04. Guardian Angel - Sakit

231 7 10
                                    

"Nathannnn!! Go Nathann..."

Sorak sorai siswa siswi SMA Bintang Samudra memenuhi lapangan basket sekolah itu. Yap benar. Hari ini adalah hari pertandingan antara Tim Basket Bintang Samudra yang diketuai oleh Nathan melawan Tim Basket SMA Kasih yang diketuai oleh musuh bebuyutan Nathan, yaitu Mark.

Padahal, awalnya Nathan tidak pernah menganggap Mark adalah musuhnya, tapi sampai pada saat dirinya dihajar habis-habisan karena cewe gebetannya lebih dekat dengan Nathan.

Nathan pun heran, itu kan bukan salahnya. Karena hal itu pula, Mark jadi tidak profesional dalam bertanding basket dengan SMAnya. Ia main kasar dan sering mencederai beberapa anggota basketnya.
Nathan benci dengan hal itu.

Dari sisi penonton, Elang hanya mengamati bocah nakal itu. Ia masih khawatir dengan kondisi Nathan yang masih belum membaik, tapi sudah harus memimpin tim basketnya. Ia melihat Nathan sedang melakukan pemanasan di sisi lapangan dengan kaos basketnya dengan nomor punggung 4.

Baru kali ini, ia melihat Nathan begitu tampan dan laki banget dengan pakaian basket seperti itu. Elang memutuskan untuk menghampiri Nathan untuk memastikan keadaannya dan memastikan apakah ada hal yang ia lupakan sebelum tanding.

Elang menyentuh perlahan punggung si bocah itu. Nathan menoleh, dan saat ia lihat wajah Elang muncul di hadapannya, ia benar-benar malu, mengingat kejadian-kejadian semalam yang sangat mengganggu pikirannya.

"Nath, kamu yakin bakal tanding?"

"Gue udah sehat."

Elang meletakkan punggung tangannya di dahi Nathan.

"Oke, panasnya udah ilang."

"Apasih..elah, gue gapapa.."

Nathan mengusir tangan bodyguardnya itu dari dahinya. Elang benar-benar khawatir. Ia memegang kedua lengan milik Nathan dengan kuat dan matanya menatap wajah Nathan yang masih terlihat pucat.

"Nathh, saya takut kamu pingsan, nanti kalo udah mulai cape, tukar pemain aja ya."

Tangan Elang spontan mengelap keringat yang mengalir di pelipis milik Nathan.

Nathan hanya mengangguk mengiyakan tanpa berani melakukan kontak mata dengan pengawalnya itu karena kejadian semalam selalu menghantui pikirannya.

"Iya bawel."

"Yaudah, saya tunggu di sebelah sana ya. Hati-hati mainnya."

Elang mengelus pelan rambut Nathan.

***
Saat pertandingan berlangsung, Elang melihat ada seorang perempuan yang berteriak paling keras untuk menyemangati Nathan. Sesekali, Nathan pun tersenyum ke arah perempuan tersebut. Elang penasaran.

Kini, Tim Basket Nathan masih memimpin dengan skor 10 dengan Nathan mencetak 7 kali ke ring. Sorak sorai penonton pun makin riuh melihat kapten basket SMA mereka yang begitu tampan dan lihai dalam bermain. Sampai akhirnya, jeda istirahat dan pertukaran pemain.

"Nath, kamu keren banget mainnya. Semangat ya, aku yakin kamu yang menang hari ini"

"Thank you, Tania udah datang."

Perempuan itu menyeka keringat milik Nathan. Mereka pun saling melemparkan senyum. Entah kenapa, Elang risih melihatnya. Ia tidak suka melihat gadis itu mendekati Nathan.

Di sisi lain, Mark masih mengamati mereka berdua dari kejauhan. Ia geram. Rasanya ingin menghajar Nathan kembali karna sudah diperingati berkali-kali untuk menjauhi Tania, tapi Nathan tidak melakukannya.

My Guardian Angel 👼🏻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang