Dua hari telah berlalu semenjak kemunculan telur Naga Akhir ke permukaan. Para Wyvernd telah tersebar hingga ke ujung dunia, memakan setiap makhluk hidup yang mereka dapati dan menciptakan kekacauan. Dan saat ini, sebagian besar dari makhluk-makhluk itu sudah kembali untuk memberikan energi kehidupan yang telah mereka ambil kepada telur. Dalam beberapa jam lagi, Naga Akhir akan menetas dan mengakhiri planet bumi.
Saat seluruh wilayah bumi sedang kacau-kacaunya akibat serangan Wyvernd, kota Urania yang berada paling dekat dengan telur masih sanggup bertahan tanpa ada korban satupun. Peri Bunga yang diletakkan Ratu Peri di setiap penjuru kota membuat sebuah pelindung raksasa yang membuat Urania terlindungi dari serangan Wyvernd. Walaupun kadang ada Wyvernd yang bisa memasuki pelindung, para pelindung kota akan langsung membasminya.
Mereka adalah kakak beradik Mira dan Godra. Aka si pandai besi muda. Para Peri seperti Gloria, Ariel, Thenna, dan Tanaquill juga ikut membantu melindungi kota. Dua ras yang sempat berseteru itu kini saling melindungi satu sama lain.
Hanya Morgana, sang Ratu Peri yang masih tidak beranjak dari kamar tidurnya semenjak kembali ke Urania. Bersembunyi di dalam sangkar dari akar kegelapan yang tidak bisa dimasuki siapapun, Morgana memilih berdiam diri. Pasrah menunggu semuanya berakhir.
Tidak ada yang bisa membuatnya keluar. Suara orang di luar sangkar tidak bisa mencapainya yang tidur dalam kegelapan. Tapi pada saat-saat akhir itu, sebuah suara menggapainya.
"Sudah saatnya bangun, Umbriel," ucap suara lembut yang terdengar seperti anak-anak itu.
"Untuk apa, Titania?" jawab Morgana yang masih memejamkan mata. "Ini sudah berakhir. Ayo kita tidur saja."
"Tapi bagi mereka ini belum. Lihatlah. Tidak ada satupun dari mereka yang ingin menyerah. Bahkan tante Gloria juga ikut berjuang."
"Tidak ada gunanya. Wyvernd bukanlah masalah utamanya. Ini sudah berakhir saat telur itu kembali ke dunia ini."
"Lalu kenapa kau merasa kesal?"
Morgana terdiam. Tehnik membaca perasaan itu sebenarnya adalah milik Titania, Morgana bisa menggunakannya karena sebagian dari Titania ada di dalam Morgana.
"Diamlah, Titania. Jika kau tidak ingin tidur, jangan ganggu aku."
"Aku tidak bisa. Aku juga merasakan kekesalanmu itu. Kau telah berhasil mewujudkan tujuanku. Kau tetap melakukannya saat kau tidak memiliki kewajiban untuk itu. Aku tidak ingin akhir seperti ini. Kita tidak ingin."
"Lantas bagaimana!?" Morgana menaikkan suaranya. "Aku memang tidak menginginkan ini. Tapi tidak ada lagi yang bisa kita lakukan. Ini sudah berakhir, Titania. Terserah bagaimana perasaanku, Naga Akhir tidak bisa dihentikan."
"Bagaimana jika kita bisa melakukannya?"
"Apa maksudmu?"
"Naga Akhir pernah disegel oleh Peri Pertama kan? Mungkin jika kita menemuinya, kita juga bisa melakukannya."
"Itu mustahil. Peri tidak akan bertahan lama di dunia kegelapan."
"Umbriel. Kau bukanlah Peri. Semua tehnik Peri yang kau lakukan selama ini berasal dariku. Ingat itu?"
"Bodoh. Tentu saja aku tahu. Kaulah yang seharusnya menjadi Ratu Peri. Aku hanyalah alat penghancur yang diciptakan dari kegelapan."
"Bukan alat, Umbriel. Kau adalah harapan para Peri. Hanya kau yang bisa memasuki dunia kegelapan."
Morgana tidak merespon. Tapi Titania bisa merasakan gejolak yang ada di hati sang saudari. Tinggal sedikit lagi untuk meraih tangan sang Putri Kegelapan dan menariknya kembali ke pelukan cahaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fata Morgana - A Fantasy Story (END)
FantasiSebuah cerita fantasi dan roman yang rumit tentang hubungan Manusia dan mereka yang datang dari Bulan. Jiwa yang tercipta atas hasrat manusia, menimbulkan konflik tidak berkesudahan antara keduanya. Mereka yang selalu memberi, dan mereka yang hanya...