END

720 77 53
                                    

"DOR!"

"Astaga sayang, kau mengagetkanku" ucap seorang pemuda pada gadis di sampingnya.

"Kau pasti sedang berkhayal lagi ya ?,oh Iya terimakasih sudah mau menunggu ku, padahal kau bisa pulang duluan." Ucap gadis itu ,sambil merangkul pundak pemuda yang berstatus sebagai kekasihnya.

"Aku senang menunggumu,"pemuda itu menjeda ucapan nya sejenak, lalu mengelus rambut kekasih nya dengan lembut.
"Aku hanya tidak menyangka, Kini kau menjadi kekasihku, bahkan aku akan segera melamar mu"

"Hahaha aku ingat, pertama kali kau mencium ku saat aku kecil,dan para saudari ku meneriaki aku hamil,aku sangat panik saat itu " ucap sang gadis saat mengingat masa lalu.

"Ruby, terimakasih sudah mau menjadi kekasihku,aku sangat bersyukur,aku sangat mencintaimu, bahkan dari awal kita bertemu,aku sudah sangat menyayangi mu, bayi gembul yang kini tumbuh menjadi wanita cantik, dan wanita cantik ini adalah calon istri ku"

"Kang Daho, ucapan mu mengerikan, haha kenapa kau dramatis sekali, pasti tadi kau berkhayal yang aneh - aneh lagi ya, cepat ceritakan padaku "
Ucap Ruby sambil mencubit pipi kekasihnya,

"Aku berkhayal, andai kita tidak tumbuh dewasa, andai tuhan berkata lain, andai Daddy Chu tidak merestui hubungan kita...." Tubuh Daho bergetar hebat, kini ia sudah menangis, Ruby mengerti kekasih nya itu memiliki perasaan yang dalam, hatinya mudah tersentuh.

"Dalam khayalan mu,apa Daddy ku tidak merestui kita?" Ruby mengelus pundak kekasihnya.
Daho menggeleng pelan.

" Aku bermimpi, Daddy meninggal,dan aku ditinggal sendirian di rumah "

"Dimana mommy dan mama mu?" Tanya Ruby penasaran.

"Di mimpi itu momy menyayat lehernya, lalu mama masuk ke dalam kamar mandi ,dan menyuruhku tetap menunggu,aku terus menunggu hingga aku lelah, mimpi itu terasa sangat panjang,dalam mimpi itu aku masih berumur 5 tahun,aku takut mimpi itu menjadi nyata " Ruby memeluk tubuh kekasihnya berusaha memberikan ketenangan.

"Kang Daho, lihat wajah ku, lupakan mimpi itu, lupakan khayalan buruk mu, lihatlah masa depan, kini kau bersama ku,dan akan selalu bersama ku, jangan takut apapun selama aku disismu okay?"
Daho mengangguk dan mencium pipi Ruby.hanya pipi ,karena Daho takut di amuk para mommy Ruby.

"Nah ini kertas untuk membantu mu saat melamar ku nanti" Ruby menyerahkan kertas, bertuliskan kata-kata indah ,untuk membantu Daho berbicara di depan Jisoo nanti.

"Kenapa ada nama chaeyoung di sini?" Tanya Daho saat membaca nama chaeyoung yang tertulis di ujung kertas.

"Karena itu kertas milik Chaeng,aku mencuri nya,aku tidak ingin buku tulis Chanel ku di robek" ucap Ruby tanpa dosa.

Saat ini Ruby dan chaeyoung belum pulang sekolah, mereka baru selesai melakukan pelajaran tambahan, karena tidak mengikuti ulangan, sedangkan Lili ,putri sulung Jisoo itu ,sangat pintar dan disiplin

"Hei bocah,ayo pulang!,atau aku adukan pada mommy, kau sedang bercumbu dengan Daho" ancam chaeyoung.

"Chaeng sialan!, mengganggu saja,aku tidak bercumbu tau, Daho bahkan hanya mencium pipiku karena takut dengan amukan mommy Jen " ucap Ruby kesal.

.
.
.
.

"RUBY PULAAANGGGG!"

"CHAENG JUGA PULANG!"

"astaga kalian fikir,ini hutan, kenapa berteriak seperti itu?" Omel seorang wanita paruh baya, namun masih terlihat cantik dan seksi seperti gadis remaja .

"Selamat malam mommy " Daho yang ikut Ruby pulang membungkuk sopan kepada Jennie.

"Daho, selamat datang,apa kalian sudah makan malam?" Tanya Jennie sambil tersenyum ramah.

Kalau bisa Tiga kenapa Harus satu? 😎(REUPLOAD) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang