Menjalani hidup dengan dirimu...
*********
Di Raja Ampat, di sinilah mereka berada sekarang. Mereka menginap di villa yang sudah [Name] sewa untuk 7 hari. Villa ini tak terlalu luas, tak terlalu sempit juga. Karena hanya akan ada mereka berdua saja, jadi [Name] menyewa yang tak terlalu luas.
Untunglah mereka bisa sampai ke tujuan dengan selamat. Mereka juga sudah berbuka puasa sebelum sampai ke villa.
Di dalam kamar, [Name] sedari tadi menarik tangan Sopan untuk mengajaknya ke pinggir pantai sebelum matahari terbenam.
"Iiihhh! Ayo doong babeee! Temenin aku ke pantaii... Aku pengen liat sunset-nya! Buruaaan, sebelum mataharinya engga adaa..." [Name] masih saja menarik tangan sang suami yang sedang duduk di kasur sembari memainkan ponselnya.
Sopan menghela nafas panjang, "Saya penat, Honey. Setelah melakukan perjalanan yang cukup lama, saya butuh istirahat," jawab Sopan lalu meletakkan ponselnya di sebelahnya.
[Name] memanyunkan bibirnya, ia melipat kedua tangannya di dadanya, dan membuang muka. "Ah, kamu mah gitu! Aku ajak kita kesini tuh buat liat sunset! Aku merajuk!"
Sopan yang melihat kelakuan sang istri yang seperti anak kecil hanya bisa menggelengkan kepalanya. "Kan bisa besok, emang kenapa harus sekarang, sih?" tanyanya.
[Name] melirik ke Sopan yang berada di depannya, "Ya... Aku pengennya sekarang, gimana, dong?" Lalu [Name] kembali membuang muka.
Dengan perlahan, Sopan menggenggam lengan sang istri, ia arahkan lengan [Name] ke pipi Sopan. "Nah, kalau saya demam, macam mana? Esok amacam? promise," ujar Sopan.
@__whitehat_4 on Instagram.
Mau tak mau, [Name] menoleh ke depan. Ia bisa merasakan hangatnya pipi sang suami. Kemudian, ia lepaskan tangannya dari genggaman Sopan. [Name] acungkan jari kelingking ke Sopan, "Promise. Dah janji, kena ditepati, tau," ucap [Name] dengan logat melayunya.
Sopan membalasnya dengan senyuman. "Bagus. Dah tak merajuk dah sayangku ini." Sopan memberikan pat-pat lembut di kepala [Name].
Jam dinding sudah menunjukkan pukul setengah 7 malam. Kalau jam segini, matahari sudah terbenam, kan? Sang bulan lah yang akan menggantikan matahari untuk menyinari Raja Ampat yang cantik ini.
[Name] melihat ke jam dinding yang ada di kamar tersebut, "Ah, Babe, aku baru inget aku belum mandi. Aku mau mandi dulu."
Baru saja [Name] ingin melangkahkan kakinya, tiba-tiba tangannya di tarik oleh Sopan dengan kencang, sehingga [Name] terjatuh di pangkuannya.
"Assshhhh-- shit!" rintih [Name]. Tangannya yang ditarik kencang oleh Sopan itu membuatnya terasa sakit. Ia juga terkejut ketika Sopan menariknya hingga ia terjatuh di pangkuannya.
"Heh, mulutnya!" Sopan reflek menatap tajam mata [Name].
"Ya kamunya sih, nariknya kenceng banget! Sakit, tauk!" jawab [Name] dengan tegas.
Tanpa berlama-lama, Sopan mengubah posisi [Name] menjadi berhadapan dengannya, [Name] masih berada di pangkuannya, okay?
Masih menatap mata [Name], Sopan dengan tangannya yang hangat itu membelai pipi [Name].
Rasanya seperti ada kupu-kupu di perut [Name]. Setiap sentuhan yang Sopan berikan, atau bagaimana Sopan menatap matanya. [Name] menyukainya!
Kemudian Sopan beralih ke lengan [Name] yang baru ia tarik kencang. Sopan memberikan belaian lembut kepada lengannya yang terasa sakit itu. "Maaf, ya, kalau tadi saya nariknya terlalu kencang. Jadinya sakit, deh..."
[Name] hanya bisa menganggukkan kepalanya. Mukanya merona merah. Sopan kembali mengelus dengan lembut pipi [Name], kemudian ia mendekatkan kepalanya ke telinga [Name]. Sopan membisikkan sesuatu di telinga [Name] dengan halus. [Name] menutup kedua matanya, ia tak tahu apa yang ingin Sopan bisikkan kepadanya.
"Honey... ayo mandi bareng sama saya...~" Begitulah bisik sang suami dengan lembut kepada sang istri. Kemudian, Sopan menggendong [Name] ala bridal style. Mendadak, badan [Name] menjadi membeku. Ia tak bisa mencerna dengan baik apa yang baru dikatakan oleh Sopan.
Sopan membawa [Name] masuk ke dalam kamar mandi, lalu menurunkannya di dalam bathtub. Barulah [Name] tersadar apa yang ingin Sopan lakukan bersamanya. Mukanya menjadi lebih merah dari sebelumnya, hingga akhirnya, ia berteriak dengan keras.
"Eeeeeh-- AAAAAAAAHH!! KAMU MAU NGAPAIN SAMA AKU!?"
*********
"Aku engga mau mandi bareng sama kamu," tolak [Name] kepada Sopan yang masih berdiri di luar bathtub. [Name] memalingkan mukanya yang sudah memerah itu.
'AKU MAU BANGET MANDI BARENG SAMA KAMU! AKU SUKA WANGI KAMU! AKU MAU CIUM WANGI BADAN KAMU! AKU MAU KAMU MANDIIN AKU!' Isi hati [Name].
Sopan terkekeh, "Ooohh, yaudah sih... Toh, saya engga maksa kamu buat mandi bareng sama saya. Yaudah, kamu mandi duluan aja, saya tunggu di luar," ucap Sopan sambil memutar bola matanya.
[Name] pun reflek melihat ke Sopan, Sopan sudah memegang gagang pintu, ia sudah bersedia ingin keluar dari kamar mandi.
"Eh, engga jadi, deh! Jangan keluar!!"
**********
...saya yakin kehidupan saya akan selalu bahagia.
Saya. Kena. Writer. Block.
Maaf lama engga updatee hueueueue! Padahal aku udah niatin buat sering update pas libur sekolah ini, tapi malah kenal writer block! Rasanya males banget buat nulis... Untung sekarang udah bisa ngatasinnya, hehe! :D
Ini Sopan ketika melihat [Name]... adalah.
@itzmil07 on Instagram.706 kata.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Tsundere Wife; BoBoiBoy Sopan (ID)
أدب الهواةHuLotSun Project BoBoiBoy Sopan X Tsundere Fem!Reader Bagaimana rasanya berkahwin dengan perempuan yang tsundere dan garang macam singa? Pasti menakutkan, bukan? Tapi, dalam garang pun ada lembutnya. ━━━━━━━━━━━━━━━ Summary: Dipertemukan di salah sa...