08

967 108 6
                                    

"Ji makanlah, kau belum makan dari kemarin" Jennie mengelus pundak Jisoo berharap Jisoo mau memakan makanan yang ia bawa untuk Jisoo, sekarang mereka sedang duduk di sofa yang berada di kamar milik Jisoo, dan jangan lupa ada Rose juga di sana, mereka khawatir dengan kondisi Jisoo yang semakin kacau tubuh yang semakin kurus dan kantung mata yang menghitam namun anehnya itu tidak mengurangi paras rupawan seorang Kim Jisoo, sekarang sudah dua hari semenjak pernikahan Jennie dan Jisoo, dan mereka bertiga sudah tinggal satu atap .

"Sooya, jika kau tidak mau makan, aku rela menghabiskan nya" ucap Rose polos.

"Yak chipmunk jelek, kau sangat tidak peka dengan situasi saat ini ya?, bagaimana bisa di otak mu hanya ada makanan" ucap Jennie dengan penuh amarah.

"Hei kucing rabies, maksud ku kan Baik agar makanan nya tidak terbuang"

"Dasar tukang makan"

"Dasar tukang marah"

"Yak Rosie! "

Brakkk

Jisoo menggebrak meja dan meninggalkan kedua makhluk yang tidak bisa akur itu, jisoo kesal fikiran nya sedang kacau tapi mereka tidak membantu sama sekali malah membuat Jisoo semakin pusing.

"Ini semua gara- gara kau chipmunk"

"Terus saja salahkan aku"

.
.
.

Setelah di rawat dua hari di rumah sakit sekarang Lisa sudah pulang dan sedang beristirahat di rumah nya.

"Lisa jaga dirimu baik- baik ne, aku ada urusan di kota" ucap jungkook sambil mengelus kepala Lisa.

"Ne hati- hati kookie " sebenarnya Lisa aga keberatan di tinggal jungkook, karena saat pulang dari Rumah sakit ia merasa ada yang mengawasi nya tapi Lisa yakin itu bukan orang suruhan Jisoo, kali ini yang mengawasi nya terlihat berbahaya.

Sebenarnya Lisa bisa menjaga dirinya sendiri, namun sekarang tubuhnya sedang Lemah, apalagi ia harus menjaga nyawa malaikat kecil yang menghuni perutnya.

Sekarang jungkook sedang berada di depan gedung mewah yang menjulang tinggi, itu adalah perusahaan milik Jisoo ,jungkook ragu apa dia harus mengkhianati Lisa ,dan menemui Jisoo untuk memberitahukan keberadaan Lisa, tapi saat jungkook mengingat perkataan dokter yang menangani Lisa kemarin ia langsung memantapkan Langkah nya memasuki Gedung mewah itu.

"Pasien terlalu stres, dia tidak boleh banyak fikiran itu bisa berpengaruh buruk pada janin nya, maaf bukannya ingin ikut campur dengan urusan pribadi pasien, namun saya mendengar pasien mengigau dan berkata merindukan seseorang yang bernama Jisoo, mungkin jika ia bertemu dengan orang yang di maksud, itu bisa membuat keadaan nya lebih baik "

Setelah berperang hebat dengan fikiran nya akhirnya jungkook sampai di meja resepsionis.

"Permisi, apa Nona Kim Jisoo ada ? "

"Maaf apa anda sudah membuat janj-

" Jungkook? Sedang apa kau disini? "

Ucapan resepsionis itu terpotong, kebetulan Jisoo baru sampai di kantor nya.

"Apa kau punya waktu Sebentar ?Bisa kita ke tempat lain untuk mengobrol, ini tentang Lisa"

Mendengar nama Lisa Jisoo langsung mengangguk dan menghubungi irene untuk mengundur meeting nya.

Sekarang jungkook dan Jisoo sudah berada di cafe di tempat VIP yang dipesan khusus oleh Jisoo

Setelah jungkook menceritakan semua yang menimpa Lisa tanpa di kurangi atau di lebih- lebihkan ia bisa melihat wajah suram Jisoo sedikit lebih baik, ia dapat melihat Jisoo tak kalah kacaunya dengan Lisa mereka memang tak bisa dipisahkan.

"Jadi Lisa masih mencintai ku? "

"Ne, bahkan ia selalu memanggil nama mu dalam tidur nya"

"Kenapa kau menemuiku, bukan kah kau berjanji pada Lisa untuk menyembunyikan nya? "

"Karena aku menyayangi kalian, aku tak sanggup melihat Lisa tersiksa, aku juga percaya kau punya alasan yang kuat atas semua yang terjadi."
Jisoo tidak terkejut dengan ucapan jungkook, dulu jungkook memang sempat menyukai Jisoo ,saat melihat jisoo mengunjungi akademi kepolisian untuk menemui Lisa, setelah tau Jisoo spesial, dan Jisoo adalah kekasih Lisa ,ia berusaha memendam perasaan nya, namun saat ia di tempatkan satu tim dengan Lisa, perasaan jungkook tumbuh begitu saja pada Lisa ,semacam cinta Lokasi mungkin.

"Terimakasih bunny, kau berhati malaikat, semoga kau menemukan pendamping hidup yang tepat" ucap jisoo tulus, bunny adalah sebutannya untuk jungkook, mereka pernah dekat dulu, karena jisoo memang menginginkan adik laki- laki.

"Ini alamat Lisa yang sekarang, tapi jangan langsung mendatanginya noona nanti dia kabur bagaimana" sungguh jungkook merindukan kedekatan nya dengan jisoo dulu saat ia masih di akademi Jisoo sering mengunjungi Lisa, Namun karena jungkook yang suka curi- curi perhatian akhirnya mereka dekat hingga jungkook sempat menaruh perasaan pada Jisoo.

"Haha terimakasih sampai jumpa lagi bunny, aku harus menghadiri meeting yang tertunda" jisoo pergi sambil mengacak pelan rambut jungkook yang dibalas senyuman dan anggukan oleh Jungkook.

.
.
.

"Kookie kau tau lagu ini?Goceng lima nam ngigo tetangga🎵" Lisa menyanyikan sepenggal lirik lagu yang sedang viral sambil menirukan dancenya membuka telapak tangannya kedepan seperti bunga yang sedang mekar, lalu menggoyangkan pinggang nya ke kanan dan kekiri.

"Haha Lisa kau konyol sekali menari seperti itu, kenapa kau suka lagunya? "

"Karena suara penyanyi nya mirip dengan suara-

" Jisoo Noona! "

"Lisa awass! "

Brukk

"Sial kita salah sasaran , bukan kah dia kim Jisoo, tamat lah riwayat kita"

"Hei bajingan berhenti! " jungkook mengejar dua orang asing yang menusuk Jisoo.

Sudah dua hari semenjak Jungkook memberi alamat Lisa, selama itu juga Jisoo mengawasi Lisa diam- diam ia masih belum berani menemui Lisa, namun tadi saat Jisoo mengawasi Lisa yang baru pulang dari kota untuk memeriksa kandungan nya Jisoo melihat dua orang asing yang mencurigakan, jalan di desa menuju tempat tinggal Lisa sangat sepi dan hanya bisa dilalui pejalan kaki itu juga yang membuat Jisoo mengawasi Lisa tanpa bantuan bodyguard nya.

Saat Jisoo melihat dua orang asing itu mengeluarkan pisau dan akan menikam Lisa, dengan cepat nya Jisoo berlari dan melindungi Lisa dan berakhir dengan ia yang terluka.

"Lisa yaa~aku merindukan mu, apa kau baik- baik saja? , apa bayi kita baik- baik saja? "

Lisa cukup terkejut Bagaimana bisa Jisoo tau Lisa sedang mengandung anak Jisoo, apa slama ini Jisoo mengawasi nya, itu berarti Jisoo tidak mencampakkan nya, sungguh Lisa sangat merindukan Jisoo, bohong jika ia sudah tidak mencintai Jisoo lagi.

"Hikss aku baik- baik saja, anak kita juga baik- baik saja, aku juga merindukan mu chu"
Lisa memeluk Jisoo dengan erat dan terasah ada sesuatu yang mengalir dan membasahi baju Jisoo .

"M-maaf, m- maaf kan aku Lisa J- jangan tin- galkan aku lagi" Darah Jisoo keluar semakin banyak, wajah Jisoo sudah memucat..

"ANDWE!, hikss Jisoo kau berdarah, hikss Jisoo bertahan lah, TOLONG! TOLONG KEKASIH KU TERLUKA! " air mata Lisa semakin deras saat melihat Jisoo yang makin kehilangan kesadaran nya.

"Maaf aku kehilangan jejak mereka, ASTAGA JISOO NOONA! " jungkook yang baru kembali stelah mengejar dua orang yang menusuk Jisoo ,langsung menggendong Jisoo saat melihat tubuh jisoo yang bersimbah darah dan dibantu oleh penduduk desa yang mendengar teriakan Lisa tadi.

"Jisoo betahan lah jangan tinggalkan aku"

Kalau bisa Tiga kenapa Harus satu? 😎(REUPLOAD) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang