MAKASIH DEK

25 4 1
                                    

Salsa sedang menikmati keindahan malam di atas balkon kosan sembari bertelepon dengan keluarga yang ia sangat rindukan. Salsa adalah anak ke 2 dari 4 bersaudara yang mempunyai tanggung jawab terhadap adik adiknya yang masih sekolah. Adik pertama yang akan memasuki masa perkuliahan dan adik bungsu yang baru saja memasuki sekolah dasar.

Kakak pertama Salsa yang sudah menikah dan mempunyai 2 orang anak tidak lagi terfokus kepada adik adiknya. Ia berfokus menghidupi keluarga kecilnya. Salsa selalu mengirimkan sebagian uang gajiannya untuk keluarga di sana. Untungnya Salsa mendapatkan beasiswa di kampus.

"Dede udah ngirim uang bulanannya bu, kalau masih ada yang kurang bilang aja secepatnya Dede akan kirim uangnya." ucap Salsa.

"Udah Dek, kamu fokus aja sama hidup kamu di sana. Kami disini masih bisa kok dari uang hasil kontrakan." Kata ibu di dalam telepon.

"Buat tambahan aja buk, Najwa juga kan mau masuk kuliah sedangkan Michel baru masuk sekolah dasar. Uang kontrakan pake buat makan dan keperluan ibu bapak, biar adik adik sama Dede aja yang tanggung." ujar Salsa tersenyum lirih.

"Iya iya Dek, makasih ya udah bantu ibu bapak. ibu doain semoga kamu jadi orang yang sukses, kerja nya lancar dan semoga pula cepat wisuda." tutur Ibu mendoakan Salsa.

Terdengar suara adiknya paling bungsu berteriak "Teteh kapan pulang?"

Salsa tertawa senang mendengar perkataan itu
"Secepatnya neng, doain teteh semoga cepet wisuda." Michel mendengar jawaban Salsa itupun langsung bersorak gembira sambil berkata "semoga teteh cepet wisuda, semoga teteh cepet wisuda."

"Udah dulu ya buk, Dede masih ada tugas kuliah. Nanti Dede telepon lagi."

"Iya Dek, sehat selalu ya Nak."

Salsa mematikan sambungan telepon tersebut dan menatap langit yang begitu indah dihiasi bintang bintang dan bulan yang memancarkan sinarnya. Deringan telepon membuyarkan lamunannya, Nama Arsal tertera di layar handphone Salsa dan langsung menggeser tombol hijau ke atas.

Entah rasa apa yang muncul di diri Salsa seakan hilang beban dan kesedihan ketika ia mengobrol dengan Arsal. Disisi lain juga Arsal yang terus mengerjakan kerjaannya sembari bertelepon dengan Salsa yang tadi ia merasakan penat, cape, dan ngantuk seketika fresh saat mendengar suara teman lamanya.

******************

Sang mentari mulai tersenyum menyapa dunia pagi ini, di awali serta di temani nyanyian burung terbang ke sana kemari. Salsa sedang mencuci baju yang berada di belakang kosan karena sudah jadwalnya, sembari menunggu cucian bersih Salsa mencuci piring terlebih dahulu.

Suara notifikasi handphone yang selalu ia bawa kemanapun berada berbunyi menandakan sebuah pesan masuk. Salsa melihat pesan tersebut entah dorongan darimana kedua ujung bibirnya terangkat membentuk senyuman, Rahma yang melihat kejadian itupun seakan ikut tersenyum sudah di pastikan pesan tersebut dari seseorang.

"Kayaknya pesan dari someone person nihh." Ledek Rahma yang sedang membuat sarapan di dapur.

"So tau lu, siapa juga yang ada someone person."
Bantah Salsa.

"Sal, cowok yang nganterin elu waktu hari Jum'at itu siapa?" Tanya Rahma kepo.

"Temen SMP. Eh Rahma menurut elu masa terbaik sekolah itu masa apa, masa SMP atau masa SMA?." Tanya Salsa.

Rahma berpikir sejenak sebelum menjawabnya.
"Heemm menurut gue sih yah masa SMA. Soalnya masa SMP gue membosankan penuh dengan dramatis." ujar Rahma.

Salsa mengangguk paham jawaban Rahma 100% berbeda dengan jawabannya menurut ia masa terbaik itu adalah masa SMP. Sebab di masa itu doang ia bisa merasakan kekeluargaan, persahabatan, serta percintaan terlebih kelas 8.

ARSALAN [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang