Junghwan menutup matanya pelan, sungguh Hyunsuk jika sudah mengomel akan sangat membuatnya bungkam. bukan karena kata kata, tapi karena kecepatannya dalam berbicara.
"Sayang.. tenang dulu. kamu ngomong apa?" Ucap Jihoon pelan.
"diem!"
Doyoung dan Asahi hanya memperhatikan sembari memakan cemilan mereka. sementara Jihoon tengah menenangkan sang istri, dengan si bungsu yang sedang menunduk sembari mendengarkan ocehan Hyunsuk.
"Pulang malem lagi Eomma bakar motor kamu! paham ga?!"
"Iya.."
"Apa?!"
"Ga boleh pulang larut.."
Hyunsuk tersenyum bangga, ia menoleh, memperhatikan dua anak anaknya yang sedang menonton dan menatap nya horror.
"Kerja rumah udah selesai?"
Keduanya menoleh, kemudian tersenyum kikuk dan menggeleng. mereka segera berlari pergi sebelum Hyunsuk melemparkan ocehannya. Belum sempat memanggil Jihoon membungkam mulutnya dengan potongan semangka.
"udah malem."
"JIHOON!"
"A-Ampun Dek!"
Junghwan panik, ia segera kabur saat dia rasa suasana semakin menyeramkan. Ia segera berlari ke lantai atas, entah pergi ke kamar dirinya atau kakaknya.
"Astaga! Ngapain?!" Kaget Asahi, ia sedang merapikan barang barang karena takut Hyunsuk masuk ke dalam kamarnya.
"Ada perang rumah tangga." Balasnya.
"Kenapa ga ke kamar Dobby aja?"
"Yang gue lihat gue masuk."
Asahi menggeleng pelan. setelah perang dingin Doyoung akhirnya meminta mereka untuk berdamai secara baik baik. Keduanya setuju dengan Junghwan memberi syarat Asahi tak diizinkan mencampuri segala urusannya, begitupun Doyoung.
Saat malam hari Junghwan memutuskan keluar untuk menenangkan diri, namun ia mendapat telefon dari Jihoon untuk kembali. belum sempat masuk dirinya mendapat jeweran di telinga nya, itu adalah Hyunsuk. berakhir dengan ocehan panjang dengan dirinya bungkam di sofa.
"Lain kali gausah gegayaan kabur."
"Masih rencana."
"Kamu kabur, pulang pulang digeprek Eomma."
"Soal Ni-Ki?"
"Kita ngomongin lain kali. Gausah gaya lagi buat kabur."
"Ya maaf... Kan gue pikir mereka pulang larut, ternyata engga."
"Dah sana keluar."
"Takut.. Telinga gue sakit.."
"Kamu badan doang bongsor!"
Junghwan hanya menggaruk tengkuk nya yang tak gatal, ia meminta Asahi menemani nya ke kamar. saat pintu terbuka dari atas mereka bisa melihat Jihoon yang sedang terdiam di sofa dengan Hyunsuk yang berada di dapur sembari terus mengomel.
"Biarin aja Appa. sesekali!" Bisik Junghwan.
"Udah, nanti Eomma liat Kamu belom bersih bersih itu telinga bisa lepas."
"Jangan dong! Gue belum lamar Kak Yoshi!"
"Si bucin!"
"Biarin!"
Asahi menggeleng pelan, ia mendorong Junghwan masuk ke kamar nya dan segera menutup pintu sebelum Junghwan bicara. Bukan apa, dirinya lelah beradu mulut dengan si bungsu.
"Lain kali jadiin aja dia sapi bakar." Gumam nya sembari menatap sinis kamar Junghwan.
Thank you!
![](https://img.wattpad.com/cover/336701206-288-k584048.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI [Hwanshi, ft. So Family]
Fanfiction"Budeg ya lo? GUE ARDHAN BUKAN JUNGHWAN BABI!!" 'Bantu gue dapetin kepercayaan Yoshi lagi, dan balas dendam Hwan..' "Lo udah setan, ganggu lagi!"