Trauma?

72 18 6
                                    

Hai guys balik lagi di cerita debu kecil, selamat membaca and thanks udah mau baca.

Follow dulu sebelum baca

"Tidak ada manusia yang mau terluka tapi setiap luka yang hadir pasti ada suratan takdir yang indah sebagai mana yang telah Tuhan takdirkan"

Gerhana Rafasya Quena


























"Hiks"

Suara tangisan terdengar begitu parau, sesak rasanya.

"Nah itu Hana." Gumam nya.

Seseorang itu datang mendekati gerhana dan saat tangan nya menyentuh Gerhana seketika teriakan histeris keluar dari mulut Gerhana.

"Ayah jangan pukul aku jangan maafin hana maaf jangan pukul." Racau nya sambil menepis tangan itu lalu memeluk dirinya sendiri.

Sakit, rasanya dadanya sakit melihat Gerhana yang ketakutan.

Regaz lebih mendekat seraya berucap lembut dan hati-hati,
"Hana ini Regaz, aku gak bakal nyakitin kamu okay."

"K-kak Regaz," Ucapnya mendongakn kepala.

"Iya ini kaka," ucap Regaz dengan senyumnya yang tulus.

Seketika Gerhana berhambur ke pelukan Regaz.

"Hiks hiks, kak hana takut." Racau nya.

Regaz yang melihat keadaan gerhana merasa seperti teriris hatinya, ia memeluk nya dengan erat seraya menenangkan nya.

(Regaz noh yang baca juga butuh di peluk, pada ngeluh minta di peluk tuhan mulu)

"Udahan ya nangisnya sedih aku liatnya."

"Hiks." Bukanya mereda tangisnya justru makin kencang.

"Loh kok malah di kencengin nangis nya," Ucapnya seraya mengelus surai Gerhana.

"Udah ya nangisnya gak malu tuh, iihh ingusan lagi." Kekeh Regaz sambil menoel hidung mungil Gerhana.

"Ish kaka ntar tambah pesek idung aku." Keluhnya dengan ekspresi keramat nya.

"Lagian nangis mulu kan aku gemes pen nerkam." Jahil Regaz seraya menoel hidung nya lagi

Gerhana berdiri seraya berucap
"Ish di bilangin juga."

Manja? Inilah sisi lain Gerhana yang petakilan dan sering membuat onar, saat bersama Regaz seketika dia menjadi bayi kucing yang suka mendusel, Gerhana haus kasih sayang tapi ia jarang mendapatkan nya apalagi dari keluarga nya yang notabe nya masih se darah, hanya abang nya yang sayang dia dan selalu menjaganya.

"Mau kemana?"

"Laper mau ke kantin."

"Hah."

"Iya laper mau ke kantin ya kali ketemu Pak Seto pait dagingnya, mau ikut?"

Heran, itu yang Regaz rasakan baru saja ia melihat Gerhana yang menangis hebat sekarang mau makan? Dasar cewek sulit untuk di pahami.

"Yaudah yuk."

Mereka berdua pergi ke kantin banyak pasang mata yang menatap heran, ada yang tak suka, dan ada juga yang merasa baper.

"Apa lo semua liatin gw, mo gw congkel matanya satu-satu?" Sebal Gerhana saat ada banyak pasang mata yang memandangnya.

Seketika mereka menunduk taku jika harus kehilangan mata mereka yang berharga dan mereka masih sayang nyawa.

"Eh udah katanya mau makan."

DEBU KECIL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang