➶-͙˚ ༘✶
Hari ini adalah hari yang paling (m/n) tunggu-tunggu. Sebuket bunga berwarna putih di tangannya. Bunga Baby Breath yang cantik dan menawan untuk seseorang yang sangat ia cintai.
Dengan latar jalanan malam dengan buliran-buliran putih mulai turun. Sekarang tanggal 14 Febuari. Semua orang akan pergi bersama dengan sang cintanya. Di sini (m/n) menunggu sosok surai ungu yang sudah menjebaknya dalam cintanya.
"(M/n)!!"
Merasa dipanggil, (m/n) menoleh dan mendapati seseorang berlari padanya sambil tersenyum.
"Apa aku terlambat?" ucapnya.
"Tidak, Ran."
Haitani Ran adalah sosok yang ditunggu. Segeralah dia memberikan buket bunga ditangannya itu.
"Selamat hari Valentine, (m/n)." "Selamat hari Valentine, Ran."
Keduanya mengucapkan secara bersamaan dengan hadiahnya masing-masing. Sontak wajah keduanya memerah. Ran memberikan (m/n) cokelat buatannya dan mengambil buket bunga dari (m/n), (m/n) juga melakukan sebaliknya.
"Aha-ha, tak kusangka kau memberiku hadiah," ujar Ran memerah dan gugup.
(M/n) tersenyum kecil dan langsung menarik tangan Ran dan menautkannya dengan tangannya.
"Baiklah, kalau begitu ayo mulai datenya."
Wajah Ran kembali memerah. Jujur hatinya sedang tidak baik-baik saja. Pakaian hitam (m/n) dipadukan dengan rambut putihnya dan senyumannya itu sudah bisa membuat Ran melting.
"Um! Ayo."
𝘨 𝘺 𝘱 𝘴 𝘰 𝘱 𝘩 𝘪 𝘭 𝘢
Tebak kemana (m/n) membawa Ran!
(M/n) membawa Ran ke suatu tempat tinggi dan hening untuk makan malam di sana. Tidak kemewahan yang ada hanyalah kesederhanaan dengan view terbaik yang ada.
"Hee aku tidak tahu ada tempat seperti ini." Ran menatap ke arah depan di mana dia dapat melihat view keindahan malam Tokyo.
Makanan dihidangkan dengan hening kedua insan ini makan sambil menatap pemandangan di samping mereka. Ran sungguh menawan sekali malam ini begitupula dengan (m/n).
Selesai dengan makanan, (m/n) menggapai tangan Ran. Dia memasangkan sebuah cincin di jari manis Ran. Sontak Ran terkejut dibuatnya.
"Aku mencintaimu, Haitani Ran. Bolehkah aku meminta waktumu untuk selamanya mulai dari sekarang?" (m/n) tersenyum lembut.
Ran segera menarik (m/n) mendekat lalu menciumnya. Sempat terkejut dengan tindakan Ran, tetapi (m/n) langsung mendominasi ciuman mereka.
"Jangan bodoh, kau tahu jawabannya babe." Ran tersenyum dengan semburat merah di wajahnya setelah mengetakannya.
Ciit CTAR!
Bagaikan alam juga mendukung suasana, mereka melanjutkan ciuman mereka dengan latar kembang api menghiasi malam itu.
"Aku mencintaimu, (m/n)."
Malam ini adalah malam yang tak akan pernah bisa (m/n) lupakan. Malam itu pula mereka akhirnya berbagi kehangatan satu sama lain. Dan membiarkan tanda kepemilikan tercap di leher masing-masing, memperlihatkan bahwa mereka telah memiliki seseorang untuk dijaga.
"Jadi, bisakah kau memberi tahu kenapa kau membunuh orang ... (m/n)?"
(M/n) yang sedang merokok di samping ranjang mereka tertawa kecil. Bagaimana bisa Ran nya ini menanyakan hal itu setelah mereka berhubungan?
"Daripada itu ... apakah tubuhmu baik-baik saja, hm? Lihatlah banyak sekali cairanku yang terbuang sia-sia." (m/n) mencoba menggoda Ran. Wajah Ran memerah padam dan melemparkan bantal pada wajah (m/n).
"Sialan, cepatlah jawab jangan mengelak!" wajah Ran masih memerah mengingat seberapa dominannya orang disampingnya ini.
"Haha, iya-iya ... saa darimana ya aku mulai~? Jadi alasan aku membunuh orang adalah─ "
13 05 2023
END.━━━━━━━━━━━━
YEY! Hai, Vello-desu! Di sini Vello sekali author ingin mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya buat yang udah support book kedua dari FLOWER SERIES ini!! (≧▽≦)
Terus bagi yang belum baja book pertama (Sanzu Haruchiyo) kuy baca! (✿^‿^)
Book ketiga bakalan beda anime nih! (≧▽≦) Langsung check aja ya! Sekian terima kasih (✷‿✷).
━━━━━━━━━━━━
"Dasar sialan, kau tidak punya uang, hah?!"
"Haha-ha, maaf-maaf o-san."
─ © DRXVELLO
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐆𝐘𝐏𝐒𝐎𝐏𝐇𝐈𝐋𝐀 haitani ran ! male r.
Fanfiction𝐇𝐀𝐈𝐓𝐀𝐍𝐈 𝐑𝐀𝐍 𝐗 𝐌𝐀𝐋𝐄 𝐑. ─🥀 › 〉 :📂: .ೃ ⠀⠀⠀VELLO' © KEN WAKUI ⠀⠀Ketulusan dan cinta abadi, baby breath. Perpaduan antara mentari, sang cahaya yang bertemu dengan gelapnya malam rembulan dipadukan dengan hujan yang menjadi saksi mereka...