6 • Something is coming.

251 22 9
                                    

Sebelum baca, jan lupa vote & comment di part yg menurut kalian menarik ya-!
Thxx✨

Hope you enjoy-!

×××××

Ly berjalan keluar gerbang sekolah menuju parkiran tempat dia menaruh sepeda yang selalu dia pakai untuk pergi kemana pun, termasuk ke sekolah.

Dia melihat ada kantong plastik berisi jajan dan note yang menempel di gagang sepeda nya, dia mengambil itu lalu mengintip isi plastik itu yang penuh dengan jajan dan ada onigiri kesukaan nya, lalu membaca note nya dan tersenyum dengan pipi yang memerah.

"Apa-apaan si Bim? Lucu banget." senyuman manis itu tidak kunjung hilang dari wajah nya di karenakan note yang dia baca.

'Aku ga tau kamu suka apa, jadi ku beliin asal dan beberapa yg ku suka, makan yang banyak ya mbul.  —Bim'

Note yang sebenarnya tidak ada yang spesial tapi terasa sangat tulus.

Ly membuka isi tas nya dan mengambil buku agenda nya, lalu menempelkan note itu di sampul dalam buku sambil tersenyum, lalu mengembalikannya kedalam tas dan menaiki sepedanya.

Ly mulai mengayuh sepedanya meninggalkan sekolah dengan wajah berseri dan senyuman indah yang belum juga luntur dari bibir tipis nya itu.

.
.
.

'Di lain tempat di waktu yg sama'

.
.
.

"Gua ga mau tau, pokoknya gua ga bakal biarin Ly pergi sama orang lain!" Suara geram bergema di penjuru kamar.

"Ya trus lu mau kita ngapain?" seorang pria dengan tubuh kekar dan tinggi menatap temannya yang frustasi karena putus dengan pacarnya dengan tatapan lelah.

Seorang pria lagi yang hanya duduk di sofa pasir hanya diam dan memperhatikan, tangannya memeluk bola basket sambil memainkan hp nya.

"Ilda, Surya, lu berdua ga bisa bantu gua?" pria yang merupakan Febio itu duduk di pinggir ranjangnya sambil menatap kedua teman dekatnya itu.

Ilda tertawa dan menggeleng, "Ga, ga, gila lu, lu mau kita ngapain? Bully cewe?" Ilda bergurau dengan ucapannya, namun berubah serius melihat tatapan Febio yang seperti menginginkan hal itu.

Ilda hanya terdiam.

"Lu ceritain dulu bisa putusnya gimana, karena ga ada rumor apa apa gimana kalian putus." Surya yang akrap di panggil Aya akhirnya membuka mulut sejak tadi berdiam diri.

"Dia ngira gua selingkuh sama guru baru itu, padahal gua cuma ngobrol dan ga sengaja tuh guru jatuh, jadi gua nolongin dan ternyata malah mepetin tuh guru ke tembok, dan pas itu si Ly ngeliat ngira gua lagi godain si guru, dan seperti yg lu pada tau, Ly mutusin gw dan ngata-ngatain gw saat itu juga." Febio menundukkan kepalanya dengan wajah sedih.

Ilda dan Aya terdiam sejenak dan keduanya bertatapan mata lalu melihat Febio.

"Bahkan tadi dia berduaan sama seseorang, padahal belum ada sebulan putus sama gua. Dan lagi dia terlihat menyukai dan udah deket lama sama cewe itu." lanjut Febio untuk makin meyakinkan kedua temannya itu.

"Gua dari awal emang ga suka sama Ly sih, keliatan banget cewe munafik sok baik." Ujar ilda dengan rasa tidak suka yang sudah lama ia pendam.

"Jalang lesbi." ujar mereka berdua dengan tatapan jijik.

"Gotcha." Febio tersenyum dalam hati namun wajahnya tidak menunjukkan ekspresi apapun.


.
.
.

.

.

"Ly lagi apa ya kira-kira?" Bim mengambil Hpnya sambil mengusap-usap rambutnya yang basah dengan handuk, dia baru usai mandi dan yang ada di pikirannya hanya gebetannya itu.

Bim duduk di pinggir kasurnya sambil membuka chat wa nya, lalu teringat kalau dia tidak pernah mengechat Ly selain masalah sekolah.

"Kalo ku chat, ganggu ga ya." Bim membuka room chat dengan nama kontak Ly.

Jari nya mulai mengetikkan sesuatu, namun dia menghapusnya, lalu mencoba mengetik sesuatu lagi, dan menghapusnya lagi.

Dia menghela nafas kasar dan mengusak rambutnya kuat debgan handuk, kesal karena dia tidak berani sekedar bertanya kegiatan orang yang dia sukai.

Drrt..drrt..

Hp nya bergetar menandakan pesan masuk.

'Kamu mau ngetik apa sih? Dari tadi ga jadi jadi kayanya.'

Bim melotot tidak percaya, seketika rasa malu menyelimuti tubuhnya, bagaimana tidak!

Orang yang dia sukai melihat langsung dia sedari tadi mengetik dan menghapus berulangkali.

Bim menarik nafas berusaha menenangkan diri nya dan memudarkan rasa malunya.

Dia memberanikan diri membalas pesan dari Ly.

'Engga, cuma mau nanya aja gimana rapatnya tadi.'

Mengirim. Akhirnya Bim dapat bernafas lega.

'Cuma bahas lomba 17-an bentar lagi'

Balasan dari Ly masuk dengan cepat, sepertinya Ly type fast respon ya.

Bim tersenyum dan mencoba sedikit agresif.

'Sibuk ga? Kalo ga, mau call?'

Bim mengirim balasan dan menunggu chatnya kembali di balas oleh orang di sebrang sana.

Namun agak lama pesannya belum juga di balas.

Setelah 2 menit berlalu yang terasa panjang bagi Bim karena menunggu dengan tegang, hp nya berdering.

Ly menelepon..

"GYAH-!" Bim meloncat kaget melihat layar hp nya, dengan cepat dia mengangkat call itu dan memanggil dengan ragu ragu, "....halo?"

"Halo bimm?" Ly menjawab sapaan itu dengan nada ceria.

"Kirain kamu ga mau tadi." Bim tersenyum dan mengambil earphone nya.

"Mau kok, lagi bosen juga soalnya, ga ada kegiatan."

"Di rumah ga ada orang emang?"

"Iya, aku sendiri, yang lain di luar kota."

"Orang tua mu juga?"

"Oh mereka udah ga ada." ujar Ly santai dan dengan sedikit tawa di ujungnya.

Bim terdiam sejenak dengan sedikit rasa bersalah.

"Ouh..ma-"

"Ga usah minta maaf, kan emang ga tau." Ly seketika memotong permintaan maaf Bim seakan muak mendengarnya namun ia menutupinya dengan nada ceria.

"Okey, jadi kamu di rumah sendiri ya, kamu bisa masak?" Bim berusaha melanjutkan obrolan dan menepis rasa tidak enaknya.

"Bisa dongg, tapi yang simple aja sih, ga suka ribet."

"Hoamm.." terdengar suara menguap kecil dari sebrang sana.

"Cape ya abis rapat? Di tambah pulang naik sepeda." Bim tertawa kecil mendengar suara menguap Ly yang terdengar lucu.

"Besok ku jemput mau?" kalimat itu keluar secara frontal dan tiba tiba.

"Boleh...kalo ga ngerepotin."

"Okey, tidur gih, ku matiin ya."

"Eh? Owh, okey, dah bim." Ly mematikan call itu dan pergi tidur.

Bim tersenyum lebar dan merebahkan badannya di ranjang nya.

Bim merasa sangat senang hari ini seolah alam semesta memihaknya.

"Ly, kamu bakal jadi milik ku..."

×××××

TBC...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 23, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Worthy To Be LovedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang