[XIV/XV]

647 49 20
                                    

Hatimu sejernih air...

*********

Hari yang ditunggu-tunggu seluruh umat Islam, hari raya. Kalau hari ini, hari raya Idul-Fitri!

Satu keluarga besar Sopan ini sudah shalat Eid. Setelah shalat Eid, ini ialah waktu yang paling ditunggu-tunggu oleh keponakan [Name], yaitu menerima THR.

Semua anak-anak sudah berbaris dengan rapih untuk menerima THR dari tante-tantenya dan paman-pamannya. Sama halnya dengan [Name] dan Sopan, di tangan mereka sudah tersedia amplop yang berisi duit raya.

Setelah semua THR dibagikan ke anak-anak, mereka pun bermaaf-maafan kepada seluruh anggota keluarga.

Anak-anak pada saat itu sangat gembira, mereka mendapat banyak THR dari tante dan pamannya.

[Name] mencari keberadaan anak perempuan dari Sori. Hingga [Name] menemukan keluarga kecil Sori sedang di depan rumah.

"Assalamu'alaikum, mohon maaf lahir batin ya Abang Sori, akak..." [Name] menjulurkan tangannya untuk bersalaman.

Perhatian [Name] beralih ke anak perempuan yang digendong oleh istri Sori, "Aileen... Selamat hari rayaa..." [Name] gemas dengan bagi berusia 2 bulan ini.

Ia mengeluarkan amplopnya dari kantong bajunya, kemudian ia berikan kepada Sori. "Abang, ini THR untuk Aileen." [Name] tersenyum kepadanya.

Sori kembali tersenyum, "Waahh, terimakasih banyak, [Name]."

"Sama-sama, bang. Yasudah, [Name] duluan masuk ke dalam rumah, ya."

Sori hanya mengangguk, lalu [Name] pun berjalan meninggalkan keluarga kecil mereka.

[Name] masuk ke dalam kamarnya, namun ternyata sudah ada 2 orang yang sedang duduk di kasurnya.

"Mami? Papi?" [Name] terkejut begitu melihat kedua orangtuanya di dalam kamarnya.

"Anak gadisku... Sini, duduk disini dulu." Mami dari [Name] menepuk-nepuk tempat yang tersisa di sebelahnya. [Name] pun menurut, ia duduk di tengah-tengah antara Mami dan Papinya.

Tanpa banyak bercakap, Mami [Name] langsung memeluk [Name] erat. [Name] meletakkan dagunya di bahu sang Ibu.

Mami [Name] membelai rambut [Name] dengan penuh kasih sayang, "Selamat hari raya, sayang, mohon maaf lahir dan batin."

[Name] membalas pelukan dari Mami [Name], "Selamat hari raya juga, Mi, kakak minta maaf kalau kakak ada salah sama Mami, sama Papi juga..."

"Anak gadis Mami sudah besar. Sudah bisa cari duit sendiri, sudah mandiri, sudah tak dimanja-manja lagi kayak dulu..." ucap Mami [Name] yang membuat [Name] teringat dengan masa lalunya ketika ia menjadi anak manja.

"Mami... kakak mau novel Komet, keluaran baru dari series Bumi..!"

"Papi mah, cuma sayang sama adek. Kakak ngga disayang. Kakak juga mau disayang!"

"Mami, Papi, jangan beliin adek mobil-mobilaaan! Kemarin kan adek udah beli robot-robotan, kakak juga mau plushie babiii!~"

"Mami mah kerja mulu, ngga ada liburnyaaa! Kakak kan juga mau liburan kayak temen-temen kakak lainnya!"

Mami [Name] menghela nafas, ia tersenyum, "Kalau dulu tiap lebaran, kamu yang selalu kita kasih THR. Kalau sekarang, kamu yang selalu kasih THR ke kita."

My Tsundere Wife; BoBoiBoy Sopan (ID)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang