Kang Dagyeom Pov
Gue ga pernah lihat (name) lagi semenjak kejadian dimana dia ngungkapin perasaan nya kegue.
Gue juga gapernah ngehubungin dia lagi pas gue mabok, gue juga mencoba nahan diri untuk ga datang keapartementnya lagi. Ada sedikit perasaan bersalah gue sih ke dia. Tapi cuma sedikit.
Gue sempet nyariin dia ke manager gue, karena pas lagi latihan ngedance dia ga dateng, gue khawatir dia kenapa-napa. Tapi betapa terkejutnya gue pas denger bilang (name) ngundurin diri buat jadi dancer pengiring lagi.
"Apa ada masalah ya?" Pikir gue selintas.
Gue yang lagi sibuk sama berkas-berkasnya yang minta buat gue selesaiin secepatnya sampe seorang ngebuka pintu dan masuk keruangan gue gitu aja.
Gue males noleh dan cuma ngomong "ada perlu apa?"
"Kak, lagi sibuk?" Tanya orang itu.
Gue yang denger suara itu sontak noleh dan ngeberhentiin segala aktivitas gue "ngga, ada apa Crystal?" Tanya gue.
Crystal duduk tepat dihadapan gue dan mulai ngejelasin tujuannya ngehampiri gue dengan to the point. Seperti biasa dia hanya membahas soal pekerjaan.
Ditengah percakapan kami tiba-tiba Crystal ngomong "kakak tau ga, perempuan yang belakangan ini keliatan akrab sama kakak lusa Crystal liat lagi nangis depan kantor"
Lusa? Itu berarti dihari kami terakhir ketemu, dan dia? Nangis? Didepan kantor?
"(Name) maksudmu?"
"Crystal gatau si kak namanya, tapi pokoknya yang sering keliatan sama kakak"
"Ini ya?" Gue nunjukin poto (name) yang diam-diam gue ambil pas dia lagi tidur.
"Iya"
"Dia nangis?"
Crystal ngangguk "gara gara kakak ya?"
"Gatau, mungkin karena janjian tapi dibatalin sama temennya"
Crystal memukulku pelan saat mendengar yang kuucapakan barusan.
"Aku serius. Ada apa kak? Kasian tau"
"Dia ngungkapin perasaannya"
Crystal memekik kaget "jadi kakak tolak dia?"
"Ngga, gue diem aja"
"Sama aja kak, tapi dia punya keberanian juga ya ngungkapin cintanya ke seorang kang dagyeom. Emangnya kalian sedeket apa si kak" tanya Crystal, bisa kuliat dari manik matanya dia terlihat sangat penasaran.
"Kami ga deket, gue cuma datengin dia pas lagi high aja"
"Kak?"
"Diem dan dengerin dulu" gue memotong ucapan Crystal yang mau ngeinterupsi.
"Gue, tau gue salah. Ga seharusnya gue memperlakuin dia kaya gitu, tapi gabisa gue pungkiri dia mirip banget sama gadis yang gue cintai, dia mirip banget sama cinta gue yang tiba-tiba hilang gitu aja Crystal..."
(yang dimaksud Dagyeom disini adalah (name) yang ada dibookku yang sebelah ya)
Dagyeom terdiam sebentar sebelum melanjutkan kalimatnya "sikapnya, sifatnya, ngingetin gue sama cinta gue yang hilang, Crystal. Gue gatau, saat mabuk, gue malah ngelariin diri ke dia. Ke (name) mungkin itu juga alasan kenapa dia cinta sama gue. Gue jahat ya? Tapi gaada yang bisa ngegantiin perempuan yang hilang itu dari hati gue. Lo ngerti kan Crystal"
Crystal hanya diam saja mendengarkan ucapan dari Dagyeom.
"Gue ga salah kan, Crytal?"
--------
Kembali ke (name) pov
Kejadian malam itu, gue ga pernah cerita kesiapa-siapa. Gue terlalu malu bahkan buat cerita kesahabat gue satu-satuny, Lisa. Dan bahkan tinggal di kota ini gue ga sanggup lagi.
"Lisa...sorry" ucap gue lirih.
Setelah sudah memastikan memasukan segala barang gue dengan benar, gue pun ngelangkahi kaki ke bandara.
Gue memutuskan meninggalkan negara ini dan semua tentang Dagyeom.
Tak terasa sudah hampir satu tahun gue ninggalin Dagyeom, san Korea. Walau gue terus menyibukkan diri gue dengan segala aktivitas ini, gue selalu merindukanmu, Kang Dagyeom.
Rindu selalu datang tanpa permisi Bahkan tidak jarang melumpuhkan usahaku untuk melupakanmu.
Tapi gue tauu, sekuat apapun aku meruntut kisah agar bersambung denganmu.
Gue gabakal pernah sanggup ngebuat lo cinta sama gue.
Jangankan mencintai, menjadi pilihan hati saja tidak bisa, miris sekali.
Dan ya, Kang Dagyeom, lo itu mirip banget kaya moon, gue lupa, kalo moon itu gabisa digapai, apalagi dimiliki...
The end
Satu kata buat, Kang Dagyeom?
YOU ARE READING
why'd you only call me when you're high? ♡ Dg x reader | Looksim [✓]
Romance"Walau lo besok lupa dan anggep gue strangers gue gapapa sumpah demi alex gue gapapa. I love you, Kang Dagyeom"