Seperti biasa, Azza dan Kainan sedang berada di teras depan rumah Azza. Mereka sedang quality time mengisi waktu luang mereka sembari menunggu waktu Adzan Maghrib tiba.
Kainan yang sibuk dengan ponselnya, dan Azza yang terlihat bingung dan ragu menatap layar ponsel yang menunjukkan room chat kosong seseorang.
Azza menghela nafasnya berat, "Gimana?" Tanya nya pada dirinya sendiri
Kemudian, tak lama dari ia bertanya kepada dirinya sendiri, Azza tak sengaja melihat Kainan yang terlihat senyum senyum sendiri dengan wajahnya yang fokus dengan ponsel.
Karna ia penasaran, Azza mendekatkan dirinya lebih dekat dengan Kainan. Lalu, Kainan yang sadar jika Azza mendekat langsung menutup layar ponselnya.
"Apa?" Kainan menegakan tubuh nya dengan kedua alis yang di angkat, berlaga tidak terjadi apa apa kala itu.
Azza yang melihat Kainan langsung menutup ponsel nya ketika dia lihat, langsung menghela nafas kecil, lalu Lelaki itu menatap Kainan untuk meminta saran kepada nya.
"Kenapa, langsung di matiin hp nya?" Azza ikut bertanya kepada Kainan
"Yaa, karna this is privacy" Balas Kainan sedikit dengan nada Inggris nya.
"Ck! Oke, si paling privacy" Timpal Azza setelah Kainan menjawab
Kainan hanya menyudutkan senyuman nya saat mendengar balasan dari Azza. Kainan juga sedikit merasa heran, Mengapa Azza—teman nya itu tiba tiba mendekati nya dan ingin melihat isi chat nya dengan Julie—sang pacar Kainan?
"Lagian, kamu kenapa si, Za?" Tanya Kainan mulai mengintrogasi Azza yang terlihat aneh sejak tadi
Azza melirik sejenak Kainan, dia berfikir, Apa dia harus memberitahu Kainan tentang wanita tadi? Dan meminta saran dia, untuk memberitahu cara yang baik untuk menyimpan sebuah nomor wanita?
Melihat Azza terdiam, membuat Kainan menghela nafas. Bola matanya jadi berfokus kepada layar ponsel Azza yang menunjukan sebuah room chat kosong. Kedua mata Kainan menyipit, untuk membaca nama kontak dari nomor yang Azza tampilkan di layar ponsel
"Teman—Mita Al Hasan"
Belum sempat Kainan baca sempurna nama kontak itu, Azza sudah menjauhkan ponselnya. "Kamu, engga sopan, Nan!" Desus Azza merasa kesal dan Malu bercampur aduk
Mereka terdiam sejenak, sebelum Kainan bertanya. "Siapa?" Senyum Kainan melebar menatap Azza dengan senang. Senang bisa melihat Azza yang akhirnya mau menyimpan nomor seorang perempuan
Azza menghela nafasnya, mungkin ia harus memberitahu Kainan, karena Kainan sudah tau dan melihat setengah dari nama kontak itu. "Temen. Kamu ga bisa baca ini?" Balas Azza sembari memperlihatkan kembali ponsel nya yang bertuju kepada nomor kontak Teman—Mita Al Hasanah tepat pada depan wajah Kainan dengan dekat
Kainan berdecak kesal, karena Ponsel Azza hampir menyentuh wajahnya yang tampan. Lelaki itu menepis pelan lengan Azza sehingga ponsel itu agak jauh dari mata dan wajah nya. "Santai kali, Za. Saya juga bisa baca itu"
"Lagian, kamu sih pake baca diem diem. Kalau mau tau, ya tanya langsung"
"Kalau saya mau tau, emangnya kamu bakalan kasih tau saya?
Azza terdiam, lalu membalas dengan sedikit gugup. "Yaa, tergantung kamu" Lelaki itu menjeda kata katanya
"Tergantung kamu mau bantuin saya atau tidak?" Lanjut Azza, membuat Kainan semakin penasaran dengan Azza hari ini
"Bantuin apa, Za?" Tanya Kainan, sangat penasaran
Azza menarik nafas terlebih dahulu lalu menghela nya. "Jadi, gini, Nan." Azza sengaja menjeda ucapan nya yang membuat Kainan kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
AZZAMITA | short story
Fanfic"Asal kamu tahu. Saya sama seperti kamu." Mita menjeda perkataan nya. "Saya tidak sesempurna seperti apa yang kamu bayangkan, tidak Az." "Saya sama seperti kamu. Atau mungkin seperti remaja pada umum nya." lanjut Mita. "Saya tahu itu. Maka dari itu...