemudian memasukkan semua bukunya ke dalam tas.

Mereka lagi nongkrong di cafe mamanya Kavin, ramai sih suasananya, maklum malam Minggu, anak muda pada keluar nge-date bareng pacarnya.

"Jadi mau bahas apa?" tanya Azka yang kini sudah memusatkan seluruh perhatiannya pada kedua sahabatnya itu.

Mereka tampak berpikir, "tadi malam lo bilang abis ketemu cewe aneh kan?" tanya Kavin diangguki Azka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 7 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Final Chapter ||Jang Woonyoung X Secret||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang