Rumah?

57 16 6
                                    

Haiii guysss balik lagi di cerita Debu Kecil, selamat membaca.

Follow sebelum membaca.

Berantakan banget ya
sampai harus se kecewa itu?




























***
Rumah

Gerhana dan Nakala pulang ke rumah mereka dengan menaiki motor dengan Gerhana yang di bonceng, kenapa Gerhana tidak membawa motor sendiri? Malas itulah jawaban nya.

"Assalamu'alaikum." Salam Gerhana dan Nakala bersamaan meskipun mereka tau di rumah hanya ada bi Lala dan Pak Asep.

"Wa'alaikumussalam, den non baru pulang?" Tanya bi Lala.

"Iyaa bi baru banget, bii ana lapeeer." Rengek nya.

"Idih makan mulu lo cill." Heran Nakala.

"Biarin wleeek."

"Udah-udah mending kalian bersih-bersih dulu abis itu makan, bibi mau siapin makanan nya.

"Asiyaaaap." Jawab Gerhana.

Gerhana naik ke atas menuju kamarnya untuk bersih-bersih dan bersiap untuk makan nanti.

"Bi." Panggil Nakala.

"Kenapa den?"

"Ayah belum pulang juga?" Tanya Nakala.

"Belum den, malahan tadi bapak ngabarin kalau gak bisa pulang dalam waktu dekat ini." Jelas Bi Lala.

"Ouuuh gitu ya bi." Lesu Nakala..

"Iyaden yang sabar ya." Iba Bi Lala.

"Iya bi makasih."

"Sama-sama den."

"Yaudah Nakala ke atas dulu ya bi mau bersih-bersih."

"Iya den."

Nakala pergi ke atas untuk bersih-bersih dan bersiap makan.

***


Di dalam kamar yang bernuansa biru langit dengan nuansa bintang bulan yang indah yang menghiasi kamarnya seorang gadis tengah duduk sambil menulis di sebuah buku bersampulkan gerhana bulan nya.

Kapan aku bisa sebahagia mereka, aku pengen bisa kaya orang-orang bisa ketawa bareng sama Ayah Bundanya, punya rumah buat pulang, punya orang-orang yang sayang sama aku, katanya Ayah hari ini bakalan pulang tapi semuanya bohong Ayah gak pernah pulang Ayah cuma bisa janji, Bunda pasti seneng di sana bisa ketemu ibunya Bunda, kenapa Bunda gak ajak aku aja Bunda tinggalin aku sama Ayah tapi percuma Ayah gak pernah pulang, untung ada abang sama bi Lala yang nemenin ana kalau gak ada mereka ana sendirian Bundaa

Gerhana Rafasya Quena

Tes, setetes air mata jatuh membasahi buku diary nya, di buku itu banyak kisah hidupnya yang ia tuliskan semua dukanya suka nya buku itu dan rab Nya yang tau segalanya.

Tok tok tok

Pintu kamar Gerhana di ketuk oleh seseorang.

"Siapa?" Tanya Gerhana.

"Abang."

"Masuk bang gak di kunci."

"Oke."

Nakala membuk pintu terlihat jelas masih ada jejak air mata di pipi mulusnya, Nakala tau adek nya habis menangis seperti biasanya karena rindu akan kehadiran kedua orangtuanya, dia cuma punya Ayah nya tapi Ayahnya gak pernah pulang, Bunda Gerhana meninggal tepat setelah tau tentang istri lain suaminya yaitu ibunya Nakala, mamahnya Nakala bersama Ayahnya di luar kota mereka bahkan tidak pernah pulang untuk sekedar menjenguk mereka berdua. Mamah Nakala sayang Gerhana tapi Gerhana benci Mamah Nakala karena baginya iyalah penyebab kepergian bundanya, hal itu kadang memicu pertengkaran antara Ayahnya dan Gerhana, Gerhana tau dia salah tapi luka hatinya jauh lebih besar karena harus kehilangan Bunda nya di saat dia sangat membutuhkan sosok ibu.

DEBU KECIL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang