Ulangan

30 4 0
                                    

Haiii guys balik lagi di cerita Debu Kecil, semoga suka, jangan lupa vote and komen nya, selamat membaca.

"Dulu dia juga janji gitu"





















Hari demi hari berlalu seminggu sudah mereka melakukan persiapan untuk ujian bagi kelas 12 yang akan di laksanakan selama 2 minggu lamanya, dan untuk ulangan kenaikan kelas bagi kelas 10 dan 11 setelah anak kelas 12 selesai ujian yang artinya mereka belajar di rumah agar ujian bisa berlangsung dengan baik.

"Abangka." Panggil Gerhana.

"Apa hm." Jawab Nakala acuh.

"Mampus ujian gw mah libur 2 minggu wleeeek." Ledeknya sambil berjoget tak jelas.

"Tapi kan Abang ujian trus libur panjang, lah lu abis abang ujian lu UKK trus sekolah lagi setahun yahahah gua mah dah bebas ntar huwahahah." Tawa nya meledek Gerhana.

Bughh, bantal melayang ke muka Nakala mendarat dengan sempurna hingga menimbulkan bunyi yg cukup nyaring.

"Makan tuh bantal." Kesalnya.

"Yeuhh ngambek lu gak asik."

"Bomat gw mo halan-halan sama ayang gw uhuy."

"Emang punya?" Tanya Nakala meledek.

"Adalah tinggal nyewa bujang beres," Ucap Gerhana membusungkan dada menyombongkan diri bangga dengan ide cemerlang nya.

"Enteng amat neng buset, mending sama om yuk kiw kiw." Goda Nakala menaik turunkan alisnya.

"Dih najis muka speak om om pedo gitu ngeri, yang ada gw di mesumin." Sewot nya bergidik ngeri.

"Ayook sini sama om ntar om kasih pajero."

Gerhana mendekat sambil memegangi kepala Nakala sedikit menjambak rambutnya sambil nyerocos dengan sedikit merapal doa doa,
"Audzubillah Himinas Syaiton Nirojim, yok bisa yok ashadu." 

Nakala di buat cengo dengan tingkah adeknya itu, "kenapa si awas, elah tangan lu kotor rusak yang ada ntar rambut gue mana sakit untung gak lepas ni kepala, lagian gue gak kesurupan ya." Nakala ngedumel sambil mengelus kepala nya.

"Lagian tingkah nya kek om pedo gitu, kan Ana jadi ngeri siapa tau kesurupan arwah om om prindavan," Ucapnya bergidik ngeri.

Nakala mendekat sambil menoyor kepala Ana, "Ngadi ngadi."

"Ish sakit jahat banget, bibi Ana di aniaya abaaang." Teriak Gerhana melengking.

"Suuut berisik udah malem tidur," Ucap Nakala sambil membekap mulut Gerhana.

"Iyaa tapi lepasin dulu." Celoteh nya namun tak begitu jelas.

"Hmm."

"Abang tuh tidur besok kan ujian huwahaha."

"Berisik di bilang."

"Iya iya, yaudah ana ke kamar aja deh."

"Gak jadi halan halan?" Tanya Nakala sambil menirukan suara Gerhana.

"Gajadi gamood mau tidur." Datar Gerhana sambil berjalan ke arah kamarnya.

Brakkk suara pintu di banting dengan kasarnya siapa lagi pelakunya kalau bukan Gerhana.

"Anying jantung gue, kebiasaan tuh bocah kalau badmood gak tanggung- tanggung."

"Itu suara apa den?" Tanya bibi berlari panik.

"Nggak bi, biasa Ana badmood." Jawab Nakala.

"Ooh gitu den kirain bibi ada maling, yaudah kalau gitu bibi ke belakang dulu." Pamitnya.

DEBU KECIL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang