03

1K 132 4
                                    

"Ochie~, kenapa kau semakin bersikap dingin pada mommy?, maafkan mommy nak"

Sudah dua hari Rose menemani mommy nya di rumah sakit,selama itu juga ia hanya berbicara secukupnya pada sang mommy, setelah mengetahui tentang penyakit mematikan yang bersarang di tubuh mommy nya dan juga peluang mommy nya untuk sembuh sangatlah kecil, itu membuat hati Rose hancur, dan bingung bagaimana dia harus bersikap pada sang mommy.

"Ochie,mommy rindu saat kau bermanja pada mommy, mommy rindu dirimu yang ceria dan hangat, maafkan mommy, maaf atas  kerenggangan di antara kita ,mommy benar-benar merasa bersalah".

Perkataan sandara membuat hati Rose semakin hancur, bagaimana bisa mommy nya meminta maaf seperti itu, padahal yang paling bersalah disini adalah dirinya, semenjak ayahnya meninggal ia yang menghindari Dara dengan alasan sibuk bekerja karena terlalu terpukul dengan kepergian sang ayah, dan sekarang Rose menyesal ,karena ke egoisannya ia tak tau menau ,tentang keadaan mommy nya sendiri, sungguh ia merasa menjadi anak yang paling durhaka di dunia, ia juga rindu masa- masa dimana dirinya bermanja pada mommy nya, apalagi tadi Dara memanggilnya ochie, itu adalah panggilan sayang Dara pada Rose.

BRUK

Rose tak tahan lagi, ia memeluk Dara dengan erat, meruntuhkan tembok penghalang diantara mereka.

" Hikss maaf kan aku, maaf mom,hiks mommy berjanjilah untuk sembuh dan terus berada disisiku hiks " .tangis Rose pun pecah, ia tak sanggup lagi menahan nya.

"Shttt kau tidak bersalah nak ,mommy akan bertahan sampai mommy melihat mu menikah dengan orang yang tepat" .Dara berusaha menahan tangis nya, ia tak ingin terlihat lemah di hadapan Rose, karena sesungguhnya ia sudah tak sanggup lagi melawan kanker yang terus menggerogoti tubuhnya.

Jisoo yang dari tadi menyaksikan percakapan Ibu dan anak itu juga ikut menangis di balik pintu, ia teringat dengan mommy nya yang telah tiada, awalnya Jisoo berniat menjenguk Dara karena sudah menganggap Dara seperti ibunya sendiri, namun saat ia ingin masuk kamar Dara, ia tak sengaja mendengar percakapan Dara dengan anaknya.

.
.
.

"Kapten, hari ini kau terlihat sangat bahagia, apa yang terjadi saat akhir pekan?,apa ada hal yang menyenangkan? " tanya jungkook ,yang penasaran dengan wajah Lisa yang terlihat lebih cerah dan segar dari biasanya.

"Rasa ingin tahumu itu sangat tinggi ya kookie" ledek sehun, ia tau jungkook memiliki perasaan lebih pada atasannya itu.

"Kalian berisik sekali, mengganggu khayalan ku saja, oh ya karena aku sedang bahagia ,nanti Siang biar aku yang traktir makan" ucap Lisa dengan senyuman yang terus terukir di wajahnya, ia teringat momen kebersamaannya bersama Jisoo, Lisa sangat bahagia sekarang.

"Hiiy~ detektif, sepertinya Ketempelan hantu di penjara bawah tanah yang kita kunjungi tadi, kenapa ia tiba-tiba jadi baik seperti ini? " sehun berbisik pada jungkook dari kursi belakang, ia duduk di belakang, sedangkan jungkook yang mengemudi ,dan Lisa yang duduk di sampaing kursi pengemudi.

"Aku mendengar nya sehunshii " ucap Lisa datar, senyum yang tadi terus terukir di wajahnya kini hilang.

"Rasakan itu hahaha" jungkook tertawa terbahak- bahak saat melihat ekspresi panik sehun dari kaca spion mobil.

****
Jisooku💞

Hi Jen, ini aku Kim Jisoo, maaf aku dapat nomor mu dari Daddy,hari ini Daddy menyuruh ku datang ke pesta pernikahan putri Tuan Kang dengan mu , maukah kau menjadi partner ku?

Jennie
Oh Kim Jisoo,dengan senang hati, Tuan kang juga  mengundang ku, ayo pergi bersama, aku akan bersiap- siap.

Jisooku💞
Ok baiklah aku akan menjemput mu.

Kalau bisa Tiga kenapa Harus satu? 😎(REUPLOAD) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang