Kakak Beradik dalam masalah.

121 19 1
                                    

Ada beberapa peraturan di dunia ini yang telah ditetapkan.

Pada masa anak kecil, kau akan di larang oleh orang dewasa untuk beberapa hal.

Tapi, pada saat kau dewasa, aturan yang membelenggu itu hancur, dan kau bebas melakukan apa saja, baik itu buruk atau tidak, tidak ada yang melarang mu.

Dan aku, sebagai seorang pria dewasa, tentu saja bisa melakukan hal-hal semacam itu.

"Distrik merah... Bunga mekar..."

Berdiri di depan gang, Eiji mencubit dagunya dengan wajah serius, seolah sedang mempertimbangkan tentang keputusan hidup dan matinya.

"Oya, Eiji-sama, apa yang kau lakukan di sini? Ada apa dengan wajah serius itu?"

Saat sedang mempertimbangkan hal serius, seorang pria yang tidak asing muncul di sampingnya.

"Hal yang harus dilakukan orang dewasa. Kau bisa mengabaikan ku." Jawab Eiji tanpa memalingkan wajahnya.

"Dewasa?... Apanya yang dewasa! Ini tempat ng*nt*t!... Yah, Tapi aku mengerti. Untuk seusia mu, kau pasti penasaran..."

Mengatakan itu, pria itu membuat wajah nostalgia.

"Tidak, lupakan itu. Erm, Eiji-sama, bukankah Anda lebih baik pulang?"

"Tidak bisa. Aku harus melakukan penelitian."

"Apa yang harus diteliti di tempat seperti itu?! Aku mengerti kau penasaran, tapi jika masuk, mungkin pertama kali tidak apa-apa, tapi jika terlalu sering, kau akan menyesal saat kau akan menikah nanti. 'Itu' mu, menjadi lebih cepat keluar, dan kau gagal..."

Selagi pria itu berbicara, Eiji menatapnya dengan datar.

"Batuk batuk..." Pria itu meletakkan tinjunya di depan mulutnya dan batuk. "Pokoknya, kau tidak boleh ke sana."

Semakin dilarang semakin ingin dilakukan. Dan itu adalah ketetapan dunia.

Mengetahui pengalaman pria itu, Eiji menarik sudut mulutnya.

"Kau. Ayo pergi ke dalam bersama."

Terkadang pepatah mengatakan dua orang lebih baik daripada satu orang, dan itu terbukti benar.

"Hah? Tidak tidak tidak! Aku sedang berkerja, terlebih lagi aku juga sudah menikah. Akan masalah jika aku masuk ke sana lagi. Terlebih lagi..."

"Terlebih lagi?"

Saat mereka bicara, terdengar suara manis.

"Ara-ara~ apa yang kalian lakukan di tempat seperti ini?"

Menoleh kebelakang, wajah pria itu  tiba-tiba menjadi pucat, dan dia menjawab dengan gugup.

"Ti-ti-tidak ada! Benar-benar tidak ada! Ka-kami hanya secara kebetulan bertemu di sini, Ya, kan, Eiji-sama?"

Kanae berjalan ke arah mereka selagi tersenyum. Dengan tangan di pipinya, dia bertanya.

"Apakah begitu? Kalian tidak bermaksud ke dalam sana, KAN? Ah, Apakah aku harus mengatakan sesuatu kepada Shou-san?"

"A-aku mohon jangan! Kami tidak ke sana, aku tidak berbohong, kamu bisa bertanya kepadanya. Hei Eiji-sama, katakan sesuatu, atau kita akan mendapatkan masalah!"

"Oh, itu kau, Kanae... Nah, wanita di tempat itu terlihat cantik. Ayo pergi ke tempat itu."

Eiji menoleh untuk melihat Kanae, tapi hanya 4 detik sebelum menarik pandangannya ketika melihat wanita cantik melambaikan tangannya dari balik jendela.

"A-a-aku t-t-tidak tahu apa y-yang kau katakan." Pria itu segera memalingkan wajahnya, dan keringat muncul di dahinya. "A-aku harus pergi, selamat tinggal."

reincarnation with dimension group chatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang