CEMBURU

16 3 0
                                    

Suasana malam yang hening melanda diantara Arsal dan Salsa mereka sedang duduk di teras kosan Salsa. Arsal yang resah dengan pikirannya karena memikirkan kejadian siang hari di Caffe membuatnya mendatangi kosan salsa untuk meminta kejelasan.

"Jelasin kejadian tadi" pinta Arsal dingin menatap perempuan didepannya.

"Apa yang harus gue jelasin?" tanya Salsa menatap sang lawan.

"Siapa cowok itu?, sejak kapan Lo deket?, Ada hubungan apa Lo sama dia?, dan apakah Lo suka sama dia?" ujar Arsal sedikit tegas di akhir pertanyaannya.

"Dia Fahri anak hukum juga di UGM satu kelas sama gue jadi wajar kalau deket karena kita teman kelas." ungkap Salsa.
"Oh ya satu lagi. Gue gak suka dia" sambung Salsa menatap lawan bicara.

"Gue gak suka liat Lo deket sama cowok selain gue" tuntut Arsal.

"Jangan egois Arsal, gue bukan siapa-siapa Lo.." sahut Salsa.

Arsal terkekeh mendengar penuturan Salsa memang mereka tidak ada hubungan spesial tapi entah mengapa Arsalan tidak menyukai Salsa berdekatan dengan cowok lain selain dirinya.

"Harus banget gue ingetin janji yang pernah kita buat?" tanya Arsal marah.
"Apapun alasannya... Lo tetep milik gue selamanya. Salsabhila Hendrawan." lanjutnya.

Salsa mematung mendengar apa yang Arsal ucapkan dia miliknya kalaupun dia miliknya mengapa mereka tidak berpacaran dari waktu Smp. Jangankan berpacaran Arsal mengutarakan isi hatinya saja tidak pernah.

"Lo selalu mengaku kalau gue milik Lo tapi buktinya apa? Lo bahkan gak pernah mengutarakan isi hati Lo sendiri, stop bikin bingung sama hubungan yang gak tau arahnya kemana." bantah Salsa.

Terlihat raut wajah Arsal tidak menyukai semua perkataan yang Salsa ucapkan tapi semuanya benar apa adanya.

"Asal Lo tau... tahun demi tahun gue jalani dengan kerja keras, supaya gue bisa mempunyai masa depan yang cerah dengan perempuan yang gue cintai. Lo cukup menunggu dan selalu ada disamping gue." jelas Arsal menatap mata cokelat salsa pekat.

"Akan ada waktunya gue datang membawa kepastian yang jelas" Arsal memegang salah satu tangan salsa lalu mengecup lembut.

Terlihat merah merona di pipi Salsa artinya ia sedang dalam salah tingkah, siapa yang tidak baper jika yang mengatakan hal tersebut adalah laki laki yang telah lama didambakan. Arsal tertawa melihat salsa yang salah tingkah lucu sekali dilihatnya.

"Gue gak bakal ngomong apapun soal kedepannya, tapi gue akan selalu membuktikan semua perkataan yang gue katakan benar adanya." tutur Arsal.

Salsa memasuki kamar kosan setelah berbincang dengan Arsal yang lumayan lama. jam sudah menunjukkan pukul 22:00 ia merebahkan seluruh tubuhnya di kasur king size.
Suara notifikasi pesan masuk membuyarkan lamunan Salsa lalu ia membuka handphone untuk melihat notifikasi tersebut.

"Astaga, ternyata notif pesan "Plg yth, Paket Internet Anda telah berakhir. Pemakaian data selanjutnya akan dikenakan tarif normal." gue kira notif dari dia." Salsa mendesis sebal.

Setiba di kamar karyawan Arsal merebahkan badan dengan menghembuskan nafas rasa lelah. Ia memainkan handphone lalu membuka chat room WhatsApp mengetikan beberapa pesan.

Bear salsa🐻
online
dimakan makanan yang gue bawa   
                                                                             
                                                                                udah pulang?   
                                                               makasih makanan nya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ARSALAN [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang