05. Guardian Angel - Comfortable

189 8 3
                                    

Rumah Nathan

Hari ini adalah hari terakhir Nathan beristirahat di rumah dan saat ini, ia bangun lebih awal, duduk di tepi kolam renang rumahnya, sekedar mencari udara segar sambil merenungkan nasibnya saat ini.

Sebenarnya, ia sangat bosan berada di rumah, tapi sebagian perasaannya mengatakan ia senang berada di rumah. Bosan karena ia tidak bisa bertemu dan bermain dengan geng rusuhnya itu dan berdiam diri di kamar.

Ia juga tidak pernah merokok lagi sejak Elang datang. Mau bagaimana lagi, semua rokoknya disita dan Elang tidak pernah memberikan 1 batang pun jika Nathan meminta. Ia sudah mencoba membeli rokok baru. Hasilnya sama saja, rokok itu akan hilang entah kemana.

Dulu, Nathan merasa sangat kesal dengan perbuatan pengawalnya itu. Bagaimana tidak, Nathan yang selalu menghabiskan minimal 3 batang rokok sehari tiba-tiba dipaksa berhenti. Ia mengalami banyak gejala putus rokok sama seperti orang-orang yang sudah kecanduan narkoba.

Ia jadi mudah pusing, lapar, haus, mulutnya kering, dan mudah lelah. Ia sudah mengatakan hal-hal itu kepada Elang, berharap Elang memberikan 1 batang rokoknya. Tapi ternyata TIDAK dan malah membiarkannya. Awalnya, Nathan berpikir bahwa Elang tega sekali, tapi ternyata Elang memberikan banyak perhatian terhadap keluhannya itu keesokan harinya.

Setiap hari, setiap 2 jam setelah makan, ia selalu bertanya apakah Nathan sudah lapar lagi bahkan jika ia merasa lapar pada malam hari, Elang akan memasak makanan atau membelikannya cemilan di luar. Elang juga selalu menyediakan air putih di dalam kamar Nathan agar ia tak perlu repot-repot ke bawah hanya untuk minum.

Semenjak putus merokok, mulutnya selalu kering dan sempat merasa tidak kuat dengan gejala-gejalanya itu sampai ia menangis di kamar. Elang tau itu, ia tidak memberikan 1 batang rokok tapi menggantinya dengen permen agar Nathan terbiasa dengan itu.

Nathan lebih terkejut lagi, saat Elang mulai sering masuk ke kamarnya setiap ia pulang sekolah untuk memijat kepala atau pundaknya karena ia mudah lelah dan pusing. Sampai saat ini perlakuannya masih sama karena gejala-gejala itu masih suka timbul namun sudah berkurang.

Itulah perasaan senang Nathan karena ia mendapat banyak perhatian dari Elang yang tak pernah ia dapatkan selama ini dari ayahnya maupun sahabatnya. Ia tak pernah menduga kehadiran Elang membawa kebahagiaan sendiri untuk dirinya, SEJUJURNYA!

Jam sudah menunjukkan pukul 7 pagi. Elang yang baru bangun, masih memakai kaos putih dan celana tidurnya, dan hendak menuju kamar mandi, membatalkan niatnya. Ia menghampiri Nathan. Ia mengusap pelan rambut hitam itu. Nathan mendongakan kepalanya memastikan siapa yang datang.

Elang duduk di sebelah Nathan berniat menemaninya.

"Kamu kenapa? Kaki kamu masih nyeri?"

Nathan menggelang tanpa berkata-kata.

Sudah 3 hari berturut-turut, memijat kaki bocah nakal itu sudah menjadi rutinitas favoritnya berharap kondisi kakinya membaik dari hari ke hari. Elang juga tidak tau kenapa ia senang melakukannya mungkin karena ia sudah menganggap Nathan seperti adiknya di rumah.

Elang menempelkan punggung tangannya ke area dahi serta perbatasan pipi dan leher Nathan memastikan ia tidak demam. Setelah tau, tidak ada demam, seperti biasa Elang menanyakan apakah ada gejala putus rokok lagi yang ia rasakan hari ini. Nathan hanya menjawab,

"Ga ada."

" Yaudah, saya tinggal mandi dulu ya. Kamu jangan terlalu lama di sini. Hati-hati nanti berdirinya, licin, kaki kamu baru pulih kan, saya khawatir kamu kepleset."

Elang mengusap kembali rambut hitam milik Nathan dan pergi meninggalkannya. Perhatian yang seperti itu, yang Nathan selalu dapatkan setiap hari. Sejujurnya, Nathan ingin selalu mendapatkan itu, tapi ia takut dan bingung akan perasaan anehnya itu yang tidak semestinya ia rasakan kepada seorang pria juga untuk pertama kali. Ia takut dimaki sahabat-sahabatnya. Ia takut perasaannya kepada Tania akan berubah dan menyakiti hati perempuan itu. Ia juga takut suatu hari Elang akan meninggalkannya sama seperti ibunya dulu. Itulah sebabnya Nathan selalu menyangkal perasaan senangnya ketika berada di dekat Elang.

My Guardian Angel 👼🏻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang