Pelatihan.

142 20 4
                                    

"Ya-hallo!"

Eiji masuk ke ruangan klub dan menyapa dengan imut.

Dan dia di sambut dengan tatapan jijik.

"Berhenti, jangan pernah mengatakan itu lagi! Sangat menjijikkan! Atau kau mengira itu sangat imut? Jika begitu, kau harus memeriksa kepalamu ke rumah sakit."

Meskipun perkataan itu sangat tajam, ekspresi Eiji tidak berubah sedikitpun.

Eiji tidak membantah tapi menatapnya dengan kasihan, lalu dia menggelengkan kepalanya dan berjalan ke belakang.

Mengambil meja dan kursi, kemudian meletakkannya di samping jendela.

Lalu mengeluarkan kertas dan alat tulis lainnya di atas meja untuk menggambar.

Eiji mulai menggambar dan mengabaikan yang lainnya.

"... Aku merasa kalah dengannya."

Mendapatkan respon seperti itu, entah kenapa membuat wanita itu merasa jengkel.

"Sungguh langkah seseorang tidak terjatuh setelah mendengar itu."

Hikigaya diam-diam tertawa selagi membaca buku di tangannya.

Wanita itu, Yukino, melirik tajam ke arahnya, dan Hikigaya dengan cepat menoleh ke arah lain.

-Knock knock knock

"Bisakah aku masuk?"

Seseorang mengetuk pintu dan berkata di luar pintu.

Yukino menutup bukunya dan menjawab dengan tenang.

"Ya, kau bisa masuk."

Pintu terbuka dan seorang gadis dengan rambut sanggul masuk.

"Permisi... Aku tahu klub ini dari ibu Hiratsuka. Kata ibu, jika ada masalah, datang saja ke sini... Ahh! Hikki, kenapa kau di sini?!"

Gadis itu terkejut saat melihat Hikigaya.

"Yah... Aku anggota klub..."

Melihat percakapan tidak berguna itu, Yukino segera berdiri dan menyiapkan kursi untuknya.

"Kau Yuigahama dari kelas 2-F, kan? Silahkan duduk."

"Kau mengenalku?"

Yuigahama berkata selagi dia duduk.

"Kurasa dia tahu semua orang di sekolah ini."

"Tidak, contohnya aku tahu tentang dirimu dan dia."

"Benar juga."

"Jangan khawatir. Jika kau khawatir, aku bisa berpura-pura kau tidak ada di sini."

Setelah itu, Yuigahama memberitahukan tentang dia ingin membuat kue, dan dia ingin mereka membantunya karena kue itu gagal setelah dia membuatnya sendiri.

Angin bertiup dengan lembut dari samping jendela, dan Eiji menyangga dagunya dengan santai.

Dengan tangan kanannya tidak berhenti menggambar sedikitpun, dia bisa mendengar percakapan mereka dengan jelas.

Lalu mereka memutuskan untuk meminjam kelas memasak.

Saat mendengar itu, Eiji tiba-tiba merasa lapar. Dia menepuk perutnya dan mengikuti mereka ke kelas memasak.

Karena tidak ada mata pelajaran, kelas itu kosong.

Eiji berjalan ke pojok sendirian. Lalu mengambil apron di lemari dan mulai memasak untuk dirinya.

Di sisi lain, Yukino dan Yuigahama juga memakai apron.

Kemudian Yukino mempraktekkan membuat kue yang sederhana kepada Yuigahama.

reincarnation with dimension group chatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang