15

785 99 22
                                    

Pek kepek

Kepek kepek

Helikopter jisoo, sudah tiba di atap rumah sakit, tempat Lisa bersalin.

"Ji pelan- pelan nanti kau jatuh" .nasihat irene, saat melihat jisoo terburu- buru ingin turun dari helikopter.

"Hehe, aku tidak sabar ingin bertemu anakku unnie"
Ucap jisoo antusias.

Hap

Saat ini Jisoo dan irene sudah turun dari helikopter

"Memangnya Lisa sudah melahirkan?,yasudah ayo cepat, kita ke kamar nya! " sial Jisoo baru sadar, Jennie tidak bilang dimana Lisa melahirkan, kenapa Jisoo gegabah dan percaya diri sekali, bahwa Lisa ada di rumah sakit ini.

"Eumm... Unnie... Aku telfon Jennie dulu ya"
Irene hanya.mengangguk dengan ucapan jisoo.

"Halo Jendeuk, apa Lisa sudah melahirkan?, apa dia ada di JL Hospital? " tanya jisoo pada Jennie.

"Lisa sedang bermain monopoli bersama Rose, kau dimana chu,? " jisoo terkejut, apa ini? Main monopoli?, katanya melahirkan?.

"Jendeuk aku sudah pulang, aku sudah di JL hospital, kukira Lisa sudah melahirkan"

"Aish jichu, kan aku bilang tadi, 'sepertinya Lisa akan melahirkan', aku bilang 'seperti nya' bukan sedang melahirkan, soalnya tadi Lisa juggling berkali-kali jadi aku fikir itu tanda bayinya akan lahir"

Astaga jisoo tidak bisa berkata-kata lagi sekarang, padahal dia sudah se heboh ini hingga naik helikopter :').

"Yasudah jendeuk ak-"

"ASTAGA LISA! AIR KETUBAN MU PECAH! " itu teriakan Jennie, dari sebrang telfon

"LISA AYO KE RUMAH SAKIT! " sepertinya ini suara Rose

"AWSHHH SAKIT UNNIE, CHIPMUNK, PERUT KU SAKIT" oke jisoo panik sekarang.

"Jennie bawa Lisa  ke JL hospital, aku akan menyiapkan ruang persalinan, bilang pada eunwoo untuk berhati-hati saat menyetir" jisoo khawatir karena eunwoo ,yang merupakan supir pribadi keluarga mereka , adalah mantan pembalap.

"Ne, aku matikan telfon nya ya ,daahh"

Tuuttt

.
.
.
.

"Arghhh ini lebih sakit daripada luka tembak" Lisa saat ini sudah ada di ruang bersalin dengan jisoo di samping nya, suami yang siaga, bukan.

"Tarik nafas, perlahan..... lalu hembus kan" intruksi sang dokter wanita, pada Lisa.

"Fyuhhh, huh huuuhh sakittt chuu" Lisa meremas tangan jisoo dengan keras, jisoo tak perduli, ia sangat khawatir sekarang, bahkan sudah menangis, Kim Jisoo yang jarang menangis saat ini sudah banjir air mata.

"Hiks berjuang lah sayang, kau bisa, aku akan selalu disisi mu"ucapan Jisoo cukup menguatkan Lisa, Lisa tersenyum walau peluh memenuhi tubuh nya.

" ayo tarik nafas, buang...., lalu dorong "

Brukk

Jisoo terjungkal ,Lisa mendorong nya, pantat Jisoo terasa panas sekarang.

"Nyonya Lisa, maksud saya dorong bayinya ,bukan Dokter Jisoo yang di dorong" ucap krystal, dokter wanita yang membantu Lisa bersalin, ia panik atasannya terjungkal, terpental dan Terjengkang.🥴

"Bilang yang jelas dong dokter!, tinggal bilang ngeden apa susahnya, kau tak apa kan sayang? " Lisa sungguh emosi dengan krystal.

"Aku tidak apa ap-

Kalau bisa Tiga kenapa Harus satu? 😎(REUPLOAD) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang