二; cahaya dan kegelapan

1K 161 1
                                    

➶-͙˚ ༘✶

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

➶-͙˚ ༘✶

Ada hari dimana Ran selalu melihat ke arah luar jendela. Entah dari gedung Bonten ataupun saat berada di apartemennya. Seakan-akan memang ada sesuatu yang membuat eksekutif Bonten ini menunggu.

Bahkan adiknya, Haitani Rindou dibuat kebingungan oleh kakaknya. Melihat ke arah yang sama, di sana tak ada apapun hanya ada hujan yang sedikit lagi turun lebih deras.

Tuk. Tuk.

Suara jam yang berdenting di ruangan. Manik Ran memancarkan semangat. Dia hadir. Di sana, di dalam gang jauh dari lantai atas gedung Bonten.

"Jadi, jika kita mengirim pasokan ini─ "

BRAK!

Ran memukul meja meeting Bonten. Menghentikan ucapan Kakucho yang sedang menunjukan grafik pengiriman sabu dan obat-obatan. Semuanya menatap Ran penuh tanda tanya.

"Maaf bos, saya meminta izin untuk turun terlebih dahulu."

Belum menjawab apapun, Ran langsung pergi begitu saja.

"Hah?! Oi Ran!" Sanzu hendak menggantikannya.

"Sudahlah, biarkan saja ... dia memiliki urusannya sendiri."

Mikey mengerti kenapa Ran buru-buru keluar. Dia hanya bisa tersenyum kecil dan berharap bahwa Ran bisa membawa sang tamu itu ke dalam Bonten.

𝘨 𝘺 𝘱 𝘴 𝘰 𝘱 𝘩 𝘪 𝘭 𝘢

Lagi-lagi Ran membuat tubuhnya basah kuyup karena air hujan. Dia tak mempedulikannya dan terus berlari menggapai sosok itu.

"(M/n)!" Ran menyapanya.

"Yo~ kau menungguku ya? Haha, dasar bodoh."

(M/n) menyambut Ran dengan langsung merangkul pundaknya menggunakan tangan kirinya.

"Bukannya kau yang menungguku ya?"

Ran menaik-turunkan alisnya sambil tersenyum. Membuat (m/n) mengusap kasar surai Ran sambil tertawa. Seakan melepas penat dari dunia bawah, setiap kali Ran melihat (m/n) tertawa lepas seperti ini hatinya berdegup lebih kencang dari biasanya.

"Ran ... Ran, Haitani Ran!"

Lamunan Ran buyar ketika (m/n) memanggilnya.

"Iya?" gugup Ran. Dia malu ketahuan menatap wajah (m/n) tadi.

(M/n) menaikkan salah satu alisnya dan menyeringai kecil. Dia menurunkan tangannya dari bahu Ran dan memasang kupluk jas hujan kuning yang ia kenakan. Tangan kanannya terangkat dan lagi-lagi membuat Ran terkejut.

"Jangan jatuh cinta padaku loh ya!"

Wajah serius dengan seringaian kecil dan tangan kanan memegang tongkat bisbol yang pesok dengan bau anyir di sana.

Dia sangat peka dan mengerti terhadap Ran. Ran bahkan tak bisa berkata-kata terhadap tindakannya. Tetapi perkataan yang sama mengingatkan Ran.

"Jangan bertemu lagi loh ya!"

Ran tertawa kecil mengingatnya. Apakah kali ini juga sama? Apakah akhirnya dia malah jatuh cinta dengan psychopath sialan didepannya ini?

"Iyaa, dasar cerewet! Aku masih suka lubang."

(M/n) terkekeh geli dengan jawaban Ran yang memandang pertanyaannya pantas untuk dijawab. Tangannya turun dan dia kembali menutup kupluk jas hujannya. Jas hujan kuning yang sering ia gunakan untuk pembunuhannya.

"Kalau begitu syukurlah, sebab aku tak ingin memiliki teman yang belok hahaha."

Ran tahu (m/n) bercanda. Dengan refleks Ran memukul tengkuk kepala (m/n).

"Enak aja, aku lurus ya! Mungkin yang belok itu ...," manik Ran menatap (m/n) dengan menahan tawanya.

Dengan sok berperilaku polos, (m/n) menunjuk kepada dirinya sendiri dan Ran mengangguk.

"Kagaklah bodoh!"

Ran tak sanggup membawa tawanya terlalu lama dan akhirnya dia pun tertawa terbahak-bahak. Ran merasakan dia selalu dapat tertawa jika bersama dengan (m/n) yang notabenenya adalah teman psychopath yang baru ia temui 4 bulan yang lalu.

Lalu, bukan hanya Ran yang merasa rileks ketika berada di situasi ini. (M/n) juga demikian. Aslinya dia sekarang muak dengan darah-darah manusia yang telah ia bunuh namun adanya Ran disini membuatnya nyaman dan melupakan bahwa entah itu dirinya ataupun Ran, mereka berdua adalah most wanted di Jepang.

Si pembunuh berantai, Kaize (m/n) dan eksekutif Bonten yang berjalan di dunia bawah, Haitani Ran.

"Ha-ha, kombinasi yang sempurna untuk pasangan yang gila," komentar Haitani Rindou, adik dari Ran. Dia bergidik ngeri menatap interaksi kedua makhluk menyeramkan di antara sinar lampu dari jalanan dan gelapnya gang.

Seakan memperlihatkan seperti Ran─sang cahaya dan (m/n)─sang kegelapan.

17 04 2023

𝐆𝐘𝐏𝐒𝐎𝐏𝐇𝐈𝐋𝐀 haitani ran ! male r.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang