Sebelum baca, jan lupa vote & comment di part yg menurut kalian menarik ya-!
Thxx×××××
Jam istirahat sudah berakhir tapi Ly tidak kembali.
"Ini bangku kosong milik siapa? Apa muridnya absen?" tanya guru mapel yang sudah berada di meja nya dan memastikan murid muridnya lengkap, namun menemukan salah satu nya hilang.
"Itu Ly bu, kayanya tadi ke toilet belum balik." Cia menyaut menjawab pertanyaan ibu itu.
"Baik kalau begitu kita lanjutkan pelajaran dulu-"
"Bu, biar saya carikan si Ly ya." Bim tiba tiba berdiri dan berlari keluar kelas sebelum guru nya sempat memberi ijin.
"Oh, Eh? Lah udah ngilang aja." guru itu hanya menggelengkan kepalanya heran
"Kelas kalian emang solid banget kayanya ya." ucap ibu itu sambil membuka buku nya untuk mencari bahan ajaran hari ini.
"Engga bu, itu karena mereka pacaran"
Satu kelas seperti 1 pikiran tapi tidak ada yang bersuara.
Bim yang berlari keluar kelas mulai berpikir kemana kira kira Ly pergi, dia merasa kalau Ly tiba tiba kabur karena salahnya.
"Apa karena gw nyoba jujur ya? Apa seharusnya tadi gw jalanin kaya candaan angin lalu seperti biasa?" Bim sedikit larut dalam pikirannya.
"Dia kan straight, jelas lah kaget tiba tiba di sukain sama cewek, padahal jelas jelas ga mungkin, gw kenapa nekat tadi? Gw kenapa sih anjir." Bim mengacak rambutnya frustasi, dia hampir tidak pernah bertindak spontan tanpa rencana seperti tindakannya pada Ly tadi.
Bim merupakan orang dengan karakter yang akan merencanakan segala sesuatunya, dan menghindari bertindak tanpa berpikir karena menurutnya akan merugikannya.
Tapi kejadian tadi cukup membuktikan kalau dirinya dapat sesekali bertindak tanpa otak.
"Kayanya gw harus bilang ke Ly kalo gw cuma bercanda deh." keputusan singkat itu terasa sedikit mengganjal di hatinya, tapi dari pada membuat orang yang sangat dia sukai menjadi tidak nyaman, lebih baik dia mencoba tidak mengganggunya.
Bim menaiki anak tangga menuju rofftop, lalu terdengar suara yang dia kenal, suara Ly terdengar sedang mengobrol dengan seseorang di sana.
Bim mengintip dan menemukan Ly mengobrol dengan seorang pria yang dia kenali sebagai 'pacar' Ly dulu.
Melihat dari ekspresi Ly yang tidak nyaman, sepertinya itu bukan obrolan yang menyenangkan.
Dengan segera Bim menghampiri Ly dan menarik tangannya dan membawa nya keluar dari area rooftop, menuruni tangga dengan cepat, begitu sampai di lantai tempat kelas mereka berada, keduanya berhenti.
Bim hanya diam dan melepaskan tangan Ly yang dia tarik sejak tadi.
"Bim?" Ly menarik kembali tangan Bim dan menggenggam tangannya, perbuatannya itu seketika membuat Bim menatap Ly yang sedikit lebih pendek darinya.
"Kamu kok bisa tau aku di atas?" tanya Ly tanpa melepas genggaman tangannya.
Bim menunduk melihat tangannya di genggam dan kembali menatap Ly, "entahlah, mungkin karena terakhir kali ketemu kamu di sana."
Ly hanya mengangguk dan memutuskan kontak mata mereka.
"Makasih." ucap Ly singkat, perlahan genggaman tangan itu di lepas olehnya dan dia berjalan menjauh dari Bim.
![](https://img.wattpad.com/cover/337599762-288-k537404.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Worthy To Be Loved
Teen FictionMenyukai seseorang yang sudah punya pemilik merupakan hal yang menyakitkan, tapi entah kenapa, hati mu tetap tidak mau berhenti menyukainya. Dunia mu seakan berpusat pada 1 orang, walau kau tau pandangannya bahkan tidak terarah pada mu. Itulah yang...