26

395 70 0
                                    

Hari berlalu, pemeriksaan Jisoo sudah keluar, Seulgi menangis sejadi - jadinya,ia kesal pasti Jisoo sudah menyadari ini dari awal, tapi kenapa Jisoo tidak langsung menangani nya.

"Hikss,kau jahat Jisoo, hikss Jisoo bodoh! ,Aku tidak mau punya pasien seperti mu hikss"seulgi terus menangis dalam pelukan Jisoo, namun tiba-tiba ada seseorang yang masuk ke ruangan mereka.

"Seulgi,kau sedang apa?, apa kau berniat berselingkuh dengan Jisoo?" Ucap Irene dingin, saat melihat seulgi dalam pelukan Jisoo.

"Hiks Baechu, Jisoo ... hikss" Seulgi beralih memeluk Irene, sambil terus menangis , Irene bingung sebenarnya seulgi kenapa sampai menangis seperti ini , Irene tidak pernah melihat seulgi menangis hingga sesenggukan begini.

"Kalian kenapa hah ?, cepat jelaskan" niatnya yang datang untuk menemui Jisoo untuk meminta tanda tangan nya ia urungkan,ia sangat penasaran apa yang terjadi saat ini.

"Hei seulgi , tenanglah jangan menangis terus"
Jisoo mengelus pundak Seulgi yang masih bergetar.

"Tenang katamu?, sahabat ku terserang penyakit mematikan dan aku harus renang?!, hikss baru kali ini aku menyesal setelah mendiagnosa seseorang, baru kali ini aku berharap bahwa aku bukan lah dokter spesialis kanker" Irene masih bingung dengan ucapan seulgi yang ambigu,ada apa sebenarnya ini

"Hei ini ada apa sebenarnya?" Seulgi menyerahkan map berisi hasil pemeriksaan Jisoo pada Irene.

"Ini bohong kan ,kang Seulgi?"tubuh Irene lemas,air matanya jatuh, hatinya terasah hancur, Irene membekap mulutnya sendiri, berusaha menahan tangisannya, bagaimanapun Jisoo pernah singgah di hatinya, Irene pernah mencintai Jisoo,wajar jika sekarang Irene sangat sedih saat melihat hasil pemeriksaan Jisoo.

Jisoo terkejut, mereka berdua sampai menangis seperti ini, bagaimana jika ketiga istri dan anaknya tau, Jisoo harus bagaimana, tadi pagi saja ketika Lisa bertanya apa yang terjadi padanya di rumah sakit, Jisoo hanya memberi alasan bahwa ia hanya kelelahan, sebenarnya Jisoo sudah menyadari penyakitnya semenjak beberapa bulan lalu, namun ia hanya bisa terus menyangkalnya.

"Kanker darah stadium akhir, Jisoo kau pasti sudah menyadari ini kan?,kau juga seorang dokter, bahkan kau lebih hebat dari seulgi, pasti kau sudah menyadari penyakit ku mu kan?" Irene kesal,ia memukul lengan Jisoo berulang kali , Jisoo menarik Irene kedalam pelukannya bermaksud ingin menenangkan sahabat nya itu.

Irene semakin menangis,ini pertama kali nya ia di peluk Jisoo seperti ini, Irene merasa nyaman, namun ia sadar Jisoo menganggap nya hanya sebagai kakak,dan Irene juga harus sadar ia punya seulgi dan Daho.

.
.
.
.

"Lisa, Kau tidak berangkat ke kantor polisi?" Tanya Jennie.

"Aku akan berangkat nanti,namun untuk menyerahkan surat pengunduran diri" ucap Lisa mantap.

"Kau ingin berhenti?" Rosè tiba-tiba ikut bergabung dalam obrolan mereka.

"Ya,aku ingin fokus dengan anak - anak, kalau Jennie unnie ,bisa digantikan oleh asisten pribadi unnie,dan Rosè bisa digantikan oleh Chanyeol, sedangkan pekerjaan ku tidak bisa digantikan oleh siapapun"

"Kau sudah mengatakannya pada Jisoo?" Tanya Jennie.

Lisa menggeleng lemah.

"Aku yakin Jisoo akan mendukung mu, selama hal itu membuat mu senang" ucap Rosè menenangkan.

" Terimakasih banyak unnie, Rosè"

"Hei chipmunk,aku perhatikan sepertinya kau tidak punya teman ya,kau tidak pernah pergi dengan teman - teman mu,atau kau sengaja karena sudah menikah?" Tanya Jennie julid.

"Aku memang tidak punya teman,aku ini introvert tau,aku hanya dekat dengan Chanyeol dan kalian." ucap Rosè dengan wajah sendu.

"Kau introvert? buahahaha,kau Yang konyol ini?"ledek Lisa .

"Hei orang introvert itu akan menjadi konyol jika bersama dengan orang,- orang yang membuat nya nyaman, karena aku juga introvert, circle pertemanan ku tidak luas " ucap Jennie

"Jadi kalian nyaman satu sama lain? padahal kalian sering bertengkar haha" Ledek Lisa lagi .

"Tidak apa kucing,kau tidak punya teman, tapi kau punya aku dan Lisa, kita Bisa membuat circle kita sendiri " ucap Rosè pada Jennie.

"Ayo buat nama geng, bagaimana jika kita namai Black Chu?"tanya Jennie.

"Aku setuju," ucap Lisa.

"Aku kurang setuju , bagaimana jika black sooyaaa?"
Tanya Rosè.

"Pfttt,itu terdengar seperti perkumpulan wanita kecap " tawa Lisa dan Jennie pecah.

"Padahal aku sengaja membuat nama itu, karena namanya terdengar enak " gumam Rosè.

"Okay, jadi nama geng kita adalah Black Chu, kita akan beroperasi jika ada para wanita gatal yang menggoda Jichu " ucap Jennie dengan senyum sinis nya

"Black Chu!"

"Huhu hah!"

"Huhu hah!"

"Huhu hah!"

"Di hari pertama terbentuknya Black Chu, aku punya misi untuk kalian"Jennie melirik ke arah Lisa dan Rosè .

"Apa itu?" Tanya Lisa penasaran.

"Hari ini jadwal ku menjemput anak- anak dengan Jisoo, Ruby bilang padaku ,ketika Jisoo menjemput mereka,ada banyak ibu - ibu yang menggodanya ".

"Sial, repot juga punya suami jelmaan malaikat " gerutu Rosè.

"Bagaimana jika saat aku dan Jisoo menjemput anak - anak kalian......"

Jennie membisikkan sesuatu pada Lisa dan Rosè.

"Baiklah aku setuju aku akan kesana setelah pulang dari kantor polisi, bagaimana denganmu rose?.

"Aku juga setuju,aku akan mengantar Lisa dulu lalu kita pergi bersama"

Jennie dan Lisa mengangguk setuju.

🏥🏥🏥

"Jisoo , bagaimana kau mengatakannya pada istri - istrimu" tanya seulgi yang kini sedang duduk bersama Jisoo, Irene sudah kembali ke perusahaan sejak tadi.

"Apa penyakit mu disebabkan peristiwa kau terkena air limbah satu tahun lalu?, bukankah tubuh mu sudah bersih?. seulgi kembali mengajukan pertanyaan kepada Jisoo.

"Entahlah mungkin ada beberapa partikel yang terserap tubuhku " Jisoo terdiam lalu berkata lagi

"Tolong jangan beritahu para istri ku dulu,aku tidak tega" Jisoo memohon kepada seulgi.

"Baiklah, tapi kau harus mengikuti kemoterapi"ucap seulgi.

"Itu mustahil Seul,kanker ku sudah stadium akhir, kemoterapi dan radioterapi akan mempercepat kematian ku" ucap Jisoo enteng.

Plak

Seulgi menampar pipi Jisoo.

"Jaga ucapan mu Kim Jisoo,kau akan tetap hidup,aku  sendiri yang akan mengobati mu".

"Sudahlah, aku pamit ya,aku ada janji dengan Jennie untuk menjemput anak - anak ".

"Ji wajahmu semakin hari semakin pucat, tubuh mu juga lebih kurus "

"Hei aku tidak apa-apa, lihat!" Jisoo tersenyum sambil melompat - lompat dan melambaikan tangan nya ke arah Seulgi .

"Berhenti tersenyum seperti itu Ji ,itu menyakitkan".

Kalau bisa Tiga kenapa Harus satu? 😎(REUPLOAD) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang