Pukul menunjuk 18.58
Tepatnya di keluarga Naya, seseorang sedang berkumpul untuk makan malam, siapa lagi kalo bukan Naya and keluarganya.
Naya sedang membantu Mamahnya menbawakan makanan kemeja makan.
"Gimana Nay, sekolah kamu hari ini?, Lancar?." Kata papa Naya.
"Lancar pah."katanya.
"Papa mau kamu selalu rajin belajar supaya nanti bisa banggain Papa sama Mama." Kata papa sambil tersenyum kearah Naya.
"Jangan seperti Papa yang belum bisa bahagin kalian semua." Lanjutnnya dengan nada sedih.
Naya pun yang mendengar ucapan Hendra pun bergegas menghampirinya, Dan berjalan kearah Hendra.
"Papa jangan ngomong gitu, Naya bahagia banget punya papa yang pekerja keras dan gak pernah kasar sama keluarga." kata Naya sambil memeluk Hendra.
Dan bisa dilihat bahwa bawah matanya sudah terdapat air mata yang Jelas-jelas akan keluar tapi Naya berusaha untuk tidak menitikkan air mata supaya tidak membuat Hendra sedih melihatnya.
Sedangkan Dhika dan Liza(Mama Naya) pun ikut mendekat dan memeluk ayah dan anak itu.
"Bagi Naya, kebahagiaan terbesar adalah saat melihat senyum dan keceriaan menghias wajah kalian." Tungkas Naya kepada sambil memperhatikan satu persatu keluarganya.
....
Di sebuah rumah tepatnya di keluarga Adelar, Revan sedang berada di dalam kamarnya yang bernuansa modern yaitu perpaduan warna biru pastel yang dipadu padankan dengan putih atau abu gelap.
Revan yang sedang mendudukkan tubuhnya di atas kasur, dia sedang membayangkan gadis yang ia temui di toko buku tadi sore, itu menarik perhatian cowok itu.
"Siapa dia."batinnya.
"Kenapa gw mikirin tuh cewek." lanjutnya sambil mengacak rambutnya.
Dia heran kenapa dirinya memikirkan gadis itu?, Walaupun Revan terkenal ramah kepada banyak gadis tapi mereka semua tidak bisa membuat Revan menyukai mereka, tapi setelah Revan bertemu dengan Naya kenapa jadi berbeda.
Revan memutuskan untuk berjalan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan tidak mau mengambil pusing hal tersebut.
Beberapa menit kemudian...
Revan baru menyelesaikan aktivitas mandinya dan memutuskan untuk menidurkan tubuhnya di atas kasur.
Dan tidak lama kemudian akhirnya tertidur.
.....
Keesokan harinya...
Disuatu pagi yang cerah, pada pukul 06.35 Naya dan Dhika bersiap untuk berangkat sekolah.
Didalam mobil Dhika
"Dek nanti pulang sekolah kamu naik bus gak papa ya, soalnya Abang gak bisa anterin kamu pulang." Kata Dhika sambil menoleh kearah Naya yang berada disampingnya.
"Soalnya Abang mau ada urusan bareng temen-temen Abang."lanjutnya.
"Ihh kok gituu sih bang." Jawab Naya kesal.
"Ya gimana lagi kan ada kerjaan yang harus Abang kerjain." Kata Dhika.
"Enggak papa yaa, sekali ini aja kamu naik busnya atau mau Abang telpon papa buat jemput kamu?." Lanjut Dhika panjang lebar membujuk Naya.
"Ehh gak usah bang, takutnya Papa lagi sibuk nanti malah Naya ngerepotin." Kata Naya
"Iya deh, Naya naik bus aja gak papa." Katanya.
Dhika pun hanya tersenyum melihat reaksinya.
Sepuluh menit kemudian mereka sudah memasuki area parkir sekolah.
Mereka pun masuk kekelas masing-masing dan tidak lupa Dhika mengusap Surai kepala adek tersayangnya.
"Naya."....
HELLO SEMUA GIMANA NICHH CERITANYA??SERUU GAK ATAU MALAH GAK NYAMBUNG?.MAAF YAA🙏
VOTE+KOMEN
HAPPY READING.....
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Life
Teen FictionNaya Kamalia ivona Revan Adelar Devano Galaksi Pramudya Radhika Elvira Mela Merliana Mey Lina Brillianti Brian Jayden Alexander Raka Nathan Wijaya Penasaran Gimana kelanjutan ceritanya??? AYO BURUAN BACA🙆