Dua Puluh Empat

11.9K 747 65
                                    

0o0
Happy Reading




















Elbarack, Ernest, Fira, dan Bara. Mereka memutuskan untuk pulang ke rumah pada pukul 16:30 namun sekarang baru menunjukkan pukul 16:15 masih ada waktu 15 menit bagi mereka untuk merapihkan barang-barang yang berantakan di ruangan milik Bara.

"Abang pulang ikut Bunda sma Papa, biar mobil di bawa sama sopirnya Papa" kata Fira saat menatap anak sulungnya itu.

"Oh iya aku lupa" bukan Ernest yang menjawab melainkan si bungsu.

"Adek sama Abang mau beli ice cream dulu, soalnya lagi viral kita mau nyoba. Boleh kan Bund, Pah" kata El menatapa kedua orang tuanya.

"Kalian yang mau nyoba, apa emang Adek aja yang mau makan ice cream" goda Fira, ia tau Ernest mana mungkin mau mencoba jajanan seperti itu kecuali yogurt Cimory.

"Ishh, orang Abang ko yang pengen" Ernest yang sedang duduk di kursi kebesaran Bara sambil memainkan ponselnya pun menatap adiknya sengit, dia terus yang jadi sasaran alibi Adiknya.

"Ya udah, hati-hati pulangnya. Abang bawa mobilnya pelan-pelan!" Ernest menganggukkan kepalanya, lalu bangkit dari kursi Bara untuk keluar bersama adiknya.

Jujur saja, selama bertahun-tahun Bara menjadi CEO hanya El dan Ernes yang berani menduduki kursi kebesarannya. Jangankan untuk menduduki kursinya, masuk keruangan Bara saja akses nya sangat susah jika tidak penting-penting banget.

Mereka berempat jalan beriringan dengan El dan Ernest yang selalu meributkan hal hal kecil, karyawan masih banyak yang berkeliaran karena memang jam pulang kantor pukul 17:00 . Banyak dari mereka yang sudah mengetahui jika Ernest adalah anak sulung Bara, pantes akhir-akhir ini mereka melihat Ernest yang datang ke kantor Bara hanya menggunakan seragam atau kaos. Tidak seperti biasanya yang menggunakan jas mahal dan terkesan berwibawa.

"NCT sama BTS itu beda abang!!"

"Sama, mereka sama-sama dari Korea dan bernyanyi"

"Tapi mereka beda agensi" El masih berusaha sabar menghadapi abangnya ini yang tidak bisa membedakan mana NCT mana BTS.

"Muka sama semua gitu" cibir Ernest, adiknya ini memang pencinta Kpop tingkat tinggi.

"Buta mata Abang?" kesal El yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari Ernest dan juga Bara.

El yang merasa salah bicara pun menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, bisa mati dia jika harus berhadapan dengan dua titan di hadapannya ini.

"Heee... Abang maaf yaa, Adek engga sengaja" lebih baik El meminta maaf duluan daripada ia mendapatkan masalah.

Posisi mereka sedang berjalan di lobby dan otomatis banyak karyawan yang menyaksikan keluarga cemara itu.

Kedua mobil mahal tersebut sudah terparkir di depan area gedung, mobil Bara dan mobil Ernest. Mereka berdua berpamitan kepada kedua orang tuanya untuk segera ke toko ice cream yang sudah mereka rencanakan. El dan Ernest memasuki salah satu mobil tersebut, dirasa kedua anaknya sudah menjauh barulah Bara dan Fira masuk kedalam mobil dan pulang.

Tiba di toko ice cream mereka berdua sempat ragu ingin masuk atau tidak, sebab memang tempatnya sangat ramai oleh pengunjung mungkin karena baru buka dan sedang viral di kalangan anak-anak dan remaja.

"Mau pulang atau lanjut masuk?" tanya Ernest

"Mau masuk, adek udah penasaran"

Akhirnya mereka berdua masuk, tangan mungil El di genggam oleh Ernesta agar tidak keselip orang. Aura Ernest yang di keluarkan kali ini sangat berbeda saat ia sedang di kantor Papa nya tadi, aura yang di keluarkan oleh Ernest kini kian dominan banyak dari mereka bergidik ngeri dengan aura Ernest apalagi wajahnya yang benar-benar datar dan tegas.

ELBARACK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang