01. Guardian Angel - Pertemuan

258 13 0
                                    

Minggu pagi di kediaman keluarga Narendra

Dor,dor..suara ketukan pintu terdengar dan terlihat pria tinggi berkaos hitam siap memasuki rumah tersebut memenuhi undangan dari si pemilik rumah. Asisten rumah tangga berusia paruh baya segera membukakan pintu untuk tamu utama tuan Narendra tersebut.

"Oh..tuan Elang sudah datang. Silakan masuk, tuan."
"Terimakasih, Bi sudah dibukakan pintu. Mas Elang aja, Bi..hehe."
"Ohya mas silakan duduk dulu, saya panggilkan Tuan Naren dulu ya, mas.
"Terimakasih, Bi."
"Ohya mas, bibi lupa. Mas Elang mau minum apa?"
"Air putih aja, Bi. Makasi ya, bi."
"Siap mas."

Sembari menunggu tuan rumah, Elang sibuk mengamati rumah sahabat ayahnya tersebut. Menurutnya, rumah tersebut terbilang cukup mewah dan nyaman. Satu hal yang membuatnya cukup tertarik adalah sebuah lemari kaca besar berisi piala-piala dan medali serta foto-foto seorang laki-laki berseragam SMA. Elang pun perlahan mendekati lemari kaca tersebut.

"Hmm..juara 1 tim basket putra SMA Bintang Samudra, juara 2 tim basket putra SMA Bintang Samudra tingkat nasional..Luar biasa!!"

Elang berdecak kagum sambil terus membaca satu persatu tulisan di piala-piala tersebut. Lalu matanya, tertuju pada foto remaja pria tersebut.

"Lucunya..mungkin ini anaknya Om Naren."

Dari belakang, pemilik rumah itu menyentuh ringan bahu milik Elang dan ia pun terkejut karena dirinya sedang melamun.

"Iya itu anak Om, namanya Nathan."
"Astaga Om, Elang kaget."

Elang segera menjabat tangan pemilik rumah itu.

"Apa kabar, Lang. Om baru liat kamu lagi lho. Gimana sekolah S3 kamu? Om takut ganggu sekolah kamu sebenarnya."

"Baru aja selesai sebulan yang lalu, Om. Paling lagi cari kerja aja sekarang. Aku malah yang ga enak om. Udah lama ga main ke rumah om, terus sekarang malah diundang langsung sama yang punya rumah hehe..

"Nah, kebetulan Lang. Om punya kerjaan nih buat kamu. Ada 2 pekerjaan yang mau om tawarkan ke kamu."

"Ini beneran, Om? Wah, Elang seneng banget dengernya"

"Jadi, om mau bicara tentang anak Om nih, Lang yang ada di foto itu. Namanya, Nathan. Dia masih kelas 2 SMA sekarang. Dulu, kamu pernah ketemu dia waktu masih balita kali ya."

"Nathan udah besar ya, Om sekarang. Aku sampe pangling. Udah besar, makin ganteng kaya ayahnya..hihi."

"Bisa aja kamu, Lang. Lusa, Om mau berangkat ke Thailand, ada acara kantor di sana sampai 3 bulan ke depan. Nah, Om mau minta tolong jagain Nathan di rumah ini."

"Bukannya ada Bibi, Om?"

Mendengar pertanyaan tersebut, tuan Naren menghela napas panjang.

"Nathan, anak Om satu-satunya nakal sekali, Lang. Hobinya pulang malam kadang sampai pagi, kadang pulang, bajunya bau alkohol, mulutnya bau rokok. Sebulan yang lalu, om ditelpon sekolahnya karena tuh anak berantem sama seniornya di sekolah. Om gasuka sama teman-temannya yang sering berkunjung ke sini. Mereka hanya bawa pengaruh negatif buat Nathan. Apalagi, Nathan sebentar lagi mau naik kelas 3 dimana dia harus fokus belajar untuk ujian masuk universitas."

"Oke Om. Elang paham. Tapi, menurut Elang. Nathan luar biasa Om, bisa dapat penghargaan sebanyak itu."

"Itu salah satu alasan kenapa pihak sekolah ga sampai hati mau mengeluarkan Nathan dari sekolah. Pokoknya om titip ke kamu, om takut 3 bulan gada yang ngawasin Nathan, dia makin liar. Terserah mau kamu apain itu anak. Om percaya Nathan aman sama kamu. Kalau ada teman-temannya mau itu cewe atau cowo, tolong jangan diizinin masuk ya, Lang. Kalau dia mau ngerokok, mabok-mabokan sama teman-temannya, tolong kamu awasin. Kamu umpetin aja itu rokoknya"

My Guardian Angel 👼🏻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang