03. Guardian Angel - Kabur

207 13 1
                                    

Nathan tidak bisa membiarkan dirinya dikurung terus menerus. Ia bosan. Ia ingin keluar nongkrong dengan teman-temannya seperti biasa, tapi bingung caranya gimana.

"Gue izin aja kali ya? Bodo amat kalo dia mau ikut. Hmm..gak bisa gak bisa...dia ga boleh ikut."

Nathan membuka grup chatnya.

"Gais club yuk.." - Nathan

"Gass lah! Tapi pengawal lu kasih ijin?" - Pras

"Ya masa gue minta ijin ke dia? Pasti ga diijinin weh" - Nathan

"Yailah Nath, lu lewat tembok belakang
ae yang dulu pernah lu pake buat masuk ke halaman rumah lu waktu kita abis nongki.." - Win

"OIYA..WEHH GUE SAMPE
LUPA PUNYA JALAN BELAKANG.." -Nathan

"Tapi gue ga tanggung ya Nath
kalo lu dimarah.." - Yo

"Bodo amat lah
dengan si bgst itu.." - Nathan

"Ntar gue numpang, di rumah
lu ya Pras hehe..males gue balik
lagi.." - Nathan

"Amann.." -Pras

"Ketemu di tempat biasa ygy.." - Nathan

"Zepp lah.." - Frans

Sebelum pergi, Nathan mengecek satpam yang berjaga di bawah. Dan ternyata..seperti dugaannya, satpam penjaganya sedang tertidur jam segini. Kalo sudah begini kan aman, pikirnya. Dirinya lupa, ia belum makan malam. Jam-jam segini, biasanya bibi bakal antar makanan ke kamarnya. Dan benar saja, suara pintu berbunyi..tapi bukan suara bibinya yang terdengar.

"Nathh, makan malam di bawah yuk.."

Nathan membukakan pintu dengan segera. Benar saja, itu Elang, orang yang telah mengurungnya seharian.

"Kamu pucet banget, sakit?"

Elang menempelkan punggung tangannya pada dahi Nathan.

"Gak..mungkin belum makan aja."

Nathan tak acuh dan segera turun ke bawah.

Setelah makan malam selesai, Nathan segera naik ke atas.

"Nath, istirahat ya. Kalo perlu obat, nanti bilang sama saya."

Elang sedikit berteriak dari bawah, karena Nathan sudah menaiki tangga dan tidak menoleh sama sekali ke arah dirinya.

Nathan segera bersiap-siap. Ia membuka jendela kamarnya. Ia mengambil kain panjang. Ia ikatkan pada sandaran balkon sebagai tumpuan saat ia turun ke bawah dengan kain itu. Kemungkinan seperti ini sangat kecil ketahuan oleh satpam maupun Elang karena balkon tempat Nathan kabur menghadap ke kebun belakang.

Setelah ikatan kain tumpuan dirasa kencang, ia segera turun ke bawah. Tidak sulit bagi seorang Nathan yang hobinya seringkali bolos sekolah dan kabur dengan memanjat dinding belakang sekolah. Sesampainya di bawah, Nathan memanjat dinding itu dan melompat ke bawah.

"Nathan dilawan.."

Ia tertawa pelan dan segera menelpon Pras untuk menjemputnya dan menuju club favorit mereka. Sesampainya di sana, sudah berkumpul Frans, Win, dan Yo. Seperti biasanya, mereka ngobrol, minum, dan ngerokok. Nathan sangat puas karena akhirnya ia bisa menghisap batang rokok yang seharian ini tidak ia sentuh.

My Guardian Angel 👼🏻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang